Jumat, 06 April 2012

Ketika Bayangmu Menghilang

Ketika Bayangmu Menghilang

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 29 Oktober 2010 pukul 22:49 ·
Ketika Bayangmu Menghilang

semua terlintas merdu menggapai awan kelabu ketika bayangmu mulai menghilang. seperti menggulirkan dadu di bawah lampu jalan yang temaram. Bau anggur dan parfum murahan yang menyengat malam menari-nari di pelupuk mata. Ku lihat, kau masih tersenyum membakar jiwa rapuh di ruangan berasap tembakau, bagaikan tempurung yang selalu kau bawa di helai nafasmu yang mulai merintih pelan. aku hanya ingin memberikan hatiku, yang kau palingkan dari wajahmu yang melagu sendu.

Aku masih menanti di hari terakhir seperti matahari yang selalu terbit dan tenggelam, dengan cahaya bintang di langit yang menghiasi metafora cinta yang tak kumengerti. cintamu adalah rahasia hati yang tertulis jauh di lubuk rinduku. Aku masih ingin menghabiskan satu malam lagi di rumah tua itu, di bawah langit kelabu seperti suasana hatimu yang selalu terlihat malu ketika rembulan mengintip di balik jendela. Apa malam itu terlihat nyata kasih? kalau kau pergi, kenapa kau kembali lagi?

Dunia ini besar, tapi tidak sebesar ikatan cinta kita yang melambung tinggi di awan kerinduan. kau seperti jimat pelindung yang menaungi kisah cinta yang kian rapuh tertiup angin yang mulai memudar di hatiku.


Padepokan Halimun, 29 Oktober 2010




· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar