Selasa, 03 April 2012

Polly

Polly

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 24 Januari 2011 pukul 20:59 ·
 
Polly

dirimu bukan sekumpulan kertas  yang bercerita tentang cinta. cinta dalam bayangan film dan ingatan. tertulis katakata rindu yang melingkar di jari manisku. bening dalam dua warna kemudian terjatuh dalam  sayapsayap pesan singkat di tautan senja. lekat dengan selotif magnet yang tersebar di kedua tungkai dan pergelangan kakimu. magnet itu kuat membetot hati. tak ada yang benarbenar bisa menghapus episode kelam yang terkubur  di jendela ingatan. tapi dia sulit terbang di terbitnya mentari, untuk menjinakkan penderitaan yang tergantung di liontin emas berantai mungil. saat kau bertelanjang kaki berlari di sepanjang desahan rodaroda pelangi.


kau di lahirkan bukan untukku
tapi, arus cintamu menghanyutkan cintaku ke dalam hatimu
selendang awan ini untuk menghormati dirimu
setelah kematian yang pertama
tak ada lagi yang lain

tangan tak punya air mata untuk mengalir
sifat pekamu merobek  aliran darahku
cinta kita sangat gelap
maka sibaklah mendung di wajahmu
lalu pandangilah matahari senja ini
dari sinilah kutulis puisi untukmu
puisi  tentang rindu diantara dua senja

cintaku tak terbias oleh air
perhatikan jejakjejak cahaya yang berbisik lembut
yang mengantarkan einstein menuliskan rumusnya
ketika sorot mataku membuatmu kesal
seolaholah aku bisa membaca pikiranmu

sudutsudut ruangan hatimu membeku dan berkarat
dengan jendela yang berdebu, terdiam dalam sunyi
menjelang petang hanya puisi kecil yang menemani
waktu  angin kencang dan badai timur laut bertiup
hujan salju membawa sisa cahaya redup musim dingin
membentuk hamparan putih di lantai yang kau tinggalkan
ketika  kau sering memotong lidahku jika sedang cemburu
di ujung puisiku yang kau baca sebelum tidur

Padepokan Halimun, 24 Januari 2011
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar