Selasa, 03 April 2012

Histologi Cinta 5

Histologi Cinta 5

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 5 Oktober 2010 pukul 21:21 ·
 
Histologi Cinta 5


Pelabuhan Ratu, 28 april 2005

Bisikan-Bisikan Cintaku


Cahaya mentari pagi ini sangat terasa menyusup ke tulang-tulang dan persendianku. Kulihat kau masih tertidur dibuai mimpi indah, ketika angin lembut dari ventilasi mengusap paras wajahmu.

Dear Diary, rasanya aku semakin dekat dan menyatu denganmu....
27 April 2005, hari yang bersejarah bagi kita berdua, kita menikah. Sungguh itu merupakan hal yang sangat menyentuh dan membuang semua gelisahku.

Hening.
Wangi bunga melati dan asap setanggi memberikan suasana pagi yang cerah. Ijab Qobul akan di  mulai. Calon mempelai, 2 orang saksi, pejabat KUA dan wali pengantin, sudah siap dengan peran masing-masing. Pagi ini kau tampak lebih cantik, meski dandananmu sederhana dan ala kadarnya namun tangan sang ahli rias mampu membuat sentuhan lain di paras wajahmu. Paras wajah yang biasanya hanya disaput bedak-bedak tipis, kini tampak menawan dan pecah pamornya. Penuh sita sumarak, memancarkan kesan misteri dan siratan batin yang pasrah. Ijab qobul dan resepsi pernikahan mengalir begitu cepat. seakan-akan berlari dan bergumul di benakku.

Malam Pertama.
Malam terus beranjak dan mendekap erat. Sang Raja dan Sang Ratu dalam temaram kabut hitam yang penuh misteri. Hembusan angin lembut menggoda menebar jerat-jerat dalam getaran ruh yang memikat. Tembang-tembang kasih penuh nafsu terpetik dari dawai-dawai hati yang saling bertaut dan memagut. Suasana hati berbaur rindu terus menyerap dan mengguncang hati pengantin baru. Kerlip bintang yang menggantung, mengintip dan menyematkan lensa-lensa pelipur lara yang ingin mengecup tetesan-tetesan asmara yang menggenang.

Dirimu.
Dirimu disaput oleh rasa malu, resah sekaligus pasrah. Tangan dan ciumanku merambat dengan getaran-getaran panas yang terus bergelora. Getaran halus dan lembut di ujung-ujung jemari serasa mengalirkan arus listrik yang lambat laun menimbulkan getaran yang memuncak. Dirimu hanya memejamkan mata, namun pelan-pelan kepasrahanmu membuka perasaan untuk mampu melihat pelangi-pelangi asmara yang mulai menyelimuti hasratmu. Bisik-bisik mesra terus bersenandung merdu, tak mampu kau tolak. Bujuk rayuku mulai menyentuh, melumat kekakuan dan kepasrahan dirimu. nalurimu sebagai wanita dewasa tak dapat kau pungkiri. kau butuh, kau mau.

Malam itu akhirnya menjadi milik kita berdua. ku sirami kelopak bunga cintamu dengan cara yang eksotis, lembut dan terus menghentak-hentak. Deru angin dan nafas mulai memburu. Gemuruh ombak mulai mengalir bagai gelombang pasang dan terus terguncang-guncang. Rintihan dan desahan bak nyanyian dewa asmara di istana langit yang menaburkan benih-benih bunga rindu yang mulai merekah kelopaknya. Dendang tetabuhan terus berkumandang, memekikkan gelora dan rasa kemenangan seiring muntahnya lahar dari gunung arjuna.

Jam 3 pagi, akhirnya kau tertidur di buai mimpi dalam ayunan asmara. Seluruh persendianku  serasa tak bertenaga. malam ini sungguh menghabiskan energiku. Paras wajahmu bagai rayuan yang terus menggelorakan nafsuku. Kau bagai damar yang kehabisan minyak, yang terus kuisi dan kunyalakan kembali, terus menerus berulang-ulang.

Sungguh gila! pengalaman baru yang membuatku terbang ke langit ke tujuh.



Solo, 2 Mei 2010

Di Balik Rahasia Dawai-Dawai Cintamu

Kedahsyatan yang tersimpan dalam kemerduan permainan cintamu tak lagi bisa kupungkiri. Namun siapa nyana di balik kelembutanmu, kau terbilang piawai menundukkan hatiku, yang terus membuatku tergila-gila padamu. terbang bersama kecantikan dan keromantisan sosok dirimu. Dihadapanmu, ego dan gengsiku yang kelewat tinggi, luluh begitu saja, dengan penuh kerelaan ku membenamkan diri dalam kehangatan pelukanmu.

kau seperti anggur dan sampanye yang ditingkahi alunan gitar, piano dan vocal. Kesan mendalam sangat terasa di tiap polah tingkah gayamu.
"Lembut sekali kau memperlakukan aku. Seakan aku ini seorang anak laki-laki kecil yang sensitif. Di lain waktu aku merasa kau menempatkanku sebagai 'Gentleman'. Sungguh kau mebuatku tak berdaya!"
"Gaya bicaramu teramat sopan, pelukkanmu.........akkhh hangat sekali. Kau, wanita yang mampu mencuri hatiku begitu dalam!"
Norma-norma feminis yang menuntut wanita back to nature, bisa kau jungkir balikkan. "Kau, wanita yang paling romantis di muka bumi ini!"

Bagiku, kau adalah wanita yang begitu mempesona. Kuingin menempatkanmu pada tempat yang terhormat. Lebih dari sekedar menjadi 'Lady'. Aku berusaha memperlakukanmu tidak seperti suasana hatiku yang terus berubah-ubah. kau tetap yang terbaik di hatiku. Di usiaku yang ke 34 tahun ini, ternyata aku mampu meraih dan menghempaskan dengan lembut seorang wanita seperti dirimu.

Aku sangat memujamu dan menginginkan satu hubungan yang langgeng dengan standar yang sederhana. kau adalah wanita yang sempurna dengan segala kekurangan dan kelebihanmu dalam sisi apapun. Baik, cantik, semampai, sensual, pintar, mencintai anak dan suami serta keluarga, pandai memasak dan melayani suami dan bisa memberi keturunan dan masih ada catatan-catatan yang lain.

Kau memang layak di gilai. "Sepanjang perjalanan hidupku, kau adalah wanita yang paling romantis dalam memperlakukanku sebagai seorang pria, teman kencan atau pacar dan suami. perlakuanmu sangat lembut, sopan , hangat dan terhormat meski sederhana. Sekali mengenalmu, seumur hidup kesan manismu akan terus terbawa.

"Aku tergila-gila padamu dari awal. Aku tahu bahwa ada ratusan pria yang siap menggantikan kedudukanku kapanpun juga, tapi kau tak bergeming sedikitpun. kau mampu menyakinkanku, bahwa akulah satu-satunya pria yang kau cintai, sementara pria-pria lain kau buat tak berarti sama sekali!"


NB : maaf jika terlalu panjang tulisannya. semoga kalian bisa menikmati sajianku ini dan tidak merasa bosan.
Terima kasih buat semua.


Padepokan Halimun, 5 Oktober 2010


· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar