Jumat, 06 April 2012

Puisi Maya

Puisi Maya

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 12 November 2010 pukul 21:55 ·
Puisi Maya


Sayang, inikah arti cinta yang kau maksud?
Ketika kau membawaku ke taman-taman rindu yang membasahi hatimu, secarik kertas kisah cinta penuh memory tertulis syahdu di puisi-puisi maya. Jalan setapak yang berliku menghiasi lukisan mimpi dedaunan yang tersimpan di persimpangan cahaya. Rumput yang menyapa sinar mentari pagi bergemerisik pelan, menggenggam jemari dinding hatimu di bawah pohon-pohon hakekat kerinduan. Aku tidak bisa jauh dari hamparan wajah kasihmu, yang kau sajikan setiap detik di pekarangan angin ufuk timur, tempat kau biasa duduk bersimpuh memandang wajah rembulan.

Kasih, kau adalah sebait doa yang kau lantunkan di bibir air matamu, yang menetes bersama embun membeku di musim dingin kemarin. Musim berganti, tapi cinta ini masih seperti dulu, tertanam di hatimu. Cintaku  seperti deburan ombak yang silih berganti mendatangi pantaimu, dengan pasir putih, seputih salju yang turun di hutan cemara. Tempat kita biasa duduk, memandang langit di kala senja dan selarik pelangi setelah hujan membasahi bayang wajahmu.

sayang, aku tidak tahu apa itu cinta
yang ku tahu hanya selalu ingin bersamamu
duduk di hatimu di temani pepperoni campuran pizza
sajian menu pembuka rindu
ketika mentari mulai terbit di ufuk timur
dengan secangkir kopi kental
pengobat rindu di kala kau jauh

rasa cinta  adalah hatimu
tempat ku bersandar dan tertidur
dengan bantal salju yang berguguran
di bawah cahaya rembulan

sorot matamu seteduh bayang wajahmu
bercampur rasa manis coklat
di bibir semerah strawberry dan buah cerry
ketika ruang rindu mulai bercahaya
cintaku  tumbuh di dataran kasihmu


Padepokan Halimun, 12 November 2010
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar