Selasa, 03 April 2012

Si Pemanah Rembulan

Si Pemanah Rembulan

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 3 Februari 2011 pukul 5:47 ·
 
Si Pemanah Rembulan
: Shizuka

aku memandangmu dari balik tangisan malam
yang mengubahmu dari rotasi ke siklus ruh
di atap itu kau menciumku sekali lagi
ya sekali lagi
membuatku mati dalam penantian
dan hatiku kebatkebit

duhai  senyum  yang berbingkai kayu dan berkaca plastik
matamu masih saja memanah rembulan
tanpa bisa kau lepas dan kau kunyah pelanpelan
sisa ilusi tadi malam yang  kau mamah dengan sebungkus rokok marlboro
masih terasa lezat bersama sekapur bisikan rindu

rasa cintaku ini masih berirama merdu
dari kertas kalkuta sampai bunga sakura kyoto
tiada mimpi yang akan berpaling darimu
dan tulisan cintaku di jari manismu
masih melingkar dan tak kan terpisah
hingga saat itu akan kembali

duhai kisah yang tersimpan  di punggung awan
tempat cahaya mentari jatuh ke paras wajahmu
dan menjadi cermin air yang mengalir
dengan retakanretakan jatuh  meringkuk
di padang lamunan langit senja
aku masih saja mencintaimu sampai sekarang

pagi hari saat sang surya terbit di ufuk timur
itulah saat batinku berpetualang menembus misteri dirimu
yang selalu merajuk manja di pelukanku


Padepokan Halimun, 3 Januari 2011
  

· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar