Rabu, 14 Maret 2012

Catatan Kecil Di Bawah Rintik Senja

Catatan Kecil Di Bawah Rintik Senja

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 26 Juli 2011 pukul 15:51 ·
Catatan Kecil Di Bawah Rintik Senja


hatiku membeku,
terisak menggebu
menahan rindu
saat rintik hujan  pecah di kecupan bibirmu
berhamburan ke dalam jiwa
jiwa yang  tertawa sendu, berbicara pada debu debu kecil
menanti cintaku datang kembali

Aku melihat jam tangan, sudah 7 jam berlalu.
dan aku masih menantimu di belokan ini,
“kau sebaiknya pulang sekarang. ada sebuah cinta yang sedang menunggumu di bawah sana."
burung burung berbisik padaku
“Kau tahu jalannya kan?” katanya lagi
“Ya,” jawabku, dan aku mulai bimbang menantimu.
Ketika aku sudah beranjak beberapa langkah, aku mendengar hatiku merintih: “kembalilah segera! jangan pergi."
dan aku melihatmu sudah berdiri di belokan itu,
dengan bunga bunga cinta di geraian rambutmu.
rambut hitam yang tak pernah berubah di akhir musim,
tempat detak jantungku tertidur.

senja di musim semi itu mulai berlalu
mengatakan pada kunang kunang,
malam akan datang perlahan, mencuri sore yang menangis
dan  puisi cinta masih menemaniku
duduk di kursi kursi tua

dan musim akan terus berputar
menembak bintang bintang
yang hilang perlahan
di sorot matamu


Padepokan Halimun, 26 Juli 2011
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar