Rabu, 04 April 2012

Sayap-Sayap Malam

Sayap-Sayap Malam

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 4 Desember 2010 pukul 21:21 ·
 
Sayap-Sayap Malam

senyummu masih mengembang selintas  di mataku
jauh terentang di antara dua kerat dusta
dan kau menghibur dengan  kesimpulanmu sendiri
meskipun pada raut wajahmu masih ada seberkas mendung yang tak mudah hilang
seperti malam  pekat oleh warna hitam
sehitam laknat yang ku tinggalkan di belakang bias-bias senja

misteri  malam membakar keindahan cahaya rembulan
ketika bulan purnama menyepuh bumi dengan warna putih kekuning-kuningan
bintang bertaburan, menabur gemerlap cahaya
angin berbisik akan rahmat yang turun waktu tengah malam

separuh malam telah berlalu di belahan hatimu
sinar bulan  tenggelam  oleh saputan awan kelabu
lolong anjing hutan mengoyak lukaku
menggores-gores senyap yang mengalir di tengah hujan dan guntur
kelepak kelelawar berkeliaran di atas nafasku yang menggila
saat angin malam melelapkan kidung pengantar tidur

desir angin  menyelusup di celah-celah dinding  rapuh
mengusap pori-pori yang terlepas
seperti memberi perlambang buruk di tiap jengkal mimpiku

kesenyapan malam  serasa menguak bentangan langit
merobek dinginnya khayalan semu  di sisa waktuku
dan tanganmu menggerayangi urat nadi kematianku

di depan cermin buram kau nampak kuyu
ketika kau mengusap bayanganmu dengan sapu tangan takdir
ku lihat raut wajahmu semakin lemah mengangkat deritamu


Padepokan Halimun, 4 Desember 2010
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar