Wajah Negeri Yang Berkarat
oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 10 Oktober 2010 pukul 12:08 ·
Wajah Negeri Yang Berkarat
Setiitk darah menggenangi kelopak-kelopak bumi
mengguncangkan yin yang jagat raya
menggores waktu para pesohor negeri
menelan mentah-mentah akar-akar derita
kemudian memuntahkan tanpa sisa
Sementara kami hanya menjilati kakimu
bagai anjing penjaga rumah!
hei.... kau tahu negeri ini bukan rumah para penjagal!
kau suruh kami berteriak-teriak tanpa aturan!
berapa kau bayar satu nafas dan darah kami?
bukankah gigitanmu membuat karat laut dan daratan
memuakkan..!
jiwa kami hanya seonggok sampah buatmu
hidup itu bukan nyanyian klarifikasi semata
lidahmu menggantung di wajah para satpol PP
merusak daya pikir rakyat
harta tarian iklan TV, bagai racun yang merasuk pelan-pelan
Aaarrrgghh....
mimpi itu masih panjang terselip
penuh liku dan dahaga yang menyusuri
tapi kau masih diam bagai orang mati
di pelataran kuburan tak bertuan!
jiwa kerdil melompat-lompat menghisap uang rakyat
tertawa terbahak-bahak di balik tentaramu
bukankah kami masih punya hutang para nenek moyang
lalu, anak cucu kami mau makan apa?
tiap malam hanya rengekan anak yang terdengar
kau hanya memberi kami mimpi
dan ucapan formalitas terima kasih yang menyedihkan
sambil duduk di kursi nistamu
bagiku, kau hanyalah sampah yang berkarat dalam cacing-cacing kuburan!
Padepokan Halimun, 10 Oktober 2010
Setiitk darah menggenangi kelopak-kelopak bumi
mengguncangkan yin yang jagat raya
menggores waktu para pesohor negeri
menelan mentah-mentah akar-akar derita
kemudian memuntahkan tanpa sisa
Sementara kami hanya menjilati kakimu
bagai anjing penjaga rumah!
hei.... kau tahu negeri ini bukan rumah para penjagal!
kau suruh kami berteriak-teriak tanpa aturan!
berapa kau bayar satu nafas dan darah kami?
bukankah gigitanmu membuat karat laut dan daratan
memuakkan..!
jiwa kami hanya seonggok sampah buatmu
hidup itu bukan nyanyian klarifikasi semata
lidahmu menggantung di wajah para satpol PP
merusak daya pikir rakyat
harta tarian iklan TV, bagai racun yang merasuk pelan-pelan
Aaarrrgghh....
mimpi itu masih panjang terselip
penuh liku dan dahaga yang menyusuri
tapi kau masih diam bagai orang mati
di pelataran kuburan tak bertuan!
jiwa kerdil melompat-lompat menghisap uang rakyat
tertawa terbahak-bahak di balik tentaramu
bukankah kami masih punya hutang para nenek moyang
lalu, anak cucu kami mau makan apa?
tiap malam hanya rengekan anak yang terdengar
kau hanya memberi kami mimpi
dan ucapan formalitas terima kasih yang menyedihkan
sambil duduk di kursi nistamu
bagiku, kau hanyalah sampah yang berkarat dalam cacing-cacing kuburan!
Padepokan Halimun, 10 Oktober 2010
- Aras Sandi wowowww...aras tercekat pada kalimat:
"gigitanmu membuat karat laut "
sangat filosofis, sangat ilmiah, sangat aduhay mas..
jika pesta tahun baru, puisi ini menurut aras bukan seperti kembang api, tetapi seperti bom teroris. menghentakan!
kubaca ulang ya mas...hehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Clyte :hehehehe..makasih kawan.
kau juga nice di pelaran hatiku
'salam hangat buatmu - Andrie Enrique Ayyas Camarena @mas Aras :hehehehe..wah kalo bom malah bahaya atuh Mas
kalu nuklir wae giman biat hancur lebur semuanya..
silahkan Mas..semoga kau menikmati sajianku..
salam hangat buatmu - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Bram ;hehehehe..makasih kawan atas nasehatnya.
memang butuh keseimbangan dalam menilai,
komentmu telah menyeimbangkan puisiku
kau memang mantab.
beri aku kritikan lagi untuk kebaikan kita bersama
salam hangat buatmu..hehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Clyte ;selamat siang kawan.
tumben kritiknya enggak ada sob?hehehehe - Indra NingListiani negri berkarat, apa daya.
jika nurani kita yang berkarat,....
uuuuh......mati daya.
salam karya.
mantabbbbs - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Mabk Indra ;hehehehe, kalau nurani kita yang berkarat, bisa mati rasa dan tidak bisa berkarya lagi..
salam hangat Mbak.
kau juga mantab - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Bram ;aahh..indah nian kata-katamu kawan..
semoga itu tetap terjalin..aku suka gayamu, hehehehe
salam hangat buat keluarga.. - Shinta Miranda negeri ini dikuasai para zombie...spt tak berpengharapan, mati enggan, hidup pun tak mau rakyatnya...tapi, tetaplah berjuang meski dalam jumlah kecil krn perpecahan di segala sudut rakyat...mungkin perlu sebuah strelisasi massal...
- Andrie Enrique Ayyas Camarena @Mbak Shinta ;kau benar Mbak..
yang penting hindari perpecahan apapun yang terjadi.
teruslah berjuang untuk anak cucu kita.
aku suka sekali membaca note-note Mbak.
maaf jika aku sering mebongkat-bongkar note, karena selalu menggelorakan semangatku
salam hangat dan hormat buatmu - Senandung Peri Harpamas Indah sekali,
sungguh luar bisa,
gairah yg membuncah dalam gejolak amarah,
terpahat dalam aksara yg indah,
>maaf kudatang tanpa diundang,salam teduh ambalat - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Bidadari :hehehehe..nggak apa-apa kawan..
untuk menggantikan Anoman Obong yang belum datang..
Nggak ada rotan, akarpun jadi hehehehehe..
makasih udah hadir bisa menikmati sajianku
salam hangat buat Anoman sekeluarga ya.. - Kurniawan Yunianto menggelegak .. tumpah ruah katakata ...
aku menyimak ..
terimakasih telah berbagi .. berkah rahayu - Lumput Keling Elka kami sudah cukup lama
dipersiapkan untuk menikmati mentalitas korban disini
dan pada "sebuah puisi"
kau datang untuk memeriksa sejauh mana kami terluka
ekspresif, aku menikimatinya. terimkasih
salam hangat selalu:) - Tirai Keranda Salju negri yang entah aku penuh kecemasan melihat sekeliling, memyimak dengan nimat katakatamu
- Ezzyla Fihmmmmm...tulisan begini yg gw suka...
bagai lintah menghisap darah jelata..
tak berperi menabur janji
tapi kami bukan pengemis
masih punya harga diri
...Lihat Selengkapnya - Olan Sanseviera critic claim yang membakar...
puisi jenis ini untuk orasi asyik kayanya mas
salam hangat - Aan Berdarah ,
dalam ragaku mengalir darah
darahku adalah darah ksatria
lalu aku bubuhkan ke catatanmu sebagai tanda aku dan darahku menyukai catatanmu sobat,
indah sekali, makasih ya - Ksatria Obong Aku Hadir Menikmati Teriakanmu, Sobat
Sungguh Merdu Terbingkat Dalam Rajutan Aksara
Semoga Menggema Gaungnya Mengusik Lelap Kekenyangan Mereka
Trims Yah, Tetap Rasai Nyanyian Jiwa - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Bidadari :sama-sama kawan.
semoga persahabatan ini bisa terjalin lama
salam hangat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena @mas Kurniawan :hehehehe..masih menggelegak puisimu Mas.
berkah rahayu serta salam hangat ya. - Gloria Gantinamet siang makasih ya kirimannya
Negeri berkarat mungkin dah hampir sekarat
Dimanakah tersimpan hati nurani yang mengalun indah
Bukan kah negeri ini begitu indah nian
Bagai dara cantik yang sedang mekar
...Lihat Selengkapnya - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Lumput :hehehe..suatu ekspresif bekas aktivis masa lalu
terima kasih kau sudi membacanya kawan.
salam hangat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Salju :negeri yang berisi mimpi para pembual.
semoga negeri ini bisa tambah lebih baik lagi, amien.
salam hangat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena @kembara ;hehehehe..di dadaku tumbuh garuda yang pekat
semoga bukan sekedar jadi bungkus nasi kucing saja
salam hangat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena@Ezzyla :hehehehe..negeri ini bukan rumah kalian
para pendiri bangsa bisa muak melihat tingkah kalian
cinta yang busuk merusak tanah kami
kami adalah para penjaga negeri yang terus berjuang menggapai impian yang tertulis di dada
kalian li...Lihat Selengkapnya - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Olan :hehehehe..kau benar kawan.
ah, jadi ingat waktu demo dulu hehehe
salam hangat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Aan :hehehehe..darah yang keren sobat.
beri aku seteguk darah kastriamu.
salam hangat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Anom :semoga kawan.
darah ini terus bergelora melihat realitas pada saat ini.
salam hangat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Om Jumardi :hehehehe..kau yang memberi semangat perjuangan ini Om.
terima kasih
salam hangat dan hormat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Dian ;hehehehe..
cinta yang bergelora untuk pada negeri dan wanita.
dari situ kita belajar akan kesetiaan.
terima kasih kawan.
salam hangat ya. - Nabila Dewi Gayatri larik yang manis.. kidung kepedulian. jempol deh
terima kasih mas.. GBU! - Andrie Enrique Ayyas Camarena@GG ;hehehehe..
negeri yang berkarat sunggu menyedihkan
ibu pertiwi hanya menangis dalam pangkuan
di mana hati para pesohor negeri?
apa yang kalian lihat ketika kami menderita?
...Lihat Selengkapnya - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Diajeng gaytri :hehehehe wah Mbakku ini ini piye yo..
ckckckckc..semoga jiwa aktivismu masih membara Mbak.
salam hangat ya. - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Yang udah ngasih jempol :terima kasih ya
salam hangat dan hormat buat kalian semua - Marsya Aqilla mengelorakan setiap darah yg berwarna merah, dan mengetarkan tulang2 hinga keputihnya, negara ini..kepunyaan siapakah, selamanya kan menjadi milik kita dengan ibu pertiwi yang selalu gudah. ajipppp..! T.O.P dech, hehehe..!
- Andrie Enrique Ayyas Camarena @Seroja :ibu pertiwi ini milik kita
jangan sampai darah dan tangisannya menggetarkan negeri
kau juga TOP kawan.
salam hangat dariku - Roro Senja Saga YgTerpasung =
inilah wajah negri kita..yg penuh ketimpangan !!! - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Awan ;semakin panas mendidih sob.hehehe
salam hangat buatmu - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Senja saga ;wajah penuh derita, semoga cepat berakhir dan menjadi negeri yang gemah ripah loh jinawi..amien
salam hangat buatmu - Tano Herry'Dwi tapi kita lahir pada negri yang berkarat, kita putra dari ibu yang sekarat, masih haruskah kita turut melaknat, apa yang kan kita dapat. bila tak berjuang hingga akhir hayat, agar pertiwi kian hebat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar