Jumat, 16 Maret 2012

Sumartini binti Manaungi Galisung

Sumartini binti Manaungi Galisung

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 3 Juli 2011 pukul 14:16 ·
 
Sumartini binti Manaungi Galisung


hukuman yang brutal
berkedok nama bangsa dan negara
tanpa kebenaran yang telah terpancung
terpancung golok bermata coklat
yang bersembunyi di sel sampai mati
tanpa jendela dan sinar matahari

bukankah masih ada ribuan sumartini sumartini yang lain
yang menunggu giliran di hukum pancung
di negara unta yang tenggelam
dalam minyak hitam
"negara metropolitan eksekusi mati"
yang harga dirinya terletak di ujung golok padang pasir

pada lubang lubang udara yang telanjang
tubuh sekarat akan di baringkan
menggelepar gelepar
ketika lehernya di tebas pasir pasir kecill
tanpa peduli  aturan yang jelas
dari  kitab suci yang di baca tiap hari:
karena negaramu dibangun untuk kematian

dan kami masih membakar waktu
pada cerutu jeruji
di mulut para petinggi kerajaan
yang tak punya hati nurani

di sini, kami mengais ngais
sisa sisa umur
yang di simpan dalam  ikat pinggang sejarah
sebagai bekal untuk bermain catur dengan nasib

dan kau, negaraku..!!!
negara seharusnya memburu dan mengurung para koruptor
bukan TKI yang berjuang untuk negara
tolong bebaskan kami
jangan dibiarkan membusuk dalam sel
tanpa keadilan ayat ayat Tuhan

Aturan hanya milik penguasa
dan para tukang jagal
wanita penyumbang devisa
bukan milik kami..!!!!



Padepokan Halimun, 03 Juli 2011
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar