Minggu, 08 April 2012

Secarik Catatan Untuk Guruku...

Secarik Catatan Untuk Guruku...

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 11 Agustus 2010 pukul 22:03 ·
Secarik Catatan Untuk Guruku...

Guru, sukmaku tiada bimbang mendengar dzikir-dzikirmu. Lafal-lafalmu menjadi penyejuk nafsu dan akal yang menguasai hatiku.Penawar kerinduan akan sentuhan kalbu para Manhaj Dakwah. Membelai mesra hatiku yang menangis dan berdebu lara. Ya Rabb, bimbing aku menuju ruh para syuhada penghias surgaMu. Penuhi dan semailah janjiku hanya untukMu hingga akhir nanti.sambut aku Ya Rabb,ruhku merintih dalam kalbu para pecintaMu. Hanya UntukMu beningnya nafas yang terbenam tarian bunga-bunga pembuka simpul negeri langit. Guru, aku terpaut janji-janji kasih yang bersemi dalam senyum kenanganmu. Kuharap aku bisa bertemu lagi denganmu di pelataran impian serambimu. Doa-doaku mengikat relung kalbu memancar tanpa sekat

Guru, suara-suaramu berbisik lembut meneduhkan perasaanku. Ku coba mengerti semua tanpa harus bertanya dan menyangkal. Merajai benakku yang kelam dan melepaskan sejuta duka. Ku rindu memandangmu di majelis ilmu pembuka pintu langit dan bumi. Kau tahu semua isi hatiku yang tertelan waktu tanpa sisa. Akankah ku bisa menuangkan secangkir doa pengurai air mata untukmu? Bibirmu menghilangkan kepedihan dan tangisan tanpa harus bicara

Guru, seraut wajahmu tempat semua jawaban hidupku. Aku mendengar dan tidak menutup semua rasa yang terukir di kata-kata nasehatmu yang tercatat. Bayang dirimu yang selalu bersyukur menerangi bintang-bintang malam temaram. Dari pintu hitam putih nurani, keningmu memahat jalan kerinduan abadi. Langkah kakimu mengalun lembut menerangi buah-buah dan burung-burung surga . Membuat cemburu para setan yang meradang marah terbakar api.

Ya Rabb, biarkan ku terbang mengepakkan sayap-sayap dzikir mengikuti siang dan malam. Jalanku masih panjang membawa selaksa impian rindu yang mengharu. Guru, lukisan garis wajahmu kutulis di helai nafas cintaku. Penyesalan dan dosaku tetaplah milikku yang terus bicara meminta jawaban. Hari-hariku melewati surga dunia yang menggelisahkan jiwa lelahku. Ya Rabb, ku ingin mendekap cahaya hatiMu dan menuntunku pulang ke lubang kubur kematianku...

Ya Rabb, ku rindu para NabiMu, para Sahabat dan Tabi'in serta guruku yang selalu menerangiku....

NB : In memoriam Guruku, Habib Anis Bin Alwi Al habsy..

Solo, 11 Agustus 2010..
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar