Rabu, 14 Maret 2012

Wanita Hujan

Wanita Hujan

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 9 November 2011 pukul 20:40 ·
 
Wanita Hujan
Oleh : Andrie Enrique Ayyas Camarena

Di penghujung malam, kulihat dirimu berjalan melepas belukar. Menari bersama hujan. Mata beningmu mulai berakar, meluncur jatuh menuju sungaisungai dan wajahmu berbungabunga. Mengundang angin gersang basah kuyup, merambah musim panen di sudut temaram. Dan lampulampu taman merindukan nyanyian dari bibirmu, si penunggu doadoa.

Aku sering melihatmu diamdiam, membenamkan anakanak rambutmu pada ufuk senja, kemudian kau basuh pada sunyi malam.

Oh, siapakah dirimu? Apakah kau si wanita hujan? Makhluk dari negeri legenda?

Bungabunga  mulai bermekaran, menulis namamu, dan malam menarinari memetik kecapi di bawah bintangbintang. Buliran keringat menetes, memanggil jiwajiwa  goyah. Kubiarkan mataku terus menatapmu, sedangkan jantungku berdetak, melahirkan jarijari lautan. Dan di sana, kutemukan hatimu menangis, merindukan selapis ayatayat langit.
Dan debur lautmu menjadi perahu di hulu telaga, merapat menanti jeda waktu, memanah hatiku. Saat nafasku berbisik perlahan, lipatanlipatan Kitab Suci bergema, memanggul jalanku.

Hingga kau hilang bersama embun pagi, tanganku masih menggenggam sepasang bunga, yang kupetik dari hatimu.


Padepokan Halimun, 09 November 2011
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar