Rabu, 14 Maret 2012

Sebuah Puisi Yang Terbuang

Sebuah Puisi Yang Terbuang

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 14 November 2011 pukul 21:36 ·


Sebuah Puisi Yang Terbuang

Ada sebuah puisi.  Kutitipkan bersama kunangkunang, yang masih setia di sunyi malam. Dia terpejam, begitu hening, menyentuh doadoa. Serupa tangis, serupa tawa, mengetuk cuaca di sebuah  rumah, yang telah dicumbu rindu. Luruh di balik jendela kamar. Maka embun akan menyapa kaca yang bergelinjang oleh katakata

Seperti bintang yang bercahaya lalu meredup. Seperti sajak yang menyentuh  temaram. Menempati  mimpiku lalu menyisakan tusukan jarum jam. Berdetak di jantung.

Aku menyebutmu daun yang berbisik. Sehangat mentari yang tumbuh di pucukpucuk cemara. Berwajah angin semusim,  lalu dibawa terbang burung camar ke sebuah awal pertemuan. Karena, kita adalah cerita cinta di koran pagi, dan akan usang di telan waktu. Melapuk lalu mati.

Seringkali, dalam diam. Saat malam berhenti berpuisi dan hujan tak mengerti iklim. Kuingin membuih putih. Terombang ambing, menanti bibirmu memanggil namaku. Tapi hanya nyanyian yang memenuhi kepala. Menegurku, bahwa kamu masih menjaga rimbunan hutan bakau di tepinya hati.

Sejak semula, sudah tak ada sisa tentang kamu, tentang kenangan yang menghitung hari. Akan binasa membawa kekosongan di hamparan langit. Dia akan rebah dan tak perlu diperdebatkan, hingga  malam selimuti pekatnya, yang menatap wajah kita.

Sedangkan puisiku masih telanjang, menyusuri jejakmu. Tapi yang terdengar hanya sebuah nama yang tersengal. Terluka penuh penyesalan.  Membingkai  alamat  di sebuah surat yang terisak. Membakar pengkhianatan. Karena elegi  masih kehilangan katakata.

Hingga rindu kian demam menanti. Kamu datang seperti debu dalam makanan. Tanpa bisa kutelan dan getirnya sebagai bumbunya. Sedangkan tegukkannya menjadi lalat yang berkerumun. Menampar wajahku.


Padepokan Halimun, 14 November 2011
· · · Bagikan · Hapus

  • 1 kali dibagikan
    • Astry Anjani selalu banyak kosa kata baru yang harus Astry pelajari dari setiap puisimu Mas Andrie... sangat suka... lembut...:)

      makasih telah berbagi... salam santunku...:)
      14 November 2011 pukul 21:58 · · 2
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hihihihhi, ah kau terlalu memuji mbak Astry,
      aku lagi belajar, mencuri metafora dari teman teman yang lain..:-)
      salam santunku juga ya..
      14 November 2011 pukul 22:01 ·
    • Ditha Lastcocaine Arts membacanya saat hujan, puisi ini menggenggam dingin hatiku,... ah, saya gak pernah kehabisan rasa kagum sama karyamu :)
      14 November 2011 pukul 22:04 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehe, pujianmu akan kukembalikan padamu suatu saat nanti, mas Ditha
      hehehehe, aku juga kagum denganmu..:-)
      makasih ya
      14 November 2011 pukul 22:07 · · 1
    • Hening Senja puisi yang terbuang dari imaji kata... melahirkan untaian aksara penuh makna... hingga tersurat dan tersurat makna dalam asa yang menjulang... dan bila rindu yang bertamu... sajikanlah dalam kasih abadi... salam senja saudaraku...
      14 November 2011 pukul 22:07 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena kau lebih mengerti tentang rindu dari pada aku saudaraku Hening
      Senja,..:-)
      salam senja dariku
      makasih ya..:-)
      14 November 2011 pukul 22:09 · · 1
    • Hening Senja duh.... saudaraku satu ini sungguh merendah... padahal engkaulah dan sahabat2 semua yang mengajari untuk memberi warna dalam untaian kata bermakna...
      14 November 2011 pukul 22:11 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hihihihihi, kita sama sama saling memberi dan saling belajar ya mas Hening Senja.
      makasih sudah banyak berbagi denganku..:-)
      salam hangat dariku mas.
      14 November 2011 pukul 22:13 ·
    • Bang Agus salam malam mas Andrie. puisi ini malah teramat sayang kalau terbuang. jujur, kerap tertunduk banggaku disertakan dlm goresan indahmu. terimakasih sekali lagi. salam sdrku.
      14 November 2011 pukul 22:23 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena aahhh, jangan begitu Bang Agus yang cakep. kau yang sebenarnya sering membuatku tertunduk, menikmati goresan goresan indahmu..:-)
      aku sering mendapat ilmu baru darimu,makasih sekali ya mas, karena sudah sudi berbagi denganku
      salam hangat dariku mas,..:-)
      14 November 2011 pukul 22:28 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena jempolers:makasih sekali ya..:-)
      14 November 2011 pukul 22:28 ·
    • Yazid Musyafa Ini anggur dalam puisi
      Mengeluh pada cangkir hati
      Mengalirkan kesah lirik cinta
      Di atas rekah mawar bibir asa

      Qiqiiqiqiq..
      mabuk duluan, mas..
      14 November 2011 pukul 22:32 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha, silahkan mas Yazid, tapi jangan di sini
      di sana geh, dekat lautan mabuknya
      hahahahahaha
      14 November 2011 pukul 22:34 · · 1
    • Yazid Musyafa Jiakakakaboor!
      14 November 2011 pukul 22:35 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha; kebiasaan si nigal
      awas kalo ketangkep huhh..
      hihihihi
      14 November 2011 pukul 22:36 · · 1
    • Yazid Musyafa Qiqiiqiqi
      14 November 2011 pukul 22:38 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha, eh mas Yazid Musyafa, kamu sekarang masih di jogja ato udah balik ke tegal?
      14 November 2011 pukul 22:38 · · 1
    • Yazid Musyafa Di tegal, ssat ini..
      insya Allah tnggal 20 ke atas ke jogja & solo..
      14 November 2011 pukul 22:40 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha, wah bagus atuh mas
      dasar ninja sukanya touring wae
      hahahahaha
      14 November 2011 pukul 22:41 · · 1
    • Yazid Musyafa Wakakkakaka...ho oh, mas...
      14 November 2011 pukul 22:41 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena pasti kalo touring sukanya malam malam ya?
      qiqiqiqiqiqi
      kayak kelelawar..
      14 November 2011 pukul 22:42 · · 1
    • Yazid Musyafa yah., katanya kan harus sitiqomah, mas :D
      Wkwkkwkwkwk
      14 November 2011 pukul 22:42 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha, bener juga ya?
      **sambil garuk garuk rambut, lalu tertawa sendiri**8
      hahahahahaha
      14 November 2011 pukul 22:43 · · 1
    • Yazid Musyafa Qiiqiqiqqii...
      pokoke ngunu, laaah..
      14 November 2011 pukul 22:44 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha, ya udah sana pergi geh
      hushh..hush..
      hahahahaha
      14 November 2011 pukul 22:46 ·
    • Yazid Musyafa Swiiiiiiiiiingg...
      14 November 2011 pukul 22:46 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena qiqiqiqiqiqi
      14 November 2011 pukul 22:47 ·
    • Deena Buditomo jangan dibuang ya... mesakno, mending dibaca en dinikmati aja... maturnuwun.. :)
      14 November 2011 pukul 23:07 · · 1
    • Ksatria Obong hmm, terbuang dengan indahnya yah
      apalah daya, lidahku sudah terjajah
      cuman bisa bilang, mangtab mabro
      hehehe
      14 November 2011 pukul 23:12 · · 1
    • Aras Sandi ngilu yang dilukiskan sebegitu indah mas... sugeng dalu nggih mas..
      14 November 2011 pukul 23:52 · · 1
    • Leliana Lesmana Sambil mencintaimu engkau yg entah di mana....kukirimi dunia dengan bunga bunga kesetiaan yang kupetik dari jantungku...
      15 November 2011 pukul 1:12 · · 1
    • Dee Wijayanti sedap brad....kt2nya mantaff....aku suka yg ini neh...Hingga rindu kian demam menanti. Kamu datang seperti debu dalam makanan. Tanpa bisa kutelan dan getirnya sebagai bumbunya. Sedangkan tegukkannya menjadi lalat yang berkerumun. Menampar wajahku. hihihi...keren neh kalimatnya. thx ya brad...:)
      15 November 2011 pukul 3:32 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe, nggeh mbak Deena, mending dinikmati saja ya..:-)
      sami sami mbak
      15 November 2011 pukul 4:13 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehe, met pagi mas Ksatria Obong,
      minum kopi pagi ini nikmat sekali rasanya..:-)
      aah, met beraktivitas ya
      15 November 2011 pukul 4:14 ·
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehe, wah mas Aras Sandi ngece ki
      lebih indah punyamu mas
      makasih ya mas.:-)
      met pagi mas
      15 November 2011 pukul 4:14 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehe, yah, kayaknya seperti itu mbak Leliana,
      semoga tidak ada penyesalan,amien..
      hehehehe
      met pagi mbak
      15 November 2011 pukul 4:15 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe, benarkah sis Dee,
      mungkin karena musim hujan sekarang banyak lalat yang berkerumun ya?
      hehehe, met pagi sis
      15 November 2011 pukul 4:16 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena jempolers:makasih ya
      15 November 2011 pukul 4:16 · · 1
    • Dee Wijayanti Pagi brad dah mandi sono gih bau iler dah hakhakhakhakhak....
      15 November 2011 pukul 4:18 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha,
      hhooaammmmmm...masih ngantuk sis Dee,
      pengen bobok dulu,hihihihi
      15 November 2011 pukul 4:20 · · 1
    • Gendhis Yg Bersenandung ‎,
      beeeh...lalat2 og ngerti ya law andrie lum mandi...makanya mrk seneng ngerubutin qmu Ndrie !
      15 November 2011 pukul 4:21 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha, lalatnya pasti kamu yang ngirim ya?
      makanya mereka suka ngerumuni aku
      hahahaha
      15 November 2011 pukul 4:23 · · 1
    • Dee Wijayanti beughh....aku ancam pake pisau jg neh kayaknya sono gih hakhakhakhakhakhakhak...
      15 November 2011 pukul 4:23 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena wadduuuhh.
      iya..iya..
      huh dasar Dee Wijayanti galak..
      15 November 2011 pukul 4:24 · · 2
    • Zai Rania sebuah puisi yang indah merayapi hati yang mengecup airmata menjadi embun menanti gugurnya resah..

      masih tentang puisi yang tak lelah mensyair rindu yang tersapa di bibir duka saat jiwa seakan merapuh pada sebuah kenangan...

      tetaplah puisi yang kini mencipta kasih yang terajut di serpihan mimpi-mimpi, berharap pagi membias pelangi...

      (indah sekali puisimu)
      15 November 2011 pukul 5:29 · · 1
    • Tuditea Masditok menunggu bibirnya memanggil namamu.
      *dipaksa aza mas hihihi
      15 November 2011 pukul 5:35 · · 1
    • ‎>>
      duuuch..kok seudah baca ini aq mendadak megang dada yaa..
      takut jantung aq jd biru..abis Andrie nulisnya biru banget..mellow dech..ha ha haa
      15 November 2011 pukul 8:17 · · 2
    • Si Mene Wes Tobat wkwkwkwk..gmn mau koment, belum apa apa dah di guyur hujan, aku kebasahan sama puisimu mas, sampe sampe berasa ada dalam sumur, duh saking dalemnya..lalat pun enggan bercengkrama dengan dengung waktu..hahaha..

      daripada di buang aku bungkus aja buat sarapan..hahaha
      15 November 2011 pukul 8:27 · · 2
    • Rembulan Perak terasa sepi yg kerontang,
      walau telah diguyur hujan musiman,,,,

      >ilang aku bro dilautan katamu,keren abis
      thanks ya,met siang n met aktifitas
      15 November 2011 pukul 9:52 · · 2
    • Delbin Clyte amboi. manis lembut dan sejuk sekali, mas. dan semakin enak saja dibaca puisimu. selamat siang ya.
      15 November 2011 pukul 10:46 · · 1
    • Titik Koma Tiada Kata yang Dapat Ku Ucap..Selain Kata Mantab....Terus Berkarya Mas.....
      15 November 2011 pukul 11:15 · · 1
    • Niyan Prihastoety terima kasih telah di undang...aksara lara yang cantik......tingtung
      15 November 2011 pukul 19:35 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena rindu adalah katakata terakhir untuk sang kekasih hati ya mbak? padaNya hanya rindu sejati
      dan jika nanti nyawaku masih dalam raga,semoga selalu merindukan dekapnNya..amien
      salam hangat dariku mbak Zai Rania..:-)
      15 November 2011 pukul 20:18 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hihihihi, gimana ya sis Tuditea, kalo dipaksa nanti dia marah loh..:-)
      met malam ya..
      15 November 2011 pukul 20:19 ·
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahaha, wah mommie Sue Munggaran, kau lebij mellow loh
      semelow wajahmu itu
      hihihihi
      15 November 2011 pukul 20:19 ·
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha, ah mas Si Mene Ketehe, nanti kalo dipake buat bungkus makanan, lalatlalat pada berkerumun loh
      hehehehehe
      makasih ya..:-)
      15 November 2011 pukul 20:20 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe, met malam sis rembulan..
      semoga kau bahagia selalu ya,amien.:-)
      15 November 2011 pukul 20:21 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehe, semoga begitu mas Delbin Clyte,
      makasih udah membacanya
      salam hangat dariku ya..:-)
      15 November 2011 pukul 20:22 ·
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha, titik koma, makasih ya
      salamhangat dariku..:-)
      15 November 2011 pukul 20:23 ·
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena tingtung..tingtung..
      met malam mbak Niyan Prihastoety,
      sama sama mbak
      salm hangat ya..:-)
      15 November 2011 pukul 20:24 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena tambahan jempol:makasih sekali,hehehe
      15 November 2011 pukul 20:24 ·
    • Varikesit 'ra ‎"
      puisi yang memuisi, ini baik dikonsumsi oleh pengantin muda yang hobinya telanjang terus hahaha....

      ahoy pak guru mantap
      15 November 2011 pukul 20:40 · · 2
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahahqa, berarti kamu dulu pernah manjadi pengantin mudaya mas Varikesit 'ra?
      hihihihi
      koq bisa tahu?
      15 November 2011 pukul 20:42 ·
    • Si Mene Wes Tobat ssssst...jangan berisik aq lagi makan lalat nih...
      15 November 2011 pukul 20:55 · · 2
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha,kwkwkwkwkwkw
      lalatnya pasti suka sama kamu ya mas Si Mene Ketehe?
      hehehehe
      15 November 2011 pukul 20:57 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Bukan mas, ini kan lalt yang memuisi...wkwkwkwkwk
      15 November 2011 pukul 20:57 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha, eh, itu lalat ada yang jual nggak mas?
      15 November 2011 pukul 20:59 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Oh kebetulan kang Varikesit 'ra, lagi ternak lalat puisi sama jangkrik bersajak...hahaha
      15 November 2011 pukul 21:01 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha,beneran mas?
      kalo mas Varikesit 'ra itu punya perenakan lalat ama jangkrik,hehehehe
      wah, udah bosan jadi wartawan kali ya?
      hihihihi
      15 November 2011 pukul 21:02 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Iya Mas, sekarang pindah profesi, dulu sih jadi wartawan, nah semenjak berkenalan dengan jangkrik malam dan lalat lalat lalat nakal, beliau lebih memilih mengembang biakan jangkrik dan lalat, katanya " agar mereka panda berpuisi" biar pas ngelamar di wakilin ama jangkrik..wkwkwkwkwkwk
      15 November 2011 pukul 21:05 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
      kwkwkwkwkwkw, wah mas Varikesit 'ra pasti nanti jadi pengusaha tersukses ya mas?
      amien
      15 November 2011 pukul 21:08 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Coba mas Andrie Enrique Ayyas Camarena, bayangkan, 1 ekor jangkrik dapet panggilan bersajak, dan 1 ekor lalat dapat panggilan berpuisi, bayarannya tiap ekor 100.000,- kalo di kali jumlah ternaknya yang ada sekitar semilikiti, itu penghasilan dalam sebulan bisa semi puyeng mas..ya kan, bisa kebeli bebekbherry tuh...hahaha
      15 November 2011 pukul 21:11 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena waaahhh, makyus atuh itu kang?
      ck..ck..ck..ck.,koq bisa ya?
      kang Varikesit 'ra memang yahud pisan euy..
      15 November 2011 pukul 21:13 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Iya Mas, saya juga mau berguru panjat pinang sama kang Varikesit 'ra, barangkali Mas Andrie Enrique Ayyas Camarena, mau ikut belajar nyambit pesawat terbang? belajar aja sama kang Varikesit mas..
      15 November 2011 pukul 21:15 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena mau..mau ..mau mas
      hahahahahahah
      kang Varikesit 'ra memang tokcer ya?
      multi talenta
      hahahahaha
      15 November 2011 pukul 21:15 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Iya Mas Segala bisa apapun bisa di kerjakan termasuk lari pagi...
      15 November 2011 pukul 21:16 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena lari pagi sambil berpuisi
      hahahahaha
      15 November 2011 pukul 21:18 ·
    • Si Mene Wes Tobat wew...itu belum seberapa mas, kang Varikesit 'ra, biasanya lari pagi sambil nanak nasi, coba bayangkan? hahahahaha
      15 November 2011 pukul 21:19 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena gubraks..!!!!
      kwkwkwkwkwkwkw
      hahahahahahaha
      koq bisa mas?
      caranya gimana tuh?
      15 November 2011 pukul 21:19 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Saya juga bingung bayanginnya Mas, cuma ada yangb bilang aja, tiap subuh kang Varikesit 'ra suka lari-lari sambil mikul jembatan..hahahaha
      15 November 2011 pukul 21:21 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena gubraks..!!!
      hahahahahaha
      kwkwkwkwkwkw
      jadi kayak herkules mas
      15 November 2011 pukul 21:25 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Entahlah Mas saya jadi sedih liatnya, kadang-kadang kang Varikesit 'ra, suka mindahin hotel dari dataran rendah ke dataran tinggi, duh saya cuma bisa berdo'a, semoga kang Varikesit kelak menjadi pemuda tangguh yang siap mengalahkan banteng dengan puisinya...Hidup kang Varikesit !!!!!
      15 November 2011 pukul 21:28 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena mas Varikesit 'ra, mingkin tahundepan mencalonkan diri jadi calon walikota tasik kali mas
      hahahaha
      15 November 2011 pukul 21:31 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Mas Andrie Enrique Ayyas Camarena, kata kang Varikesit 'ra, beliau gak ada minat buat jadi pejabat, apalagi walikota, katanya sih cita-cita beliau pengen jadi Gubernur jawa barat yang berpuisi...hahahaha
      15 November 2011 pukul 21:33 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahaha
      kwkwkwkwkwkw
      amien..amien
      sukses buat kang vari ya mas
      highihihih
      15 November 2011 pukul 21:35 · · 1
    • Rembulan Perak Mene ..............
      berisiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiikkkkkkkkkkkkkk,,,,,,,,,,,,,,,!!!!
      nyonya mau tidurrrrrr,,,,,,,,!!!!!!!!!1
      :-p
      15 November 2011 pukul 21:35 · · 2
    • Si Mene Wes Tobat Mas Andrie Enrique Ayyas Camarena, amiiiiiiiiiin, semoga beliau sukses beristri lima..Merdeka..hahaa
      15 November 2011 pukul 21:37 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Mas Andrie Enrique Ayyas Camarena, barusan ada denger suara cewek gak ??
      15 November 2011 pukul 21:37 · · 2
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hazhahahahaha
      amien..amien
      hahahahaha
      barusan ada suara cewek mas, tapi koq nggak ada orangnya ya/
      jangan jangan. kuntilanak mas?
      kabbuurrr......
      15 November 2011 pukul 21:40 · · 1
    • Si Mene Wes Tobat Kabur aaaaaahh, saya juga harus kasih gantiin popok jangkrik mas..hahaha
      15 November 2011 pukul 21:40 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahahah
      kwkwkwkwkwkwkw
      15 November 2011 pukul 21:42 · · 1
    • Rembulan Perak
      Si Mene Ketehe
      cewek dengkulmu iku,
      wong yg teiak nenek lampir kok dibilang cwek,
      :(

      ...Lihat Selengkapnya
      15 November 2011 pukul 21:44 · · 2
    • Si Mene Wes Tobat Wew....kabooooooooooooorrrr....wkwkwkwkwkwkwkwkwk
      15 November 2011 pukul 21:45 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
      kang mene tunggu aku. aku jangan ditinggal kabur sendirian
      hhiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...
      15 November 2011 pukul 21:49 · · 1
    • Erny Susanty Duhai rindu.....yang berkelebat menikam kalbu.....rindu memang menyakitkan...hiks...hiks :)
      puisinya menghayutkan imaji euy...syip....love it ya bradha! :)
      16 November 2011 pukul 7:44 · · 1
    • Varikesit 'ra pak guru Ayyas saya angkat jadi kadis pendidikan. kang Mene saya angkat jadi sekpri penanganan wanita hahaha....
      16 November 2011 pukul 12:13 · · 3
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena met malam sis Erny Susanty,
      salam hujan yang penuhrindu ya..:-)
      16 November 2011 pukul 18:42 ·
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha, wah makasih ya mas Varikesit 'ra
      salam hangat dariku..:-)
      16 November 2011 pukul 18:42 ·
    • Ezzyla Fi di sudut malam termangu
      itulah aku
      tanpa kata tanpa isak
      :terbuang

      selalu manis
      salam hangatku..*,~
      17 November 2011 pukul 7:39 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena met malam sis Ezzyla Fi,
      semoga tidak terbuang beneran,hehehehehe
      salam hangat sis..:-)
      17 November 2011 pukul 20:33 · · 1
    • Arther Panther Olii romantisme yang tak ada habisnya dari masbro andrie. nikmat. :-)
      26 November 2011 pukul 11:56 · · 1
    • Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehe, terima kasih mas Arther Panther Olii,
      kau malah lebih romantis mas:-)
      27 November 2011 pukul 20:12 ·

Tidak ada komentar:

Posting Komentar