Puisi Ibu
oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 27 Juni 2011 pukul 21:31 ·
Puisi Ibu
Prolog
puisiku
seperti sebuah keluarga yang utuh
ada ibu, ayah dan anak
namun aku baru hidup di rahim puisi ibu
ketika ayah meninggal
semua kisahku terlahir utuh
huruf huruf yang tertulis
sering bercerita padaku
tentang diriku dulu
yang lahir prematur, seberat 500 g
tersimpan di inkubator dan
mengalami kebutaan
tetapi Tuhan Maha pengasih
saat usiaku,
bisa menggenggam ranting ranting pohon
aku bisa berkata," aku terlahir prematur
500 g dan buta."
dan ibu puisi selalu berkata,
"hiduplah anakku,
ibu mendampingimu."
Masa Kecil Puisiku
ayahku "pergi" saat aku belum sempat bertemu dan bercanda dengannya. Dia wafat akibat kecelakaan lalu lintas, berita sedih itu diterima ibuku dari teman ayah 1 bulan kemudian. Saat itu aku masih berada dalam kandungan ibuku yang baru berusia 6 bulan dan ibuku baru berusia 30 tahun. Karena ayah dan ibu belum menikah dan hubungan mereka tidak direstui keluarga ayahku, ibuku kebingungan. Maksud hati ingin sekali berdoa di sisi makam orang yang di kasihinya, namun keadaan tidak memungkinkan. Dalam kebingungan itu, ibuku merasakan perutnya sakit dan semakin sakit. Ia berusaha memegang perutnya sambil menunduk, tapi tetap saja sakitnya tak kunjung reda.
Tiba tiba ibuku merasakan ada yang mengalir hangat di bawah sana. Ternyata air ketuban yang melindungiku selama di rahim sudah keluar. Ia segera dilarikan di rumah sakit dan masuk ICU. Kondisi yang memburuk membuat dokter menyarankan agar aku segera di gugurkan. kalau tidak,nyawa ibu yang jadi taruhannya.
"biasanya seorang bayi harus berada di dalam rahim ibunya selama 40 minggu, tetapi anak anda baru memasuki minggu 20. Jika tidak segera di lahirkan, akan membahayakan anda. tetapi jika anda melahirkannya sekarang kemungkinan besar dia tidak bisa ditolong. kalau pun bisa bertahan, dia akan cacat, "kata dokter.
sesaat setelah mendengarkan nasehat dokter, ibuku terdiam. Dia lalu berkata kepada ayah yang sudah meninggal,"suamiku, tolong, jangan bawa pergi anak ini. Setelah kau tidak ada, anak inilah yang akan menemaniku. Aku mohon! jangan bawa anak ini." ibu berdoa sepenuh hati.
Rupanya Tuhan memberikan kasihNya. Malam jam 21.00, aku lahir meski dalam keadan koma. Beratku hanya 500 g, seperenam dari berat bayi normal. Kepalaku sebesar telur, tubuhku hanya sepanjang pena. Pinggulku sebesar ibu jari orang dewasa. Jemariku pun sekurus tusuk gigi, tubuhku berwarna coklat, tidak seperti warna bayi pada umumnya. Begitu kecilnya aku hingga orang dewasa bisa menggengamku.
begitu dilahirkan aku langsung dipindahkan ke inkubator, sebuah masker oksigen terpasang di hidungku dan sebuah selang di mulutku, selang infus juga terpasang di dadaku. Ibuku menangis melihat tubuhku begitu kecil. Ia pernah berkata bahwa ia tidak akan berhenti menangis ketika melihatku seperti itu.
"Maafkan ibu! Maafkan ibu Nak," tangisnya merasa bersalah melahirkanku terlalu cepat.
"Tolong hiduplah! Teruslah hidup anakku. Ayah pasti akan menolongmu, "lanjut ibu sambil melihatku.
Susu yang pertama kali kuminum adalah susu dari selang yang di masukkan ke mulutku. Itupun hanya 1 cc. Ibuku gembira melihatku minum susu walaupun hanya sedikit.
Suatu kali ibuku memasukkan tangannya ke dalam inkubator, ibu menyentuh tanganku seakan akan mencoba memberi semangat hidup kepadaku, ketika ibu menyentuhkan tangannya ke atas jemari tanganku, aku langsung menggenggam tangannya.
"Teruslah hidup!" itulah kalimat yang sering diucapkan ibu saat menjengukku. kalimat yang menjadi kekuatanku untuk terus bertahan hidup.
karena kondisi ibu sudah pulih, dia keluar dari rumah sakit lebih dulu. Setiap hari ibu datang ke rumah sakit membawa ASI untukku. Ia menemaniku minum susu.
Suatu hari, seorang perawat mencabut bagian alat elektrokardiogram dari dadaku, tapi ia mencabut plesternya terlalu kuat sehingga sebagian kecil kulitku ikut tertarik dan menempel di plester. Dadaku berdarah. Kejadian ini meninggalkan bekas luka yang sampai sekarang masih ada di dadaku.
Bersambung.......
Padepokan Halimun, 27 Juni 2011
Prolog
puisiku
seperti sebuah keluarga yang utuh
ada ibu, ayah dan anak
namun aku baru hidup di rahim puisi ibu
ketika ayah meninggal
semua kisahku terlahir utuh
huruf huruf yang tertulis
sering bercerita padaku
tentang diriku dulu
yang lahir prematur, seberat 500 g
tersimpan di inkubator dan
mengalami kebutaan
tetapi Tuhan Maha pengasih
saat usiaku,
bisa menggenggam ranting ranting pohon
aku bisa berkata," aku terlahir prematur
500 g dan buta."
dan ibu puisi selalu berkata,
"hiduplah anakku,
ibu mendampingimu."
Masa Kecil Puisiku
ayahku "pergi" saat aku belum sempat bertemu dan bercanda dengannya. Dia wafat akibat kecelakaan lalu lintas, berita sedih itu diterima ibuku dari teman ayah 1 bulan kemudian. Saat itu aku masih berada dalam kandungan ibuku yang baru berusia 6 bulan dan ibuku baru berusia 30 tahun. Karena ayah dan ibu belum menikah dan hubungan mereka tidak direstui keluarga ayahku, ibuku kebingungan. Maksud hati ingin sekali berdoa di sisi makam orang yang di kasihinya, namun keadaan tidak memungkinkan. Dalam kebingungan itu, ibuku merasakan perutnya sakit dan semakin sakit. Ia berusaha memegang perutnya sambil menunduk, tapi tetap saja sakitnya tak kunjung reda.
Tiba tiba ibuku merasakan ada yang mengalir hangat di bawah sana. Ternyata air ketuban yang melindungiku selama di rahim sudah keluar. Ia segera dilarikan di rumah sakit dan masuk ICU. Kondisi yang memburuk membuat dokter menyarankan agar aku segera di gugurkan. kalau tidak,nyawa ibu yang jadi taruhannya.
"biasanya seorang bayi harus berada di dalam rahim ibunya selama 40 minggu, tetapi anak anda baru memasuki minggu 20. Jika tidak segera di lahirkan, akan membahayakan anda. tetapi jika anda melahirkannya sekarang kemungkinan besar dia tidak bisa ditolong. kalau pun bisa bertahan, dia akan cacat, "kata dokter.
sesaat setelah mendengarkan nasehat dokter, ibuku terdiam. Dia lalu berkata kepada ayah yang sudah meninggal,"suamiku, tolong, jangan bawa pergi anak ini. Setelah kau tidak ada, anak inilah yang akan menemaniku. Aku mohon! jangan bawa anak ini." ibu berdoa sepenuh hati.
Rupanya Tuhan memberikan kasihNya. Malam jam 21.00, aku lahir meski dalam keadan koma. Beratku hanya 500 g, seperenam dari berat bayi normal. Kepalaku sebesar telur, tubuhku hanya sepanjang pena. Pinggulku sebesar ibu jari orang dewasa. Jemariku pun sekurus tusuk gigi, tubuhku berwarna coklat, tidak seperti warna bayi pada umumnya. Begitu kecilnya aku hingga orang dewasa bisa menggengamku.
begitu dilahirkan aku langsung dipindahkan ke inkubator, sebuah masker oksigen terpasang di hidungku dan sebuah selang di mulutku, selang infus juga terpasang di dadaku. Ibuku menangis melihat tubuhku begitu kecil. Ia pernah berkata bahwa ia tidak akan berhenti menangis ketika melihatku seperti itu.
"Maafkan ibu! Maafkan ibu Nak," tangisnya merasa bersalah melahirkanku terlalu cepat.
"Tolong hiduplah! Teruslah hidup anakku. Ayah pasti akan menolongmu, "lanjut ibu sambil melihatku.
Susu yang pertama kali kuminum adalah susu dari selang yang di masukkan ke mulutku. Itupun hanya 1 cc. Ibuku gembira melihatku minum susu walaupun hanya sedikit.
Suatu kali ibuku memasukkan tangannya ke dalam inkubator, ibu menyentuh tanganku seakan akan mencoba memberi semangat hidup kepadaku, ketika ibu menyentuhkan tangannya ke atas jemari tanganku, aku langsung menggenggam tangannya.
"Teruslah hidup!" itulah kalimat yang sering diucapkan ibu saat menjengukku. kalimat yang menjadi kekuatanku untuk terus bertahan hidup.
karena kondisi ibu sudah pulih, dia keluar dari rumah sakit lebih dulu. Setiap hari ibu datang ke rumah sakit membawa ASI untukku. Ia menemaniku minum susu.
Suatu hari, seorang perawat mencabut bagian alat elektrokardiogram dari dadaku, tapi ia mencabut plesternya terlalu kuat sehingga sebagian kecil kulitku ikut tertarik dan menempel di plester. Dadaku berdarah. Kejadian ini meninggalkan bekas luka yang sampai sekarang masih ada di dadaku.
Bersambung.......
Padepokan Halimun, 27 Juni 2011
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Deena Buditomo:hahahaha
di tunggu ya,emang udah di baca nih mbak?
koq cepet banget? - Deena Buditomo udah dwooong, makanya penasaran... aku kalo baca memang cepet banget, hehehe...
- Andrie Enrique Ayyas Camarena gubtakss..!!!
hahahaha
wah, ternyata mbak Deena Buditomo ini termasuk pembaca yang tercepat ya
hehehe - Deena Buditomo hehehe, dulunya ya karena terpaksa, tapi lama2 jadi terbiasa.. asik kok, jadi bisa mbaca banyak, hemat waktu, hehehe...
- Andrie Enrique Ayyas Camarena begh..!!
kwkwkwkwkwkw
oh, ternyata gitu to?
hahahahaha
bagus itu mbak siip - Andrie Enrique Ayyas Camarena sami-sami nggeh mbakku Deena Buditomo yang cantik..qiqiqiqiqi
- Deena Buditomo halaaaah... wis ah, sambungan ceritane udah banyak yg nunggu tuuu... :)
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Deena Buditomo:hahahahahahaha
kalo gitu aku tulis tahun depan wae ya mbak..
hehehehehe - Deena Buditomo ealaaa... lha yg nunggu bisa demo, hayyo buruan ditulis, keburu hurufnya kabur.. hehehe
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Deena Buditomo:hehehehehe
nggeh..nggeh mbakku yang manis
di tunggu ya
qiqiqiqiqiqi - Nabila Dewi Gayatri menapaki jalan hidup adikku.. syukur dan sabar ya.. setia menunggu bersambungnya karyamu.. lv u n GBU!
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Nabila Dewi Gayatri:makasih ya mbak
tolong bimbing adikmu yang nakal ini ya
kalo perlu dimarahin ato dicubit ya,hehehe
salam hangat mbakyuku - Andrie Enrique Ayyas Camarena Jurnal Sastratuhan Hudan:hehehehehe
makasih bang hudan
mohon petunjuknya terus ya
salam hangat dan hormatku bang - Daenk Dan Perikecil huffst... Akhirnya sampai titik akhir.
Hehe...
Bener kata mas hudan.
Lanjutkan - Andrie Enrique Ayyas Camarena Daenk Dan Perikecil:hehehehehehe
makasih mas
makaish udah hadir..
aku banyak belajar darimu
salam hangat ya - Ratna Dewi Barrie Hah, benarkah lahir 20 minggu bisa hidup diluar rahim ? :)
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Jurnal Sastratuhan Hudan:hehehehehe
aku banyak belajar dari jsth bang
makasih udah banyak berbagi ilmu padaku
aah..semoga ilmu abang terus bisa mengalir buat para generasi muda..amien
makasih ya bang
hehehehe - Daenk Dan Perikecil manis itu milikmu.
yang menggula di kopiku.
Salam hangat kuku mas.
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Ratna Dewi Barrie:hahahahaha
ini hanya cerita bu dokter,biar bisa mendramatisir gitu loh
qiqiqiqiqi
tapi kaukan dokter, pastilebih banyak tahu tentang masalah ini
hehehehehe
mohon ilmunya ya
xixixixixixi
makasih sekali - Andrie Enrique Ayyas Camarena Daenk Dan Perikecil:hahahahaha
kau pinter sekali mas
kau juga luar biasa
siip - Andrie Enrique Ayyas Camarena Jurnal Sastratuhan Hudan:hehehehehe
sungguh aku terharu bang
hiks
makasih ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
pake gula-gula saja mas Daenk Dan Perikecil
qiqiqiqi - Daenk Dan Perikecil gula-gulanya buat tante elvi sukaesih aja.
Hohoho..
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Marbuth Sastragila:hahahahaha
aku sengaja koq kang
biar gilamu bisa menyebar dari bawah
dulu kamu kan waktu di tag bang Husni Hamisi, pernah bilang
"aku di taruh paling akhir nggak apa-apa mas, karena memang jarang nongol."
hahahahaha
nah, aku ikuti aturan itu
kwkwkwkwkwkw - Marbuth Sastragila kalo kehabisan tag, nggak ditag juga gak papa kok, beneran, suwer, wkwkwwk
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Marbuth Sastragila:hahahahaha
kalo nggak di tag kamu nongol nggak kang?
hahahahaha - Marbuth Sastragila kalo ditag biasanya gak nongol, kalo gak ditag apalagi ... hahaha
- Andrie Enrique Ayyas Camarena gubraks..!!!!
hahahahahaha
dasar kang Marbuth Sastragila
hahahaha
nanti aku tendang ke atas huhh..!! - Andrie Enrique Ayyas Camarena Daenk Dan Perikecil:hahahahahaha
qiqiqiqiqiq
jadi ingat lagu gula-gula nih
hahahahahaha - Malika Hasan Apa aku bilang Andrie! Maqammu adalah novelis! Serius! Ayo naiklah kawan....ke genteng...eh ke langit ke tujuh! Sengaja pake tanda pentung! Biar berasa seriusnya!!! Gak pake ketawa!
- Ezzyla Fi puisi ibu, ibu berpuisi maka dirimu ada seperti saat ini brother:)
waduh lagi asyik baca bersumbing eh bersambung..qiqiiqii
salam hangat ya.* - Neogi Arur naik naik k atas genteng qiqiqi, ngunu kan mba' Malika Hasan kyabuuuuuuuuurrrrrrrrrr
- Malika Hasan Yang punya rumah udah tepar Nu Arur. Kabur juga sebelom dia ngejar aku bawa pentungan...
- Zai Rania hati rasa tersayat membaca coretan hidupmu... semoga sambungannya penuh gambaran bahagia....
- Arther Panther Olii ada kecerendungan menjadi sebuah cerpen yang humanis. kapan lanjutannya mas ? hehehe... :)
- Dee Wijayanti hadohhh bard....ceritanya sedih bangetss...pengen tahu kelanjutannyaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaa........bur uaannn brad......aq tunggu yaaaaaaaaaaaaa........ - Erny Susanty andrieeeeeeee koe...ini keren ya...sumpah,aku mpe membayangkan setiap kalimat yang kamu tulis...top dreee....hanya rada kuciwa dikit..kok pake bersambung sih..kan pas baca lagi seru2nya jd berenti mendadak..hayah...ga asyik banget deh ih..sambungannya ya driee...nungguin nih...suwun ya bradha :)
- Ummi Hasfa keren ah. tak pernah habis ibu ditulis, seperti juga cinta.
- Marsya Aqilla iya...pe gatel nih kepala, nangungg abiz mas, bikin penasaran..,hayuuu..buruan
- Delbin Clyte wah, awalnya disuguhi dengan metafora yang manis. disambung dengan cerita yang begitu penuh pesan. ditunggu sambungannya, bro. :)
- KembaRa Gelungan Hitam hem,,, penulis sebaiknya demikian selalu belajar
- >>
Andrie Enrique Ayyas Camarena..ini real..??
betah bacanya biar panjang jg..
aaach aq mau tunggu sambungannya.. - Andrie Enrique Ayyas Camarena makasih mbak Malika Hasan yang cantik dan manis
aku butuh banyak bimbingan dan masukan
tolong ajarin aku ya
kalo perlu pake pentunganmu
ini nggak bercanda loh..!!!
serius..!!!! - Andrie Enrique Ayyas Camarena aah my sista Ezzyla Fi yang manis sekali
hehehehehe
makasih ya, ini cerita yang bikin aku bergemuruh
qiqiqiqiqiqi
nanti aku sambung ya..
ssiipp - Andrie Enrique Ayyas Camarena mari saudaraku yang cakep Nu Arur..
kita naiuk ke genteng yuk
mencari secarik angin yang tersesat dan tersangkut
hehehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
makasih my sis Zai Rania..
semoga sambungannya tidak mengecewakan ya
hehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena aku banyak belajar darimu mas Cepi Sabre..
aku suka membaca note notemu
qiqiqi - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
ini lagi mencari angin yang tersesat mas Arther Panther Olii, biar inspirasinya cepat masuk..hehehehe
makasih ya mas yang cakep - Andrie Enrique Ayyas Camarena makasih my sista Dian Aza, semoga kelanjutanya bisa memuasakanmu
mohon saran dan masukannya
met sore sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena gubraks!!!!
hahahahaha. adduuuhhh, sis Dee Wijayanti, jangan teriak teriak atuh
coba lebih dekat lagi ke hatiku
naah, gitu atuh,,
suaramu lembut juga ya
qiqiqiqiqiqi - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehehe, maafin aku ya sis Erny Susanty, nanti aku sambung lagi ya
hehehehe
semoga bisa memuasakan dahagamu
makasih ya sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
makasih ya Mbaku yang cantik Ummi Hasfa
ibu adalah segala galanya
apalagi dengan cinta ..wwooooooww
bikin jiwaku bergetar
hehehehe
met sore mbak - Andrie Enrique Ayyas Camarena gubrakss..!!!
hehehehe ya mbak Seroja White, di tunggu ya
ini lagi mau di buat
qiqiqiqiqi
met sore mbak - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha
aah, my bro Delbin Clyte, aku banyak belajar darimu bro
makasih ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
mohon saran dan masukanya mbakyuku yang manis KembaRa Gelungan Hitam
makasiih banyak ya
met sore mbak - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
mommy Sue Munggaran, ini cerita real mom
yang aku ubah setingnya
hehehehehehe
makasih ya mom - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
ditunggu ya sis Erny Susanty..
senang punya sahabat sepertimu
hehehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena jempolers :makasih ya
salam hangat dariku.....:) - Andrie Enrique Ayyas Camarena gubrakss..!!!!
aduuhh.,takuuttt..
mas Nu Arur dan mbak Malika Hasan
please, jangan di pentung ya
aku janji akan jadi anak yang baik
hiks - Neogi Arur lah katanya pake pntuingan, serius lagi yo ga mba' Malika Hasan qiqiqi
- Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahahaha
ampun..ampun...aku nyerah deh mas Nu Arur
hiks
udah pasrah nih - Andrie Enrique Ayyas Camarena jangan ya mbak Malika Hasan
aku janji besok tak beliin hati paus biru ya
hiks - Neogi Arur telentang ampe mba' malika dateng yah, awas brbah posisi...
- Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
ok..ok..mas Nu Arur
hiks
telentangnya gimana nih?
sambil nungging nggak? - Muchammad Ali Wah.. wah ... ga' nyangka Andrie Enrique Ayyas Camarena, yg biasa jogetan ... ternyata ... mahir juga buat cerita ... Jempol dech ....
- Cepi Sabre puisi dan prosa di bawah, unik sekali. saya juga suka pola ucapnya, mas andrie.
- Andrie Enrique Ayyas Camarena bos Muchammad Ali, wah, berarti kau belum mengenal aku 100% ya,hehehehehe
- Andrie Enrique Ayyas Camarena mas Cepi Sabre:makasih mas
aku sekarang lagi belajar mas, mohon bantuan dan bimbingannya
salamm hangat dariku
hehehehe - Dalasari Pera wah suguhan kali ini sangat sangat sangat menarik...^^
menyajikan puisi dan prosa. TAk seperti biasanya..heehee..kereeen.
Salam hangat mas andrie. - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
my sweet sista Dalasari Pera, ini ku lagi mencoba resep baru
tapi kayaknya kebanyalan bumbunya
hahahahahahaha
makasih ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena mas Husni Hamisi, udah aku buatkan barusan mas,hehehehe
makasih ya mas - Andrie Enrique Ayyas Camarena makasih mas Husni Hamisi
salam hangat dan hormatku untukmu - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehehe
udah aku buat koq sis Elly Dharmawanti,
ini udah aku buat di catatanku yang terakhir
tolong beri komentarnya,hehehehehe
makasih sis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar