Jumat, 23 Maret 2012

5 Puisi Laut Untuk anak5 Puisi Laut Untuk anaku oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 21 Juni 2011 pukul 21:02 · 5 Puisi Laut Untuk anaku : Yasindra Ayyas ( Halimun Biru ) 1. anaku, ajaklah telinga ayah mendengar celotehmu yang menetes meleleh di dinding kaca dan paus biru yang mendengar akan bernyanyi memecah keheningan: menggoyang lampulampu rasi bintang di tengah laut batubatu karang masih setia di pinggir pantai menanti kabar ombak tentang anak laut yang bercanda di pucuk gelombang memanggil angin untuk membawa nelayan pulang ke darat dan katakatamu nak, seperti puisi hidup selaras dengan kayuh perahu saat ibu mempercayakan ikanikan kecilnya dan ayah mewariskan kehidupan agar kau memahami bagianmu dan rezeki yang akan kau terima nanti malam nak, bermainlah dengan ombak karena dia suka membenturbenturkan logika secara spontan 2. nak, laut itu suka memoles wajahnya dengan bedak putih pada cermin dongeng, saat kau tertidur teripang, bulu babi, kerang dan ikan di daerah pasang surut, masih menunggu sang pemilik dermaga dan dia tetap setia padamu laut siang laut malam laut pagi, datang silih berganti: burungburung camar terbang dari terbitnya mentari ketika kau terbangun dari tidur lumbalumba menyelam dalam rentang sunyi menantimu, mengusap bedak putih lautan mencuri ikanikan kecilnya bercerita tentang serpihan papan yang terdampar dengan bilahbilah kisahmu di hadapan kekuasaan samudera 3. laut itu tidak pernah berbohong nak, ikan, kurakura yang berenang terumbu karang yang menjadi landskap bawah laut dan angin puting beliung di tengah laut akan menjadi spaktakel panggung kehidupan yang bukan tibatiba turun dari langit hanya dirimu nak yang bisa memenggal kisah para nenek moyang si penjelajah lautan rumput laut akan memandangmu sesekali gelenggeleng tersenyum sendiri tak peduli ombak besar yang bergelombang dan mereka masih mengintip ketika kau bersujud berpeci kecil, dengan sarung jarik lewat cahaya rembulan yang memantul di permukaan laut buihbuih air berlarian menjadi bulatanbulatan kecil membentuk lukisan dirimu dan ikan ikan berkumpul, berdoa pada semesta yang di padati perahu nelayan: laut akan bersikap realistis saat menahan emosi dan duka bukan untuk mengobral air mata serta angin terus setia mengembara dengan harga dirinya 4. nak, tanamlah ribuan pohon pinus sebagai peneduh lautan dan buahnya bisa mencucuk langit kemudian, larilah pada awan yang menggantung belajarlah, bercakapcakap dengannya karena laut sore belum begitu tua saat angin wajahmu membuat cuaca jadi ranum masuklah lebih dalam lagi nak, udara semakin dingin mengusir ikanikan hiu bersembunyi ke dasar samudera dan senyummu, membuat laut lebih romantis hingga berdarahdarah akan bisa kau kecap seperti rasa jagung bakar harumnya menyebar di pasir putih bercampur dengan aroma teh dalam cangkir kita bermimpilah nak, meski kau berada di titik nadir samudera yang tanpa sekat 5. di tangga rumahnya laut membaca puisi dan esai begitulah cara dia menyambutmu yang bertandang ke rumahnya tiiinngg... laut membunyikan belnya saat kuda laut berbunyi ombak akan membaca syair suaranya kadang parau kadang lirih kadang menggelegar mengagetkan para plankton tiiinngg... bel berbunyi lagi dan malam sudah digantung di dinding seperti jemuran baju tidurlah nak, dan laut akan mendekapmu erat: karena kau adalah nafas hidupnya pagi siang malam laut akan berpuisi untukmu: itu sebabnya hatinya terasa gaduh * anaku, kau bukan sekedar tempat istirahat untuk melepas lelah kau adalah jiwaku, dan inti dari kemanusiaanku tempat aku membangun kehidupan, bekerja dan berkarya* Halimun Biru dan Padepokan Halimun, 21 Juni 2011 Suka · · Berhenti Mengikuti Kiriman · Bagikan · Hapus Susi Gandikasari, Tirai Keranda Salju, Husni Hamisi dan 38 lainnya menyukai ini. Reno Rahardja betapa sejuknya, Mas. petuah dengan taburan cinta yang begitu ruah. 21 Juni 2011 pukul 21:25 · Tidak Suka · 1 Delbin Clyte aih, manis dan sejuk. dari awal sudah terasa nyaman membacanya, walau agak panjang. asyik sekali. keluarga kita memang patut disayangi seperti ini ya, bro. selamat malam. :) 21 Juni 2011 pukul 21:27 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Reno Rahardja:hehehehehe makasih mas, udah lama aku tidak membaca notemu mas aku rindu sekali,hehehe 21 Juni 2011 pukul 21:29 · Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Delbin Clyte:makasih bro keluarga adalah segalanya, jatuh bangun hanya unbtuk mereka aahh, cinta keluarga ya..hehehehe met malam bro 21 Juni 2011 pukul 21:30 · Suka Reno Rahardja sementara ini lagi sibuk, Mas, hehe ...(sok sibuk). 21 Juni 2011 pukul 21:33 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Reno Rahardja:hahahahaha kapan-kapan beri aku notemu ya.. kangen nih mari kita bersibuk ria mas hehehe 21 Juni 2011 pukul 21:34 · Suka · 1 Ezzyla Fi hati seluas samudra, di mana terletak kasih sayang yang tak bisa diukur kedalamannya dan rasa itu telah dituangkan di note ini buat ananda tercinta, petuah yg indah semoga dia tidak tenggelam dikedalamannya dan tahu menghindar kala ombak menghempas pula tak larut bila dilamun gelombang:* salam hangat brother..*,~.. 21 Juni 2011 pukul 21:37 · Tidak Suka · 1 Malika Hasan Oh Andrie, hampir semua puisi panjangmu adalah tantangan kreatif. Dan kamu berani menerima tantangan itu. Untuk permainan bunyi dan makna bahasa tak perlu diragukan lagilah kau itu. Paham dengan kedalaman dirimu dan pintar meluahkan perasaan lubuk hatimu. seperti puisi untuk anakmu ini....utuh, imaji ruangnya hidup. Makasih ya sahabatku. Aku meluncur ke notemu yg 2 itu....hehehe... 21 Juni 2011 pukul 21:41 · Tidak Suka · 2 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Ezzyla Fi:kasih sayang itu indah ya sis? meski kadang menyakitkan, pedih dan kadang ironis sekali laut itu ibarat ibu dan kasih sayangnya tak perlu di ragukan lagi aah, penuh dengan makna yang terpendam di relung hati makasih ya sis semoga kau bahagia dan sehat selalu, amien hehehehe met malam sis 21 Juni 2011 pukul 21:43 · Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Malika Hasan:hehehehe aku banyak belajar tentang laut darimu mbak| aku jatuh bangun membuat puisi ini ck..ck..ck., sulit juga membuat puisi laut ternyata masih jauh aku mengejarmu hahahahaha makasih ya mbak met malam 21 Juni 2011 pukul 21:47 · Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena jempolers : makasih ya salam hangat dariku 21 Juni 2011 pukul 21:47 · Suka Dalasari Pera bagian yang ke-5 itu asyik sekali, mas Keren. Sepanjang ingatanku, setiap puisi mas ANdrie, selalu kental dengan aroma alam. ATau mungkin ingatanku tidak begitu bagus ya mas? hehehe... Saya angkat topi untuk produktivitas mas ANdrie, sedikitpun tidak meninggalkan bobotnya. Bahkan dengan sajak yang selalu panjang sekalipun. salam hangat mas andrie..^^ Salam pula untuknya yang berbahagia memiliki ayah seorang penyair tangguh..heheheee 21 Juni 2011 pukul 21:48 · Tidak Suka · 1 Malika Hasan ya aku percaya kalo puisi ini bikinnya jatuh bangun. emange lomba lari sprint pake kejar2an...hahhaha. oke Andrie, salam yang terbaik untukmu ya. Met malam juga... 21 Juni 2011 pukul 21:50 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Dalasari Pera:hahahahahaha eh, yang ke 5 itu sebenarnya aku curi dari notemu hhmm, ada yang hampir mirip ya.. hehehehe kau juga sangat produktif sis, semoga kau berbahagia dan sehat selalu, amien makasih ya 21 Juni 2011 pukul 21:51 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Malika Hasan:hahahaha aku membuatnya 3 hari loh mbak pusing kepalaku, cenat cenut nih aah, senangnya punya mbka yang baik hati kayak kamu 21 Juni 2011 pukul 21:53 · Suka Dalasari Pera ha? saya ga merasa kecurian kok dan tidak ada yang mirip...hehehe 21 Juni 2011 pukul 22:06 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Dalasari Pera:hahahaha yah, alhamdulillah kalo gitu aman..hufftt 21 Juni 2011 pukul 22:08 · Suka Tuditea Masditok seorang ayah yang pandai membuat puisi ... buah hatimu pasti merasa bahagia ... :) 21 Juni 2011 pukul 22:11 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Tuditea Masditok:hahahahaha makasih sis kau juga pasti akan menjadi ibu yang luar biasa siip,hehehe 21 Juni 2011 pukul 22:16 · Suka · 1 Erny Susanty hasil dari 3 hari yang luaaarr biasa ya drie...semuanya tertuang dengan indah,penuh makna dengan perlambang2 kata yang terpilih..sukses buat kamu ya bradha...melajulah terus! :) 21 Juni 2011 pukul 22:30 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Erny Susanty:makasih ya sis tapi ini hanya note biasa lebih bagus notenotemu sis met malam ya sis..hehehe 21 Juni 2011 pukul 22:34 · Suka Erny Susanty kamu juga seorang ayah yang luar biasa ya drie..salam buat andrie junior ya ...met malam juga ya drie... :) 21 Juni 2011 pukul 22:36 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Erny Susanty:hehehehe amien, makasih ya sis semoga kau juga akan menjadi ibu yang baik hati ya.. amien 21 Juni 2011 pukul 22:39 · Suka · 1 SusyAyu Dua laut tidak pernah berbohong...sy teringat puisi sy yg juga berkata demikian...aku sangat yakin, laut tdk pernah berbohong. Dia selalu menyampaikan tanda tanda..hanya kita yg kadang luput memahaminya...puisi ini bagus sekali..terimakasih telah berbagi ya? 22 Juni 2011 pukul 0:48 · Tidak Suka · 1 Dee Wijayanti Aduh brad indahnya...bikin aq sedih brad...ingat bokap deh..:(....thks ya brad dah ditag.... 22 Juni 2011 pukul 3:41 · Tidak Suka · 1 Aras Sandi asyik membacanya masbro..sebagai penikmat puisi sampeyan terasa persintuhan yang nyus kala membacanya. duh...belajar agi darimu nggih mas... 22 Juni 2011 pukul 4:35 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Dian Aza:hahahahaha laut terlalu dalam sis kadang aku juga bingung sendiri dan takut juga jika tenggelam hehehe met pagi sis makasih ya 22 Juni 2011 pukul 6:45 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎SusyAyu Dua:hehehehehe koq bisa sama ya mbak? mungkin aku mencontek notemu,qiqiqiqiqi aku harus banyak belajar nih laut memang tidak pernah bohong, begitu juga seharusnya dengan kita aaahh..makasih ya mbak 22 Juni 2011 pukul 6:47 · Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Dee Wijayanti:hahahahaha masak sis? maaf ya, semoga kau selalu bahagia dan sehat selalu,amien met pagi sis 22 Juni 2011 pukul 6:47 · Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Aras Sandi:hahahahaha aku sebenranya banyak mencuri ilmumu mas seri8ng aku menjelajah tubuh puisimu diam-diam,hehehehe indah mas met pagi mas, makasih ya 22 Juni 2011 pukul 6:48 · Suka Dee Wijayanti Aminn...Hoo..oh brad sedih aq ....anyway thks ya....begitu jg km n keluarga sehat selalu...n happy forever...aminn....salam buat keluarganya...:) 22 Juni 2011 pukul 6:51 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Dee Wijayanti:waduh koq sedih lagi sis waahh, jadi nggak enak nih amien... kau juga ya sis salam buat keluarga juga ya 22 Juni 2011 pukul 6:53 · Suka · 1 Dee Wijayanti Hihihihih...jgn khawatir...ntar jg udah gak sedih....kan ada km brad bisa bkin ketawa aq hakhakhkahkahak... 22 Juni 2011 pukul 6:56 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Dee Wijayanti:hahahahahaha begh...kwkwkwkwkwkw weleh-weleh..cekidot sis qiqiqiqiqi ssiipp, udah mandi sis? 22 Juni 2011 pukul 6:59 · Suka · 1 Dee Wijayanti hakhakhakhakhak......udah neh brad...ok brad aq out dulu yeee....tataaahh....:) 22 Juni 2011 pukul 7:02 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Dee Wijayanti:hahahahaha walah udah mandi ya Kirain belum, kalo aku malah belum mandi sis ok, sis..met beraktivitas ya jangan nakal, jaga kesehatan..| hati-hati di jalan banyak penculik wanita tataahh..hwhhahahaha 22 Juni 2011 pukul 7:04 · Suka · 1 SusyAyu Dua hahaha..gak nyontek lah..krn mmng laut itu gak pernah bohong... 22 Juni 2011 pukul 10:05 · Tidak Suka · 1 Jurnal Sastratuhan Hudan puisi andri indah indah, itu, ajaklah telinga ayah. dulu di fb jurnal ada teman, yang randu atau siapa, sangat bermiripan dengan puisi andri ini. aku selalu suka membacanya. jadikan buku ya kawan. 22 Juni 2011 pukul 10:13 · Tidak Suka · 2 Poncowae Lou bener kata mas Jurnal Sastratuhan Hudan. karya2mu memang indah selalu wahai adikku petakilan Andrie Enrique Ayyas Camarena. mangtaf coy. 22 Juni 2011 pukul 10:48 · Tidak Suka · 1 Rangga Umara Nh saya menikmati... trimakasih.. 22 Juni 2011 pukul 11:33 · Tidak Suka · 1 Ilham Q Moehiddin ‎>>> Oh, Yasindra Ayyas...ayahmu merengkuhmu dengan cinta. Pada cintanya, dihatinya, engkau telah berumah. Lima yang indah; luas, kuat, sekaligus teduh. Salam buat ananda Yasindra...pula buat ayahnya yang cintanya tak bertepi itu. :) 22 Juni 2011 pukul 12:09 · Tidak Suka · 2 Ummi Hasfa idem komen p Ilham Q Moehiddin ah..^^ terimakasih petuahmu, bapak..Andrie Enrique Ayyas Camarena:)) 22 Juni 2011 pukul 12:44 · Tidak Suka · 1 Deena Buditomo whaaaa, enak banget mbacanya... thanks yaaaa 22 Juni 2011 pukul 12:48 · Tidak Suka · 1 Senandung Peri Harpamas puisi yg teduh,teramat teduh tuk kunikmati diperairanku bersama kidung alam yg syhdu,,, mksh bro Andrie Enrique Ayyas Camarena,,,met malam ya,,, 22 Juni 2011 pukul 18:52 · Tidak Suka · 1 Ksatria Obong bisikkan pada ayahmu, bintang mana yang kan kau petik biarlah dia mendukung, mengangkat lenganmu tertinggi dalam teduh baktimu, bersahaja kelak sebagai pemimpin berikannya senyum, n jadilah petarung hidup yang baik ...Lihat Selengkapnya 22 Juni 2011 pukul 18:52 · Tidak Suka · 1 Afrilia Utami ayah yang indah, membesarkan keindahan seorang putri yang telah membuat hari berseri-seri. seperti membacakan hamparan keteduhan biru laut yang luas.. terimakasih sahabatku Mas Andrie Enrique Ayyas Camarena.. salam hangat untuk kedua yang indah. :) 22 Juni 2011 pukul 19:46 · Tidak Suka · 1 Nur Heida notes ini sangat mengesankan....walau agak panjang...very..very..very nice......tq Andrie.... 22 Juni 2011 pukul 19:54 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎SusyAyu Dua:hehehehehe aduh, terima kaish mbak ternyata selalin cantik dan manis kau juga bijaksana sekali serta baik hati,hehehe 22 Juni 2011 pukul 21:20 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena wwaah.. gubrak 22 Juni 2011 pukul 21:20 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Jurnal Sastratuhan Hudan:hehehehe makasih ya bang hudan, aku juga pengen buat buku tapi belum ada dananya, lagi ngumpulin dana nih hiks.. met malam bang hudan 22 Juni 2011 pukul 21:22 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Poncowae Lou:hahahahaha om, aku belajar petakilan dari kamu loh.. kamu harus tanggung jawab nih hehehe 22 Juni 2011 pukul 21:23 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Rangga Umara:makasih ya mas salam hangat dariku 22 Juni 2011 pukul 21:24 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Ilham Q Moehiddin:hehehehe makasih ya om.. tapi aku lebih dari ayah yang luar biasa Om lebih baik dari pada aku..hehehehe met malam om 22 Juni 2011 pukul 21:25 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Ummi Hasfa:gubraks! hahahahaha koq idem sih mbak.. hiks, makasih ya mbak, met malam 22 Juni 2011 pukul 21:26 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Deena Buditomo:hehehehe makasih ya mbak.. sekadak bosen dengan noteku met malam ya 22 Juni 2011 pukul 21:27 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Angel Ofthesea:hehehehe kidung itu mungkin akan hilang dalam ambalatmu sis met malam ya salam buat sang ksatriamu ya hehehe 22 Juni 2011 pukul 21:30 · Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Ksatria Anoman Obong:hahahahaha dia baru 5 tahun bro ya, jika udah gede aku mau bilang punya ksatria gagah perkasa pengen ngajak dia ngopi baremng pasti dia akan mau ...Lihat Selengkapnya 22 Juni 2011 pukul 21:32 · Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Afrilia Utami:hehehehe dia lakilaki sis, salamnya pake amplop nggak ? hehehehe komen yang indah sekali sis mungkin aku jadi GR kalo gini hehehe met malam sis 22 Juni 2011 pukul 21:33 · Suka Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Nur Heida:makasih mbak aku banyak belajar darimu kau juga luar biasa met malam mbak 22 Juni 2011 pukul 21:34 · Suka Ridwan Mahadi Mantap!! 22 Juni 2011 pukul 23:27 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena kau juga mantab bro Ridwan Mahadi..hahahaha makasih ya 23 Juni 2011 pukul 13:56 · Suka · 1 Marsya Aqilla segala tentang laut aku suka...sajakmu ini mas, membuatku tak ingin beranjak dr laut-anakmu. Makasih yaaaaa...... 23 Juni 2011 pukul 20:07 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Seroja White:hehehehehe anak adalah harta kita ya mbak di jaga baikbaik makasih ya mbak siipp 23 Juni 2011 pukul 22:02 · Suka KembaRa Gelungan Hitam detailnya perhatikan kembali 24 Juni 2011 pukul 11:19 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎KembaRa Gelungan Hitam:hehehehehe ssiipp mbak.. makasih ya aku perhatikan saranmu mantab 24 Juni 2011 pukul 21:17 · Suka Husni Hamisi aku minta yah karya indah ini mas bro.. aku paling demen sama lautan., di tunggu seri langit dan gunungnya hehe request mode : on 25 Juni 2011 pukul 18:33 · Tidak Suka · 1 Andrie Enrique Ayyas Camarena ‎Husni Hamisi:gubrakks..!! hahahahaha waahh, di tunggu ya masbro yang cakep *sambil garuk-garuk kepala.. hehehe 25 Juni 2011 pukul 20:40 · Sukaku

5 Puisi Laut Untuk anakku

oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 21 Juni 2011 pukul 21:02 ·
5 Puisi Laut Untuk anaku
: Yasindra Ayyas ( Halimun Biru )


1.

anaku,
ajaklah telinga ayah
mendengar celotehmu
yang menetes meleleh di dinding kaca dan
paus biru yang mendengar
akan bernyanyi memecah keheningan:
menggoyang lampulampu rasi bintang
di tengah laut

batubatu karang
masih setia di pinggir pantai
menanti kabar ombak
tentang anak laut
yang bercanda di pucuk gelombang
memanggil angin
untuk membawa nelayan pulang ke darat

dan katakatamu nak,
seperti puisi hidup
selaras dengan kayuh perahu
saat ibu mempercayakan ikanikan kecilnya dan
ayah mewariskan kehidupan
agar kau memahami bagianmu dan rezeki yang akan
kau terima nanti malam

nak, bermainlah dengan ombak
karena dia suka membenturbenturkan logika secara spontan


2.

nak, laut itu suka memoles wajahnya dengan bedak putih
pada cermin dongeng, saat kau tertidur
teripang, bulu babi, kerang dan ikan
di daerah pasang surut, masih menunggu
sang pemilik dermaga dan
dia  tetap setia padamu

laut siang
laut malam
laut pagi, datang silih berganti:
burungburung camar terbang
dari terbitnya mentari
ketika kau terbangun dari tidur

lumbalumba menyelam dalam rentang sunyi
menantimu, mengusap bedak putih lautan
mencuri ikanikan kecilnya
bercerita tentang serpihan papan yang terdampar
dengan bilahbilah kisahmu
di hadapan kekuasaan samudera


3.

laut itu tidak pernah berbohong nak,
ikan, kurakura yang berenang
terumbu karang yang menjadi landskap bawah laut dan
angin puting beliung di tengah laut
akan menjadi spaktakel panggung kehidupan
yang bukan tibatiba turun dari langit

hanya dirimu nak
yang bisa memenggal kisah para nenek moyang
si penjelajah lautan
rumput laut akan memandangmu
sesekali gelenggeleng
tersenyum sendiri
tak peduli ombak besar yang bergelombang

dan mereka masih mengintip
ketika kau bersujud
berpeci kecil, dengan sarung jarik
lewat cahaya rembulan
yang memantul di permukaan laut

buihbuih air berlarian
menjadi bulatanbulatan kecil
membentuk lukisan dirimu  dan
ikan ikan berkumpul, berdoa pada semesta
yang di padati perahu nelayan:
laut akan bersikap realistis
saat menahan emosi dan  duka
bukan untuk mengobral air mata serta
angin terus setia mengembara
dengan harga dirinya


4.

nak, tanamlah ribuan pohon pinus
sebagai peneduh lautan dan
buahnya bisa mencucuk langit
kemudian,
larilah pada awan yang menggantung
belajarlah, bercakapcakap dengannya
karena  laut sore belum begitu tua
saat angin wajahmu
membuat cuaca jadi ranum
masuklah lebih dalam lagi nak,
udara  semakin dingin
mengusir ikanikan hiu  bersembunyi
ke dasar samudera

dan senyummu,
membuat laut lebih romantis
hingga berdarahdarah
akan bisa kau kecap
seperti rasa jagung bakar
harumnya menyebar di pasir putih
bercampur dengan aroma teh
dalam cangkir kita

bermimpilah nak,
meski kau berada di titik nadir samudera
yang tanpa sekat


5.

di tangga rumahnya
laut membaca puisi dan esai
begitulah cara dia menyambutmu
yang bertandang ke rumahnya

tiiinngg...
laut membunyikan belnya
saat kuda laut berbunyi
ombak akan membaca syair
suaranya kadang parau
kadang lirih
kadang menggelegar
mengagetkan para plankton

tiiinngg...
bel berbunyi lagi dan
malam sudah digantung di dinding
seperti jemuran baju
tidurlah nak,
dan  laut akan mendekapmu erat:
karena kau adalah nafas hidupnya
pagi
siang
malam
laut akan berpuisi untukmu:
itu sebabnya  hatinya terasa gaduh


* anaku, kau bukan sekedar tempat istirahat untuk melepas lelah
kau adalah jiwaku, dan inti dari kemanusiaanku
tempat aku membangun kehidupan, bekerja dan berkarya*


Halimun Biru dan Padepokan Halimun, 21 Juni 2011
· · · Bagikan · Hapus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar