Jumat, 06 April 2012

Kidung Sastra Cinta

Kidung Sastra Cinta.....

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 19 Agustus 2010 pukul 22:11 ·
Kidung Sastra Cinta.....

My Cheeriest Amor, Cintaku padamu bukanlah suatu pertanyaan hitam putih yang mesti kau jawab. Semua sudah terlukis di spektrum para peramu-peramu kerinduan yang terangkai atas nama cinta. Kau adalah bagian dari kitab sastra cinta yang tertulis oleh para pujangga langit . Tiap detik huruf-huruf itu tersenyum menyapa & melesat berselimut ruh bunga-bunga rindu. Seperti itulah cinta seharusnya.....sangat menawan....di mata hatiku yang selalu membuka ruang rindu & seikat kembang para bidadari. Dirimu adalah lukisan hati yang ingin kusentuh dengan segenap cintaku. Rinduku jangan kau buang meski semua tulisan hatiku tak sempat kau baca di kelembutan relung jiwamu. Karena ku tahu pasti cintamu bukan sekedar kata-kata indah yang menyejukkan. Kasih, Butiran hujan menyingkap tirai kerinduan yang mulai memberi nafas isyarat kangen di kerlingan binar matamu. Di pucuk-pucuk rindu di pelabuhan jiwaku ini, kau menghantarkan batas kerinduan yang kau sajikan penuh warna nan merdu ketika rembulan mulai tersenyum.

My Dearest Heart, udara malam ini menandai kecupan mesramu dalam senandung rindu yang merona malu. Hidupku seperti mimpi panjang penuh kepastian yang menghapus jutaan luka dan kecewa. Aku tidak menyesal akan cintaku ini, karena kau adalah cinta pertama dan terakhirku. Ketika pertama kali ku berjumpa denganmu, getaran satu hatiku melagu rindu tanpa suara dan kata-kata. Siapapun dirimu saat ini, bukanlah halangan yang kuinginkan untuk memilikimu seutuhnya. Tiada dusta untukmu sayangku, inilah aku dan cintaku yang mengharap penuh cinta akan dirimu nan anggun. Kukatakan sekali lagi, sebelum jauh melangkah Maukah kau menerima aku apa adanya sayangku? Kuingin mengisi sisa hidupku esok hari denganmu dalam pelukkan mahkota kejujuran.

My Sweet Humaira, mentari lembut menyinari dirimu yang kudambakan untuk menjadi permata hatiku. Lautan hatiku meluapkan mutiara tiada tara janjiku padamu. Keteduhan dan kecantikan wajahmu menjadi pelipur lara bagiku sampai kapanpun. Kuingin bunga-bunga cinta ini bersemi dan merekah membuka kisah cerita yang membelai lembut bibirmu. Yang selalu terlihat indah dalam balutan Mirabella rembulan kasihmu.

Pasangan Jiwaku, kurasa kini cintaku semakin dalam tak terhingga dan terbingkai lukisan abadi. Kutahu hatimu mengerti semua isi hatiku yang merindukan kehangatan pelukkan kasihmu. Kuingin mengiring langkah dan sejalan dengan irama gejolak jiwamu yang membiru merdu. Kasihku, rasa cintaku setia melantunkan kidung-kidung penawar kerinduan untukmu.

Bunga Cintaku, aku mencintaimu melebihi apapun dari yang pernah kau tahu dan yang selalu kau minta......

Untuk Istriku yang selalu memberikan setangkai hatinya yang selalu indah dan segar setiap hari..

Padepokan Halimun, 19 Agustus 2010...
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar