Minggu, 08 April 2012

Humaira Cintaku.....

Humaira Cintaku.....

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 9 Agustus 2010 pukul 17:30 ·
Humaira Cintaku......

Sayang, kali itu kau yang mulai membuka garis cinta ini. irama kita tertulis lembut di awan mengusik jiwaku. Huruf demi huruf cinta membawa impian yang semakin dekat. Ku coba mengerti debaran tiap makna yang terlukis. kenangan kita terbayang syahdu di kerlingan binar matamu.Sayang,kau menghangatkan rindu yang kutitipkan di dinding hatimu. Ku tahu, detak jantungmu seirama nada-nada asmara yang telah kurangkai untukmu. Mungkin hati kita saling memiliki yang tak bisa diungkap oleh kidung romantis manapun.Hasrat yang terbenam mendesah dalam kecupan kerinduan. Tak Mungkin ini hanya sementara dan sandiwara ataupun hanya pelipur lara. Pahit getir cinta terus terbaca dalam senyuman di lekuk bibirmu. Meski berduri kau tiada duanya di jalan-jalan memori. Tawa dan canda kuselusuri dalam bingkai kerinduan bukit cinta. kekasih, kau selalu ceria menghiasi roman mukamu.


Sayang, ku rindu gaya dan tingkah manjamu. Caramu bicara dan menatapku, sungguh cantik sekali.
Getaran kecupan mesramu menyadarkan akan keindahan dirimu. Ketika kau tidur di sampingku, keteduhan dirimu menjadi cerita para dewa dewi. Rona pipimu yang kemerah-merahan,tertiup angin yang tak sirna. Jangan kau lepaskan tali ikatan kekasih yang kau rindu. kau selalu manis, membuatku terbuai mimpi melambung dalam angan.

Sayang, kasihmu terlihat indah dalam singgasana tahtamu. Cintamu adalah caramu yang lembut mengikat jantung hatiku. Seindah larik pelangi yang telah kita tempuh berdua. Mewarnai kebahagiaan dan kesedihan yang selalu berganti. Ketegaran dirimu mendewasakan waktu yang terus berjalan. Dirimu bukan sekedar kata-kata cinta yang kurangkai seumur hidupku. Yang terus menemani perjalanan yang telah berlalu.

Rasa ini terpahat selamanya di bilik hati yang terdalam. Meski semuanya tidaklah semudah yang kita bicarakan, di sini semuanya akan terjawab. Perih kasih dan noda kerinduan terbang tinggi dalam lelapnya mimpi semu. langit dan bumi berharap mengukir jurnal kelopak bunga cinta. sayang, langkah kita mengalun merdu merindu. Meski semua belum tergenggam di jari bayang wajahmu. Tapi kuyakin tidak akan salah memilihmu menjadi istriku.......


NB : Catatan yang kuambil di rona kemerah-merahan pipi ( Humaira ) istriku ketika sedang tidur..
Sayang, kelembutan, ketegaran dan wajah ayumu telah mengikat hatiku..
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar