Jumat, 06 April 2012

Akar-Akar Mantera

Akar-Akar Mantera

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 24 September 2010 pukul 17:35 ·
Akar-Akar Mantera

Suaramu melayang-layang bersama asap-asap keinginan ke  langit biru
Halus dan lembut seperti orchestra yang membingungkan
Sosokmu sepertinya susah dimainkan
Berat dan rumit,
Serta butuh nafas  yang panjang
Tapi, kesan pertamamu sering menipuku
Dan terlihat hitam ketika mengarungi waktu

Kudengar bunyi  gemerincing  gelang-gelang  derita  bertabur luka,
Lalu kepedihan genderang dan mantra-mantra pendeta yang tersihir
Kini kau seperti pria tua bersorban putih dan bergiwang emas
Keras penuh harapan dan khayalan yang tidak kau sadari

Jangan kau coba menyakinkanku,
Malam-malamku takkan tergilas meski darahku mengalir  sampai di ujung malam
Jiwa ragaku tersentak berkali-kali
Ketika titik-titik spidol hitam menari-nari di hatimu

Hei, jangan kau hapus tarianku
Sukmaku telah menyatu di akar-akar tebing nan curam
Dan janjiku masih seperti dulu,
Tak pernah mati

Padepokan  Halimun, 24 September 2010


· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar