Puisi Caping Gunung
oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 5 Mei 2011 pukul 20:36 ·
berangkat dari lagu "Caping Gunung" karya Gesang.
tentang keprihatinan seorang ayah yang harus berpisah dengan anaknya, untuk berangkat perang. Sejak kecil ia memelihara anak itu, tetapi kemudian harus pergi karena perang. Konon, perang sudah usai dimenangkan, tetapi anak lelakinya tak kunjung pulang. Apakah ia lupa pada janji untuk kembali pulang?
Puisi Caping Gunung
anakku, kau berasal dari rumah perjalanan lahir batin
meraba dalam gelap, awal dan akhir sebuah impian
kutulis semua harapanku di ruangruang terpisah
membuka tabir rahasia hidup
di ruang tengah, tempat kau bersembunyi untuk pulang
mencari keteduhan jiwa, tertutup soraksorai karnaval masa kecil
manusiamanusia tanpa tubuh, tersobek dan hilang di kotak mainan masa lalu
layanglayang, blangkon, kain batik, keris dan seragam prajurit
menjadi artefak kelabu, menyelinap rasa sepi
ruh kecilku tak bertubuh, memancar dalam sunyi
tersimpan dalam kalbu, air mata yang menetes
menjadisayapsayap malam, duduk bersila menyapa hening
tanpa sosokmu yang menyerap semua unsur cinta
jendela, pintu, meja kursi, debu dan
selembar daun kering melayang
jatuh di beranda, burungburung mematuki beras
yang di tebar di halaman, hinggap di teras rumah
teras tempatku mengintip bulan, tertutup bayanganmu yang memantul
menjadi urat nadi yang kurindu
bergerak, bergulir pada lembarlembar tua
yang akan kutitipi sisa hidupku
anakku, sekarang kau ada di mana?
di kamarmu, ayah menaruh kursi sofa kesukaanmu dan
sebuah sajadah, di sudutsudut ruangan
kubangun tiangtiang listrik dengan pengeras suara
kabelkabel menjulur ke atapatap doa
dinding dan langitlangit kamar,
berkisah tentang perjalanan hidup
sayupsayup lagu caping gunung mengalun di dalam ruangan
membekukan fotofoto yang merintih sedih
di kursi sofa itu nak,
kulihat kau masih duduk termenung
mengingkari janjimu untuk pulang
ribuan alasan kau katakan
mengabarkan pada terompetterompet yang sering kau tiup
tergeletak di atas almari, di samping diarymu
nak, tubuhku ingin bercerita untukmu
pada diam, nafas, gerak, suara, dan pikiranku
sampai jangkrikjangkrik malam mulai lelah dan tertidur
kuberjingkat perlahan, mengenakan bajubaju kenangan
ketika semua harapanku menjadi sebuah nyawa
sebagaimana gen lakilaki dan perempuan
menjadi satu tubuh
kurindu tawa canda dan
ingin mengobrol banyak hal denganmu
tentang mimpi dan citacita
kemudian menulis rasa sayangku
kulipat dalam suratsurat hati
kukirimkan pada pemilik syairsyair cahaya
kuingat saat kau akan berangkat berperang
kau cium tanganku lalu bekata,
"yah, tolong titip dan rawat puisipuisi yang kutulis di diary,
karena mereka ingin menjadi manusia yang ingin membalas budi."
kulihat punggungmu untuk terakhir kali
sampai hilang di belokan jalan
ketika sang surya belum mencapai puncaknya di langit
ku baca kumpulan puisimu dan
aku seperti sedang beribadah tentang makna hidup, kujujuran dan
kepolosan yang tidak bisa kuraih
dengan segenap kerinduanku padamu nak,
aku tahu kau pasti bahagia di sana
nak, kurindu padamu
Padepokan Halimun, 05 Mei 2011
tentang keprihatinan seorang ayah yang harus berpisah dengan anaknya, untuk berangkat perang. Sejak kecil ia memelihara anak itu, tetapi kemudian harus pergi karena perang. Konon, perang sudah usai dimenangkan, tetapi anak lelakinya tak kunjung pulang. Apakah ia lupa pada janji untuk kembali pulang?
Puisi Caping Gunung
anakku, kau berasal dari rumah perjalanan lahir batin
meraba dalam gelap, awal dan akhir sebuah impian
kutulis semua harapanku di ruangruang terpisah
membuka tabir rahasia hidup
di ruang tengah, tempat kau bersembunyi untuk pulang
mencari keteduhan jiwa, tertutup soraksorai karnaval masa kecil
manusiamanusia tanpa tubuh, tersobek dan hilang di kotak mainan masa lalu
layanglayang, blangkon, kain batik, keris dan seragam prajurit
menjadi artefak kelabu, menyelinap rasa sepi
ruh kecilku tak bertubuh, memancar dalam sunyi
tersimpan dalam kalbu, air mata yang menetes
menjadisayapsayap malam, duduk bersila menyapa hening
tanpa sosokmu yang menyerap semua unsur cinta
jendela, pintu, meja kursi, debu dan
selembar daun kering melayang
jatuh di beranda, burungburung mematuki beras
yang di tebar di halaman, hinggap di teras rumah
teras tempatku mengintip bulan, tertutup bayanganmu yang memantul
menjadi urat nadi yang kurindu
bergerak, bergulir pada lembarlembar tua
yang akan kutitipi sisa hidupku
anakku, sekarang kau ada di mana?
di kamarmu, ayah menaruh kursi sofa kesukaanmu dan
sebuah sajadah, di sudutsudut ruangan
kubangun tiangtiang listrik dengan pengeras suara
kabelkabel menjulur ke atapatap doa
dinding dan langitlangit kamar,
berkisah tentang perjalanan hidup
sayupsayup lagu caping gunung mengalun di dalam ruangan
membekukan fotofoto yang merintih sedih
di kursi sofa itu nak,
kulihat kau masih duduk termenung
mengingkari janjimu untuk pulang
ribuan alasan kau katakan
mengabarkan pada terompetterompet yang sering kau tiup
tergeletak di atas almari, di samping diarymu
nak, tubuhku ingin bercerita untukmu
pada diam, nafas, gerak, suara, dan pikiranku
sampai jangkrikjangkrik malam mulai lelah dan tertidur
kuberjingkat perlahan, mengenakan bajubaju kenangan
ketika semua harapanku menjadi sebuah nyawa
sebagaimana gen lakilaki dan perempuan
menjadi satu tubuh
kurindu tawa canda dan
ingin mengobrol banyak hal denganmu
tentang mimpi dan citacita
kemudian menulis rasa sayangku
kulipat dalam suratsurat hati
kukirimkan pada pemilik syairsyair cahaya
kuingat saat kau akan berangkat berperang
kau cium tanganku lalu bekata,
"yah, tolong titip dan rawat puisipuisi yang kutulis di diary,
karena mereka ingin menjadi manusia yang ingin membalas budi."
kulihat punggungmu untuk terakhir kali
sampai hilang di belokan jalan
ketika sang surya belum mencapai puncaknya di langit
ku baca kumpulan puisimu dan
aku seperti sedang beribadah tentang makna hidup, kujujuran dan
kepolosan yang tidak bisa kuraih
dengan segenap kerinduanku padamu nak,
aku tahu kau pasti bahagia di sana
nak, kurindu padamu
Padepokan Halimun, 05 Mei 2011
- Dalasari Pera salut, selalu saja ada hal yang membuat mas andrie terinspirasi. Sajak-sajak panjangmu selalu penuh pukau.
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:aku banyak belajar darimu sis
hehehehehe - Dalasari Pera mas, komennya terbalik tuh. diedit ya, biar pembaca ga tersesat. kan kasihan. :P
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:loh di edit gimana sis?
ninja memang suka bikin tersesat juga kayaknya,qiqiqiqiqi - Dalasari Pera iya, mestinya 'dirimu banyak belajar dariku, sis'. itu baru bener komennya.
Haha..ninja-ninja error (tapi hebat semua). Pada kemana ya ninjanya? - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:hahahahaahahaha
wah..wah..
qiqiqiqiqiqi
ngga tahu tuh para ninja, untung aku bukan anggota kelompok ninja
qqiqiqiqiqi
iya mereka hebathebat semua ya..
ck..ck..ck., - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:loh, kamu kan uga ninja sis
kalo kamu sekarang lagi sibuk memperdalam apa sis?hehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:loh, koq buka ninja sis?
hiks
kirain kamu itu ninja sis?hehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena Gaguk Bias:hahahahahahaha
kalo gebe belajar ke guru senja ya,hahahahaha - Dalasari Pera Mas Andrie: haha...ternyata oh ternyata. Bener mas, saya bukan ninja.
Mas Gebe: hehe..ajarin saya juga dunk biar keren kayak mas andrie. - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:oohhh....
jadi ara ninja tuh siapa aja sis?
qiqiqiqi - Dalasari Pera mas andrie coba cari grup ninbera. ada kayaknya dicantumin di situ.
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:oohh...
gitu ya?hehehehehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena Gaguk Bias:hahahahahahaha
hei gebe, mai kita gemblung bareng yuk
qiqiqiqiqi - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:gemblung itu artinya cantik sis
hehehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena Gaguk Bias:hahahahahahaha
orang baik dari plenet lain ya?
hahaha - Andrie Enrique Ayyas Camarena Gaguk Bias:hahahahahahaha
dasar wong edan kabeh
kwkwkwkwkwkw - Dalasari Pera wallah..masa iya mas andrie cantik. kan mas gebe bilang mas andrie itu gemblung.
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:hahahahahaha
loh sisi
udah ganti pp yah?
duh tambah cantik sekarang
ck..ck..ck..
imut banget, jadi nggak kuku nih
qiqiqqiqiqi - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:hahahahahahaha
jangan atuh sis
biar kayak gitu wae
qiqiqiqiqi
jadi aku bisa menikmati wajahmu itu,hehehehe - Si Mene Wes Tobat Caping gunung sama dengan topi baja ya ?
bukan berarti camping kan ?? hohoho - Andrie Enrique Ayyas Camarena Si Mene Ketehe:hahaahahahaha
wah pinter kang mene sekarang
100 buatmu ya mas,qiqiqiqiqiqi - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:gubrak..!
loh koq ganti lagi sis?
hahahahahaha
dasar si aras, dia juga suka jail juga
kwkwkwkwkwkw - Si Mene Wes Tobat hohoho...apaan kok cuman 100, gak jaman kale, mana cukup buat beli kue lapi..hhaha
- Olan Sanseviera Sangat menyetuh mas .
Uraianmu yang bak sebuah tarian perut. Menambah ketajaman pesan pada puisi yang syarat pesan cinta. Aku nikmati suguhan indahmu mas. Salam - Andrie Enrique Ayyas Camarena Si Mene Ketehe:ahahahahahaha
kemarin kata Elly LieZzya, kalo buat mene kasih 100 saja itu katanya
hahahahahaha - Dalasari Pera nah keren kan fotoku yang sekarang? qiqiqi..
pulang ah, kasian puisinya mas andrie jadi full komenku. - Hadi Cahcilik Sucipto ini aja deh mas:
....tolong titip dan rawat puisipuisi yang kutulis di diary,
karena mereka ingin menjadi manusia yang ingin membalas budi... - Andrie Enrique Ayyas Camarena Olan Sanseviera:hahahahaha
terima kasih mas olan
aku banyak belajar darimu
salam hangat mas - Si Mene Wes Tobat Wuidiiiiiiiiihh..kok Ellyku pelit ya ? wkwkwwkwkwk
Jangan-jangan di ajarin Mas Andrie Enrique Ayyas Camarena..hahahaha - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:hahahahahahaha
pulang terus bobok ya sis
jangan lupa pesanku dulu ya,
cuci muka ,kaki, gosok gigi, terus berdoa ya
bayangin aku sekalian ya
hahahahaha - Andrie Enrique Ayyas Camarena KembaRa Gelungan Hitam:weehh.
loh mbak uah hadir ya?
qiqiqiqiqiqi
makasih ya mbakku yang manis
sip - Andrie Enrique Ayyas Camarena Hadi Cahcilik Sucipto:heehehehehe
makasih ya mas hadi
sip
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Si Mene Ketehe:hahaahahaa
wah, ketahuan
kabburrr - Andrie Enrique Ayyas Camarena Ratna Dewi Barrie:makasih mbak
au suka notemu yang menyentuh nurani juga
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:hahahahahahaha
jadi malu nih
kabburr - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dian Aza:ah, kau cepat mencerna isinya sis
pertempuan tu memang panjang dan melelahkan
begitu juga yang menanti di rumah
terima kasih sis
salam hangat ya - Nabila Dewi Gayatri wah,, ajib banget ini adikku.. aku hanyut menikmatinya. rindu itu seperti kehadiranNya.. meneluh jiwa.
- Dwight Lee Andrie Enrique Ayyas Camarena di setiap hadirmu selalu saja mengejutkan.....kereeen :))
- Malika Hasan Kau membawa warna yang berbeda, Andrie.
Utuh, penuh harmoni. Ada pukau pesona di sana....
Lalu menyeruak kerinduan seorang ayah terhadap anaknya. Indah, kawan. Aku terharu... - Senandung Peri Harpamas ach,,, syairmu mengingatkan ku pada sosok tua yg sering menikmati bulan dalam genggaman,menikmati kursi ayun nya tuk melewati masa,,,
*ayah,,,kujadi rindu,,,
>mksh bro,jjur kali ini kau menyentuh dinding kerinduanku,,, - Senandung Peri Harpamas ach,,, syairmu mengingatkan ku pada sosok tua yg sering menikmati bulan dalam genggaman,menikmati kursi ayun nya tuk melewati masa,,,
*ayah,,,kujadi rindu,,,
>mksh bro,jjur kali ini kau menyentuh dinding kerinduanku,,, - Senandung Peri Harpamas ach,,, syairmu mengingatkan ku pada sosok tua yg sering menikmati bulan dalam genggaman,menikmati kursi ayun nya tuk melewati masa,,,
*ayah,,,kujadi rindu,,,
>mksh bro,jjur kali ini kau menyentuh dinding kerinduanku,,, - Senandung Peri Harpamas ach,,, syairmu mengingatkan ku pada sosok tua yg sering menikmati bulan dalam genggaman,menikmati kursi ayun nya tuk melewati masa,,,
*ayah,,,kujadi rindu,,,
>mksh bro,jjur kali ini kau menyentuh dinding kerinduanku,,, - Ksatria Obong dengan do'amu ayah, kukan datang menghampur dalam pelukanmu
meski desing peluru menghunjam raga, masih kubingkis tukmu hangat senyuman
sip, mangtab nih mabro
sentuhan lain yang maknyus
hehehe
sruuppuutt - Dee Wijayanti Hikkzzzz......cedih sekali .....nice poem brad....menyentuh hatiku :(
- Nur Heida bagus sekali....
" Nak...kurindu padamu...!" ending yg sgt jujur dan menyentuh... - Zai Rania rindu yang ditelan sepi, harap yang samar di dakapan... sayunyaaaaaaaaa... makasih dik uda sudi berbagi...
- Aras Sandipada sebuah waktu, harapan adalah irisan mimpi yang digulai senyum dan tangisan. berharap suatu ketika mereka datang tak lagi menengadahkan capingnya yang semakin rompang, namun memayungi isi kepala...dan dada yang masih bernyawa untuk mere...Lihat Selengkapnya
- Afrilia Utami sangat menyentuh sahabatku Mas Andrie.. harapan seorang ayah yang selalu ada anaknya dalam tatapan dimanapun ia bersitatap, sementara anaknya masih berjuang dengan gagah melahap pertempuran-pertempuran.. Ayah itu masih belum bosan dengan harap bahagia selalu untuk anaknya. sselebihnya setuju dengan mba' Dian Aza (Halo mba' Dian) :)
terimakasih Mas Andrie, salam hangatku. :) - >>
hny satu kata..KEREEEEEEEEEN..!!
ho ho hooo..gile bener nii note nya Andrie..
sbuah ide yg jarang dtuangkan..krn aq blm prnh baca ada yg kyk gini sebelumnya..
Andrie km hebat dech..n peka banget daya imajinasi mu bs menuangkan sbuah kis...Lihat Selengkapnya - Andrie Enrique Ayyas Camarena @Dee Larasati: hehehehehe
terima kasih mbak
aku juga suka catatanmu
semua bagusbagus
sip
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Nabila Dewi Gayatri:ajiiib.seperti dirimu ya mbak?
qiqiqiqiqi
tapi kau lebih bagus dari pada aku
salam hangat mbak - Andrie Enrique Ayyas Camarena Tat Twam Asi:hahahahaha
kau juga kereeennnnn, sis
catatanmu manis seperti dirimu
salam hangat yah - Andrie Enrique Ayyas Camarena Malika Hasan:hahahahahaha
aku belajar pukau darimu mbak
yang kasmaran itu loh,qiqiqiqiqi
sungguh kau memang luar biasa
salam hangat mbak - Andrie Enrique Ayyas Camarena Angel Ofthesea:hahahahahaha
benarkah sis?
maaf ya jadi mengingatkanmu akan sosok seorang ayah
pasti dia seorang ayah yang hebat untuk anak yang hebat pula
salam hangat dan hormatku buat dia ya
salam hangat sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena Ksatria Anoman Obong:hahahahaha
mari bro
meski ribuan peluru berdesing, jangan lupa minum kopinya ya
hahahaha
sip
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dee Wijayanti:qiqiqiqiqi
jangan sedih sis
mengingatkanmu pada seorang ayah ya?
hehehehe
salam hangat sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena Nur Heida:terima kasih mbak
ending ini sangat menyengat hatiku mbak
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Zai Rania:sama-sama mbak
emoga rindu itu cepat tuntas ya,hehehe
salam hangat mbak - Andrie Enrique Ayyas Camarena Zulfah Kudo:hahahahaha
terima kasih kawan, udah hadir di berandaku
semoga kau hangat dan nyaman di sini ya...
siip - Andrie Enrique Ayyas Camarena Aras Sandi:eheheheheh
caping gunung itu lagu yang indah ya mas?
lagu yang sangat ku sukai sejak dulu
aahh, gesang memang luar biasa
salam hangat dan hormatku mas - Andrie Enrique Ayyas Camarena Afrilia Utami:halo sis
senang sekali kau bisa hadir di sini
aku setuju dengan kamu dan sis Dian Aza, kalian berdua memang hebathebat
salute!
salam hangat yah - Andrie Enrique Ayyas Camarena Sue Munggaran:hahahahaha
coba aja cari di you tube mbak
tapi lagu itu pake bahasa jawa loh
kwkwkwkwkwkw
terima kasih atas apresiasimu yang indah ini mbak
sip
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena @jempolers:terima kasih ya
salam hangat dariku - Varikesit 'ra Saya setuju sama para komentator di atas, selebihnya saya menikmati puisi ini dengan suka cita bersama alunan Jazz. ahoy pak..
- Ezzyla Fisemuanya dicoment indah para sahabat di atas:)
dari melihat lagu yg menginspirasi puisi ini
seperti kerinduan malam menanti senja yang akan selalu hadir wlau senantiasa bergulir itu pengharapan ayah terhadap si anak, manakala si anak pula ...Lihat Selengkapnya - Elly Dharmawanti so nice ayyas..hhmm caping gunung ya?liriknya bhs jawa khan??meski g ngerti2 banget tp nyambunglah aku dikit2 hehe
- Delbin Clyte duh, miris ya. dan berasa banget 'heningnya'. kau melukiskannya lewat puisi dengan apik sekali, bro.
- Ramlan Elektronik mas Andrie, semacam melonkolia rindu. berbalut sejarah. ide dan imajinasi yang apik. hehe...salam hangatku, mas.:)
dan oia, pics-nya keren semua. :) - Erny Susanty terharu aku membaca puisimu kali ini...begitu hangat sekaligus menyayat hati..indah ya drie...gambar-gambar ilustrasinya pun sempurna...salam hangatku♥
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Varikesit 'ra:hahahahaha
mungkin dengan sedikit polesan bubur dan susu akan lebih maknyus ya mas?
hehehe
salam hangat mas - Andrie Enrique Ayyas CamarenaEzzyla Fi:terima kasih sis
ide penulisan ini pertama kali aku lihat waktu ada pameran seni rupa karya jompet.
dia perupa dari jogja, sangat hebat sekali
kemudian di pameran itu terdengar lagucaping gunung yang udah lama tak terdengar lagi
...Lihat Selengkapnya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Elly Dharmawanti:hehehehe
kau benar sis
caping gunung langgam jawa karya gesang
sip
salam hangat yah - Andrie Enrique Ayyas Camarena Delbin Clyte:hehehehehe
makasih bro, semoga bisa terasa getarannya yah?
met malam
salam hangat bro - Andrie Enrique Ayyas Camarena Arther Panther Olii:terima kasih mas bro arther yang cakep
pengulangan sejarah yang tak pernah mati,hehehehe
met malam ya
salam hangat dan hormatku - Andrie Enrique Ayyas Camarena Erny Susanty:terima kasih ya sis
aku mencoba sesuatu yang lain
semoga kau berkenan sekali,hehehehehe
hiks
salam hangat ya sis - Ando Bolang :
Nafasmu memang panjang Mas Andrie. Aku menyukainya. Tengs ya. Salam sumringahku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar