Jumat, 30 Maret 2012

Teau, Puisi Cinta Ini Untukmu

Teau, Puisi Cinta Ini Untukmu

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 25 Maret 2011 pukul 17:00 ·
Teau, Puisi Cinta Ini Untukmu
: Ateau, ruh cintaku

1.
kekasih
adalah
monalisa yang bersembunyi, menghangatkan jantung hati
memberikan cahaya kehidupan
mata, langkah kaki dan
desah nafas

"selamat datang di kotaku sayang."
itulah sms yang kau kirim
sebagai pembuka pintu pagi
saat menuju ke kotamu
menjelang subuh, kaca-kaca bis malam
basah berembun, mengguratlan seraut wajah cantik
sayu, merindukan sengatan kumbang perindu
tertidur abadi, menemani dinding kalbu

sejauh  mana semua akan berlanjut?
karena  cinta hanya ingin bermain mata
mengejar, menangkap kupu-kupu takdir
memandang sendu awanmu
kucium, kudekap erat kembali
sampai bunga-bunga mati
akan mekar lagi
menginduksi sari pati kelahiran
tiap detik, menit, jam
terus berulang-ulang kali
menandai waktu berputar
menghitung hari

itulah yang kusuka darimu
memiliki kecintaan mendalam
sedalam palung samudera
gelap
sulit ditebak
komitmen pada suatu pengabdian
keyakinan  rasa rindu
memberikan kata-kata cahaya
untuk mengeja kunang-kunang malam
menggetarkan puisi rembulan

kau mengerti sesuatu
yang tak kumengerti
memahami rajutan mimpiku
mengukir perjalanan panjang
sebuah histologi DNA pecinta

mencintaimu
bukanlah suatu alasan sederhana
dan obsesi kisah buta semata
membuatku gila
bulan, bintang menemani dua sejoli
ketika syair merasa kesepian
menangis sendiri

kau ingin lebih dari sekedar rasa cinta
"aku sudah memberimu lebih sayang, kataku."
"ini bukan tentang dirimu,
ini tentang pria lain di balik punggungmu, bisikmu."
"apa maksudmu?"
"sekarang maret, hujan akan segera usai,
kau akan menjadi pria musim kemarau lagi,
karena kau menyukai sebagai pria musim kemarau,
daripada pria musim hujan,
yang sering menyakitiku."
teau, pria  musim hujan sudah tiada
hingga musim hujan mendatang
terlalu banyak yang sudah terjadi
saat masalah selalu muncul
membuatmu ketakutan

luka memudar perlahan
tertutup salju
tertulis dalam sejarah
selamanya

jutaan kali kurenungkan
untuk menjadikan cinta
sebagai suatu alasan yang tepat
sampai aku bisa menjadi ayah terbaik
buat anak kita

sejak kujatuh cinta padamu
rokok, mabuk dan narkoba
sudah kumatikan
harmony penuh warna pelangi
kutuang ke dalam secangkir kopi kental manis
keteguk bersama terbitnya mentari
di samping masinis kereta kecil kita
imut dan lucu
bertopi merah
bersyal manchester united


2.
aku adalah lelaki gila
penggila dirimu
tergila-gila padamu
tak pernah pergi
selalu kembali
menghantui setiap nafasmu
satu-satunya jantung hati
dengan rasa cinta
yang tak bisa dikendalikan
tanpa ada sisa
mabuk, menggerogoti hidupku

kekasih muncul  lalu hilang
seperti angin singgah mendesah
tapi kau teau,
cahaya abadi
tak akan mati

duhai rindu di pelupuk mata
tertulis indah atas namamu
seimbang dan perspektif
membuatku salah tingkah
saat akan memasuki gerbangmu

bayangmu mengguratkan tanda merah
bergaris putih melengkung
menghiasi jalan memory
mengalir di telapak kaki
lembut, empuk
menggoda nurani

kenangan denganmu
membekas tiada duanya
saat langit membasahi bumi
kau melepas high hellsmu
melompat, berlari ke tengah hujan lebat
menyela langkah kakiku
mendekap, mencium erat bibirku
ah, kau cukup cantik
untuk menjadi manusia bodoh sepertiku
sayang, jangan lakukan itu lagi
karena jiwa kita rapuh
basah memudar
lalu menghilang

air mengaliri bingkai rindu
memberitahu pelan-pelan
sedalam apa cintamu
karena kau,
adalah ruh bunga mawarku
kunanti 30  tahun lalu
dan tak ada yang lain

oh, asmara
sakau seperti candu
mencengkeram, menjerat
menangkapku
tak bisa kulepas
tak pernah


3.
kau tahu teau,
cintaku padamu
mengalahkan segalanya
berlari mencuri hatimu
memasukkan ke dalam jiwa
hingga kubisa mendapatkanmu
untuk kucumbu selalu
dan kucumbu lagi malam ini

teau,
jantungku berdarah merindukanmu
sebagai tanda persembahan
kemenangan kasihku

aku, para kekasih
bersama bunga-bunga salju
bermekaran
untuk mempertahankan sebuah tahta
yang melingkar  di jari manis
di penuhi sorak sorai ribuan pecinta
pemabuk
dan penggila asmara


4.
sampai ujung usiaku
aku tidak akan mematikan cahaya hidupmu
memujamu
wanita simple pembuai anganku
yang sudah terlelap, membeku
dan tak kembali
menjadi lelaki muda
inspiratif

suatu hati nanti teau,
jiwaku akan mati
di tembak cintamu
di jalan sunyi
sebening embun pagi
ribuan kilometer cakrawala

ruang benakku memucat
nafasku pendek
mataku kabur
tubuhku kotor berdaki
penuh debu-debu rindu
menyumbat pembuluh darahku

ragaku sekarat
meratap
detak jantungku mengetuk kuat melekat
mendorong pikiranku ke hati
menyisakan ruh kosong untukmu
pada sudut-sudut yang menggoda
di tempat tidur


Padepokan Halimun, 25 maret 2011

· · · Bagikan · Hapus