Rabu, 04 April 2012

Coretan Kemarin

Coretan Kemarin

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 6 Desember 2010 pukul 14:07 ·
 
Coretan Kemarin

Peta Terakhir

aku ingin menganyam benang-benang hati
ku timang dan kupandangi di bola matamu
rentang waktu tercabut dari tanah gembur
mengundang tanya,
karena jejak yang tertinggal, kau kubur kembali
menyeret tanah kering dan dedaunan

aku ingin membungkus sesal di hutan
berbincang dengan senar-senar gitar
menyampaikan gelisah jiwaku ke laut
seperti menenggak hidup yang keras

ada yang belum sempat terbaca
ketika aku bertanya pada hujan
"dimanakah kemarau kau sembunyikan?"

ku cari peta di sepanjang cuaca
yang menguap ke langit
menuju esok pagi, menanti mentari
dan hidup di jalanan

ada isak yang tertahan
di antara riak-riak gelombang
terperosok di dasar kubur, menggenggam kematian
yang kita siapkan kemarin pagi


Elegi Usang

aku terlalu angkuh
di titik air mata, kuyup dalam
kearifan symponi potret diri
hanya terbalut elegi usang tak berkesudahan

mataku kembali berdarah
tiang-tiang pelangi menjulang tinggi
memberi warna gradasi kehidupan
merengkuh angan bumi kelahiran
menyibak pengakuan dan dosa

aku ingin mengubur gunung-gunung
yang menjadi tongkat bidadari bumi
mencampakkanya ke dasar samudera
saat kau dan aku tertawa renyah
meniti jalan yang melibat beku

ketika surya menjelang
suara adzan beterbangan di warung kopi
kalbuku terpelanting oleh debat panjang
jatuh tersungkur di ratapan jiwamu

ya sudahlah,
aku masih punya madzab-madzab tua
untuk menyangga wahyu Illahi
yang tersebar di sudut halaman rumah


Padepokan Halimun, 6 Desember 2010
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar