Senin, 02 April 2012

Hujan Masih Membasahi Puisiku


kuambil segenggam hujan dari tanganmu
kurobek robek, menjadi serpihan serpihan kecil
seperti puzzle, yang menyendiri di depan cermin waktu
mengeluarkan suara derit, penuh bujuk rayu
melahap tubuhku, menyelinap dari rasa galau kemarin.

dan hujan masih bergelayut di sela pepohonan
rintiknya berenang ke hatiku, yang pecah berkeping keping
hingga jantungku kembali berdetak, mataku kembali terbuka
yang dulu redup, seperti malam malam tanpa bintang
tapi kau masih mencuri hatiku, dan kau taruh di bait bait puisi
berbuah surat surat langit di hari perhitungan
dan tak mau pergi ke manapun

barangkali kenangan mengikat janji, tumbuh di pohon rindang
daun daunnya berguguran, menyulam secangkir kopi manis
sampai rasa abu abu menguap, hanyut ke hilir sungai
helai demi helai, berkecipak
dan berakar di lautan cintamu


Padepokkan Halimun, 16  November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar