The Extraordinary Of Ira Ginda : Gemericik Puisi Di Pintu Hati
oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 24 April 2011 pukul 20:25 ·
Pintu tidak tersekat, silahkan masuk
Kartini Indonesia, wanita inspiratif
The Extraordinary Of Ira Ginda : Gemericik Puisi Di Pintu Hati
: Kembara Gelungan Hitam
1.
kutulis untukmu
sebuah puisi
ketika kujatuh cinta
pada tarian jemarimu
di suatu malam
dari kabut dingin halimunku
yang terperangkap rindu
saat hurufhuruf mulai hilang dan
paras wajahmu lenyap
ditelan cahaya rembulan
aku harus mengingatnya berkalikali
untuk menjepit cahayanya
agar puisi kecilku ini lahir
puisi yang kusembunyikan di sayap kunangkunang
saat huruf pertama tertulis
mengkoyakkoyak dada
di ruang sempit
lampu remang
bulan suram dan
gerimis membasahi tanah
membaca puisimu
seperti membaca perjalanan musim
yang berubahubah
dalam warna pelangi
berdiri, duduk, membujur dan terlentang
aku harus membacanya berulangulang secara patologis
untuk menguatkan diri
dari konfrontasi jiwa yang hilang bertahuntahun
di otakku, puisipuisimu bersatu
memenuhi relung kalbu
menjadi aliran darah
membungkus organorgan tubuh
menjadi ruh sunyi dan
memasuki pintu hatiku yang terbuka lebar
masuk dari pintu ke pintu
kamarkamar dan jendelajendela yang kesepian
karena cinta yang ternoda
kutulis untukmu
sebuah puisi cinta
penuh rindu dendam
yang menjadi kicauan burungburung gelatik
di tengah pagelaran simponi hidup yang tak pernah berakhir
pintu hati yang terbuka
adalah perjalanan panjang melelahkan
timbun menimbun segala cahaya
dan suara sunyi akan berhamburan keluar
ketika ujung penamu kau letakkan di keningku
oh ruhku, jangan berisik dan gaduh
diam, tidurlah di dalam hati
karena rangkaian puisi melati
harum memawangi dan
penuh nuansa kasih sayang
akan ku baca sekali lagi
sebagai teman tidurmu
2.
pada mulanya,
di satu titik lingkaran nyawa
kau adalah sebuah puisi cinta
dari tulang rusuk yang dipatahkan Tuhan
tulang yang gemetaran
dalam pelukkan ruh suci
mengalirkan nyanyian perawan
bergemericik, memanen bungabunga bakung
di tepian hari, minggu dan bulan
berlarian untuk memanjangkan akar ke dalam tanah
terlilit lelah, larut dalam aliran musim dan
tahuntahun yang di datangi para periperi kecil
akan menghampiri beningnya matamu
yang mengerjap perlahan
lembut menggoda
pernikpernik senyummu
mematukmatuk dengan paruh mungil
untuk menemukan jalan pulang
bertutur sapa pada burung hantu pekuburan
tapi jalan yang kutempuh malah selalu mengutukku,
"pergi, pergi, karena seorang wanita setengah sinting
akan berkaca dan memoles bibirnya,
bibir yang jatuh bersama embun pagi."
embun yang melirik jantungku
memutus urat syaraf
yang menulis syair getir
pada hurufhuruf yang menangis pilu
dapur, umur, dubur, pupur dan kasur
akan selalu menjadi bingkaibingkai malammu
tersaruksaruk sendu
masuk dalam jiwa yang gelisah
bermukim dalam jiwa
menjadi badutbadut kota
yang mempunyai kartu nama emas dan
ribuan mulutmulut kecil yang terengahengah
menanggung sejuta beban derita
tiap detik, badutbadut akan terlihat lucu
tapi waktu akan mengubah mereka menjadi musimmusim kering
yang akan tinggal di negeri angka
untuk diasapi dan ditiduri
kupukupu akan kembali ke jalan setapak
satu jam lagi, sayapsayapnya akan
menggali lubanglubang ingatan
yang hilang ketika angin menerbangkan badutbadut kecil
berserakkan dalam kamar
kamar yang jauh di antara langit dan bumi
tak saling menyapa dan mengenal
air yang mengalir membawa bintang kejora
melepas kesedihan riak air yang diam terbungkam
berkawan akrab dengan hujan
menyeret tanah dan daundaun kering
mengalir menuju muaramu
yang selalu kupanggil dalam galau cinta dan
menghantui sukma
angsa hitam yang dipanggil kaum gipsi
terbang melayanglayang dalam bola kristal
membawa kutukkan dari neraka selama tujuh hari
dan pada hari ke tujuh,
ruh sunyi akan muncul
yang menyiksa baitbait puisi, menyatakan diri
sebagai debt collector jiwa puisi yang terkutuk
kemudian membakarnya,
dan bagiku itu bukan masalah
karena kaulah pemiliknya
yang akan membawaku
menemui dentingdenting malam
aku hanyalah si pencuri kecil
yang akan mencuri jiwamu
jiwa puisi vegetarian dan fruit cocktail
yang membuat mabuk otak sintingku
karena aku adalah lelaki gila
yang selalu berdiri gemetaran
di mabuk asmara
menggigil, dengan rambut basah gerimis
di halaman syair dan
di depan pintu hatimu
betapa jauh jarak antara kita
antara cahaya lilin dan matahari
kesunyianku
kesendirianku
oh, betapa jauh, ya Tuhan
3.
dalam ruangan berkabut di menara hatiku
desiran desir berdesir, angin berhembus malumalu
saat kucumbu bayangmu
tak peduli sakit
tak peduli luka yang terkubur dan
tak perlu sembunyi dan waswas
untuk mengatakan betapa indah dirimu
dalam pertunjukkan theatre senja
kan kutulis dalam suratsurat cinta
rindu dendam, yang terpantul di cermin retak
duhai pemilik puisi yang cantik,
bolehkah aku menjadi monster penjagamu?
memasuki hatimu dan menjadi pangeranmu?
it looks like a beauty and the beast
yang akan mati ditikam pedang dewi athena
di bawah cahaya rembulan yang kesepian
malam ini, ingin kubakar langit dan
kucuri para little angle
untuk kuberikan padamu
sebagai mahar, ketika meminang puisimu
menjadikannya sebagai pengantinku
mengembalikan martabat tahta ratumu
yang hilang dalam perjalanan peta nasib
nafasnafas rinduku,
ingin selalu menemanimu
seperti cahaya mentari yang terus bercahaya
cahaya abadi, yang selalu setia kepada pagi
sentuhan bibir syairmu Ra,
sesegar dan semanis orange juice
dengan lariklarik savarin cake
yang menjadi menu pembuka para Bachelor Broadway
penuh dialog dan adegan yang berubahubah
di ruangruang cahaya
terus dikenang dan
tak akan dilupakan sepanjang masa
pagi yang cerah ataupun
malam bulan purnama
menyimpan rahasia bayanganmu dalam puisiku
oh, nikmat dan hangat seperti sup matahari di lidahku
ditemani lebahlebah yang berkhianat kepada bungabunga
duhai puisi kembara
kau adalah kartini masa depan
keibuan dan inspiratif
yang membawa segenggam luka dari puisimu
kuat, tajam, lantang dan berdesing seperti peluru senapan
mungkin mataku mulai kabur
senyumku terlalu hambar
tapi cumbuan semestamu telah membasahi puisiku
hingga merekah sepanjang hari
4.
puisipuisimu itu Ra,
indah, dahsyat dan setengah sinting
seperti dirimu
malam remangremang
ketika kau mulai muncul
sosokmu seperti bayangan
suasana senyap
ah, gumam lirih ribuan suara
dari pucukpucuk synthesizer
yang dimainkan para bidadari
membekukan hatiku
di tengah gumaman itu Ra,
jiwaku mendengar denting lonceng kecil yang bening
suara musik koto, dengan 12 dawai
berdenting denting di petik
dengan teknik glisendo
dawaidawai itu seperti ricik air sungai yang jernih
melodinya bercengkok sinden ratu pantai selatan
atmosfermu hening kontemplatif dan
hadirmu Ra,
menaungi hati puisiku
ketika cahaya menerangi anakanak puisimu
kulihat kau ada di titik tengah mereka
duduk termenung, di kepung melodimelodi sunyi
kau mainkan imaji lewat tatapan matamu
setiap puisi yang kau tulis,
tidak ada satupun huruf
yang tertulis siasia
ekspresi wajah, tarian jemari dan tubuhmu Ra,
selaras dengan nafas jantungmu yang berdetak
puisimu adalah cita rasa asia dan eropa
yang menyerap nadanada tradisi
ricik air, desau angin, ombak laut dan kicau burung
adalah suara alam puisimu
dan dimanapun nafasmu berhembus
kau akan selalu mendapatkan puisi:
puisi yang kau rasakan sebagai puisi
puisi timur dan barat terpadu manis di tanganmu
kuno, kontemporer
akustik dan gothic metal
sangat sintesa dan unik kan Ra?
kau tidak terperangkap dalam puisimu
tapi kau mampu membawanya
melampaui sekatsekat kesunyian dan
batasbatas orang waras
ah, kau selalu membuatku mabuk kepayang Ra
5.
matahari dan bulan menjadi mahkota puisimu
mungkin kaviar, kacang dan kerupuk
yang dikunyah dalam mulutku
akan tertawa melihatku
tapi aku tidak peduli
karena aku tergilagila pada puisimu
mari, kita tuang angguranggur dan
sedikit sentuhan rasa la bonne boucha
ah, malam semakin mabuk dan
bintangbintang akan menggigil
merindukan para zodiak
wajah puisimu, menjadi tokoh utama dalam theatreku
theatre yang kubungkus dengan musik rock ballads dan
cabikkancabikkan gitar heavy metal
yang selalu ingin memadu kisah denganmu
menelan rembulan yang tersembunyi di gelungan rambutmu
menjinakkan egoku yang meledakledak
tiap kata yang tertulis untukmu
akan menjelma menjadi dirimu
mari kita tuang anggur minoritamu
ah, mulutku terkunci,
ketika kau dekap bibirku
kuingin bercinta di meja poker
berbagi kartu denganmu
tiap kartu adalah detak jantungku
yang kau mainkan di tiap babak
dan aku menanti kartu As hati
untuk mencuri hati dan
cincin di jari manismu
yang selalu berdering berkalikali
saat pionpion caturku mendekati sang ratu
besok pagi akan kukirim kartu pos
penuh rindu dendam padamu
dari terbitnya mentari
untuk mengetuk pintupintu sunyi
anggurku punya ribuan sayap untuk menuju langit
menemanimu membakar para iblis yang terbang ke atas
satu botol, cukup untuk membanjiri dunia
mengangkat gununggunung dan
menggoyang semesta
untuk menyatukan surga dan neraka
malam temaram menerkam tubuhku lagi
aku beku dalam putaran waktu
tersesat di danaudanau rimba
tempat para burung bangau menari balet
dan para bangau itu tahu
siapa balerina tercantik saat ini:
kamu
6.
pukul 24.00 WIB
malam yang purnama
kubaca manteramantera dalam puisimu
seraut wajahmu mulai muncul
terlihat di sudut, di kelokkan cahaya yang menerang
mataku mengikuti cahaya tubuhmu
bayangku lupa akan siapa diriku
diriku lupa akan siapa bayangku
saat kau bilang," akulah bidadari terakhir di bumi."
terjebak dalam rupa yang tiada
bersetubuh dalam satu suara parau
meninggalkan puisi cantik
bebas, liar tanpa protokoler
menuju orgasme yang terbunuh sepi
malam semakin temaram
rembulan menempatkan bayangmu dalam tubuhku
jemari kananku mengusap wajahku
gigiku mulai bertaring
kepalaku tumbuh sepasang tanduk api
bayangku berlari menjauhi tubuhku
mulutku berteriakteriak
memaki godaan
yang berebut satu ingatan di kepala
mengembara, memanggilmanggil namamu
dimana?
kemana kini wajahku yang kemarin dulu?
tubuhku mulai panas terbakar
menggelepargelepar, mengejang
yang kuingat hanyalah kode
kunci untuk mengungkap duri
yang merayap di otakku
tapi mungkin ingatanku mulai lelah
ia menghilang
di depan sorot matamu
aku berusaha mendapatkan tempat untuk hidup
terengahengah, mataku melotot
air liurku menetes di antara gigi taringku
seperti serigala kelaparan
dan aku menjerit saat cahaya petir menebas ruhku
sunyi
sepi
langit menjadi lautan ganas
menerkam, menikam tubuhku
aku terjerembab
terkapar
mati!
Padepokan Halimun, 24 April 2011
Kartini Indonesia, wanita inspiratif
The Extraordinary Of Ira Ginda : Gemericik Puisi Di Pintu Hati
: Kembara Gelungan Hitam
1.
kutulis untukmu
sebuah puisi
ketika kujatuh cinta
pada tarian jemarimu
di suatu malam
dari kabut dingin halimunku
yang terperangkap rindu
saat hurufhuruf mulai hilang dan
paras wajahmu lenyap
ditelan cahaya rembulan
aku harus mengingatnya berkalikali
untuk menjepit cahayanya
agar puisi kecilku ini lahir
puisi yang kusembunyikan di sayap kunangkunang
saat huruf pertama tertulis
mengkoyakkoyak dada
di ruang sempit
lampu remang
bulan suram dan
gerimis membasahi tanah
membaca puisimu
seperti membaca perjalanan musim
yang berubahubah
dalam warna pelangi
berdiri, duduk, membujur dan terlentang
aku harus membacanya berulangulang secara patologis
untuk menguatkan diri
dari konfrontasi jiwa yang hilang bertahuntahun
di otakku, puisipuisimu bersatu
memenuhi relung kalbu
menjadi aliran darah
membungkus organorgan tubuh
menjadi ruh sunyi dan
memasuki pintu hatiku yang terbuka lebar
masuk dari pintu ke pintu
kamarkamar dan jendelajendela yang kesepian
karena cinta yang ternoda
kutulis untukmu
sebuah puisi cinta
penuh rindu dendam
yang menjadi kicauan burungburung gelatik
di tengah pagelaran simponi hidup yang tak pernah berakhir
pintu hati yang terbuka
adalah perjalanan panjang melelahkan
timbun menimbun segala cahaya
dan suara sunyi akan berhamburan keluar
ketika ujung penamu kau letakkan di keningku
oh ruhku, jangan berisik dan gaduh
diam, tidurlah di dalam hati
karena rangkaian puisi melati
harum memawangi dan
penuh nuansa kasih sayang
akan ku baca sekali lagi
sebagai teman tidurmu
2.
pada mulanya,
di satu titik lingkaran nyawa
kau adalah sebuah puisi cinta
dari tulang rusuk yang dipatahkan Tuhan
tulang yang gemetaran
dalam pelukkan ruh suci
mengalirkan nyanyian perawan
bergemericik, memanen bungabunga bakung
di tepian hari, minggu dan bulan
berlarian untuk memanjangkan akar ke dalam tanah
terlilit lelah, larut dalam aliran musim dan
tahuntahun yang di datangi para periperi kecil
akan menghampiri beningnya matamu
yang mengerjap perlahan
lembut menggoda
pernikpernik senyummu
mematukmatuk dengan paruh mungil
untuk menemukan jalan pulang
bertutur sapa pada burung hantu pekuburan
tapi jalan yang kutempuh malah selalu mengutukku,
"pergi, pergi, karena seorang wanita setengah sinting
akan berkaca dan memoles bibirnya,
bibir yang jatuh bersama embun pagi."
embun yang melirik jantungku
memutus urat syaraf
yang menulis syair getir
pada hurufhuruf yang menangis pilu
dapur, umur, dubur, pupur dan kasur
akan selalu menjadi bingkaibingkai malammu
tersaruksaruk sendu
masuk dalam jiwa yang gelisah
bermukim dalam jiwa
menjadi badutbadut kota
yang mempunyai kartu nama emas dan
ribuan mulutmulut kecil yang terengahengah
menanggung sejuta beban derita
tiap detik, badutbadut akan terlihat lucu
tapi waktu akan mengubah mereka menjadi musimmusim kering
yang akan tinggal di negeri angka
untuk diasapi dan ditiduri
kupukupu akan kembali ke jalan setapak
satu jam lagi, sayapsayapnya akan
menggali lubanglubang ingatan
yang hilang ketika angin menerbangkan badutbadut kecil
berserakkan dalam kamar
kamar yang jauh di antara langit dan bumi
tak saling menyapa dan mengenal
air yang mengalir membawa bintang kejora
melepas kesedihan riak air yang diam terbungkam
berkawan akrab dengan hujan
menyeret tanah dan daundaun kering
mengalir menuju muaramu
yang selalu kupanggil dalam galau cinta dan
menghantui sukma
angsa hitam yang dipanggil kaum gipsi
terbang melayanglayang dalam bola kristal
membawa kutukkan dari neraka selama tujuh hari
dan pada hari ke tujuh,
ruh sunyi akan muncul
yang menyiksa baitbait puisi, menyatakan diri
sebagai debt collector jiwa puisi yang terkutuk
kemudian membakarnya,
dan bagiku itu bukan masalah
karena kaulah pemiliknya
yang akan membawaku
menemui dentingdenting malam
aku hanyalah si pencuri kecil
yang akan mencuri jiwamu
jiwa puisi vegetarian dan fruit cocktail
yang membuat mabuk otak sintingku
karena aku adalah lelaki gila
yang selalu berdiri gemetaran
di mabuk asmara
menggigil, dengan rambut basah gerimis
di halaman syair dan
di depan pintu hatimu
betapa jauh jarak antara kita
antara cahaya lilin dan matahari
kesunyianku
kesendirianku
oh, betapa jauh, ya Tuhan
3.
dalam ruangan berkabut di menara hatiku
desiran desir berdesir, angin berhembus malumalu
saat kucumbu bayangmu
tak peduli sakit
tak peduli luka yang terkubur dan
tak perlu sembunyi dan waswas
untuk mengatakan betapa indah dirimu
dalam pertunjukkan theatre senja
kan kutulis dalam suratsurat cinta
rindu dendam, yang terpantul di cermin retak
duhai pemilik puisi yang cantik,
bolehkah aku menjadi monster penjagamu?
memasuki hatimu dan menjadi pangeranmu?
it looks like a beauty and the beast
yang akan mati ditikam pedang dewi athena
di bawah cahaya rembulan yang kesepian
malam ini, ingin kubakar langit dan
kucuri para little angle
untuk kuberikan padamu
sebagai mahar, ketika meminang puisimu
menjadikannya sebagai pengantinku
mengembalikan martabat tahta ratumu
yang hilang dalam perjalanan peta nasib
nafasnafas rinduku,
ingin selalu menemanimu
seperti cahaya mentari yang terus bercahaya
cahaya abadi, yang selalu setia kepada pagi
sentuhan bibir syairmu Ra,
sesegar dan semanis orange juice
dengan lariklarik savarin cake
yang menjadi menu pembuka para Bachelor Broadway
penuh dialog dan adegan yang berubahubah
di ruangruang cahaya
terus dikenang dan
tak akan dilupakan sepanjang masa
pagi yang cerah ataupun
malam bulan purnama
menyimpan rahasia bayanganmu dalam puisiku
oh, nikmat dan hangat seperti sup matahari di lidahku
ditemani lebahlebah yang berkhianat kepada bungabunga
duhai puisi kembara
kau adalah kartini masa depan
keibuan dan inspiratif
yang membawa segenggam luka dari puisimu
kuat, tajam, lantang dan berdesing seperti peluru senapan
mungkin mataku mulai kabur
senyumku terlalu hambar
tapi cumbuan semestamu telah membasahi puisiku
hingga merekah sepanjang hari
4.
puisipuisimu itu Ra,
indah, dahsyat dan setengah sinting
seperti dirimu
malam remangremang
ketika kau mulai muncul
sosokmu seperti bayangan
suasana senyap
ah, gumam lirih ribuan suara
dari pucukpucuk synthesizer
yang dimainkan para bidadari
membekukan hatiku
di tengah gumaman itu Ra,
jiwaku mendengar denting lonceng kecil yang bening
suara musik koto, dengan 12 dawai
berdenting denting di petik
dengan teknik glisendo
dawaidawai itu seperti ricik air sungai yang jernih
melodinya bercengkok sinden ratu pantai selatan
atmosfermu hening kontemplatif dan
hadirmu Ra,
menaungi hati puisiku
ketika cahaya menerangi anakanak puisimu
kulihat kau ada di titik tengah mereka
duduk termenung, di kepung melodimelodi sunyi
kau mainkan imaji lewat tatapan matamu
setiap puisi yang kau tulis,
tidak ada satupun huruf
yang tertulis siasia
ekspresi wajah, tarian jemari dan tubuhmu Ra,
selaras dengan nafas jantungmu yang berdetak
puisimu adalah cita rasa asia dan eropa
yang menyerap nadanada tradisi
ricik air, desau angin, ombak laut dan kicau burung
adalah suara alam puisimu
dan dimanapun nafasmu berhembus
kau akan selalu mendapatkan puisi:
puisi yang kau rasakan sebagai puisi
puisi timur dan barat terpadu manis di tanganmu
kuno, kontemporer
akustik dan gothic metal
sangat sintesa dan unik kan Ra?
kau tidak terperangkap dalam puisimu
tapi kau mampu membawanya
melampaui sekatsekat kesunyian dan
batasbatas orang waras
ah, kau selalu membuatku mabuk kepayang Ra
5.
matahari dan bulan menjadi mahkota puisimu
mungkin kaviar, kacang dan kerupuk
yang dikunyah dalam mulutku
akan tertawa melihatku
tapi aku tidak peduli
karena aku tergilagila pada puisimu
mari, kita tuang angguranggur dan
sedikit sentuhan rasa la bonne boucha
ah, malam semakin mabuk dan
bintangbintang akan menggigil
merindukan para zodiak
wajah puisimu, menjadi tokoh utama dalam theatreku
theatre yang kubungkus dengan musik rock ballads dan
cabikkancabikkan gitar heavy metal
yang selalu ingin memadu kisah denganmu
menelan rembulan yang tersembunyi di gelungan rambutmu
menjinakkan egoku yang meledakledak
tiap kata yang tertulis untukmu
akan menjelma menjadi dirimu
mari kita tuang anggur minoritamu
ah, mulutku terkunci,
ketika kau dekap bibirku
kuingin bercinta di meja poker
berbagi kartu denganmu
tiap kartu adalah detak jantungku
yang kau mainkan di tiap babak
dan aku menanti kartu As hati
untuk mencuri hati dan
cincin di jari manismu
yang selalu berdering berkalikali
saat pionpion caturku mendekati sang ratu
besok pagi akan kukirim kartu pos
penuh rindu dendam padamu
dari terbitnya mentari
untuk mengetuk pintupintu sunyi
anggurku punya ribuan sayap untuk menuju langit
menemanimu membakar para iblis yang terbang ke atas
satu botol, cukup untuk membanjiri dunia
mengangkat gununggunung dan
menggoyang semesta
untuk menyatukan surga dan neraka
malam temaram menerkam tubuhku lagi
aku beku dalam putaran waktu
tersesat di danaudanau rimba
tempat para burung bangau menari balet
dan para bangau itu tahu
siapa balerina tercantik saat ini:
kamu
6.
pukul 24.00 WIB
malam yang purnama
kubaca manteramantera dalam puisimu
seraut wajahmu mulai muncul
terlihat di sudut, di kelokkan cahaya yang menerang
mataku mengikuti cahaya tubuhmu
bayangku lupa akan siapa diriku
diriku lupa akan siapa bayangku
saat kau bilang," akulah bidadari terakhir di bumi."
terjebak dalam rupa yang tiada
bersetubuh dalam satu suara parau
meninggalkan puisi cantik
bebas, liar tanpa protokoler
menuju orgasme yang terbunuh sepi
malam semakin temaram
rembulan menempatkan bayangmu dalam tubuhku
jemari kananku mengusap wajahku
gigiku mulai bertaring
kepalaku tumbuh sepasang tanduk api
bayangku berlari menjauhi tubuhku
mulutku berteriakteriak
memaki godaan
yang berebut satu ingatan di kepala
mengembara, memanggilmanggil namamu
dimana?
kemana kini wajahku yang kemarin dulu?
tubuhku mulai panas terbakar
menggelepargelepar, mengejang
yang kuingat hanyalah kode
kunci untuk mengungkap duri
yang merayap di otakku
tapi mungkin ingatanku mulai lelah
ia menghilang
di depan sorot matamu
aku berusaha mendapatkan tempat untuk hidup
terengahengah, mataku melotot
air liurku menetes di antara gigi taringku
seperti serigala kelaparan
dan aku menjerit saat cahaya petir menebas ruhku
sunyi
sepi
langit menjadi lautan ganas
menerkam, menikam tubuhku
aku terjerembab
terkapar
mati!
Padepokan Halimun, 24 April 2011
- Marsya Aqilla mbakyu Ra, kali ini kau dicumbu habis2an..hehehe....semoga
mas Ayyas gk memberimu nafas buatan karena aku sj yg membacanya hingga tersengal. Saluteeee.....salam takzimku buat kalian berdua. - Dalasari Pera OMG, rupanya ngefans berat juga sama mba Ira..hehe. Kalau begitu, kita saingan...haha.
MAs Andrie ini penyair 'gila'. Benar-benar gila (pissssss...). Saya kehabisan napas untuk membacanya satu kali saja. Butuh berulang-ulang dan step by step...haha.
Sajak-sajak mas andrie selalu saja bikin iri....huufff. - Dwight Lee sampe ngos-ngosan membacanya, butuh energi ekstra tuk menyerapnya...bravo ! :)
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Seroja White:hahahahahaha
tolong jangan bilang mbak ira ya,takut nih
heehehehe
aku yang menulis juga tersengal-sengal sampai jatuh sakit juga.
salam takjubku juga buat kamu mbak - Andrie Enrique Ayyas Camarena Senja Saga YgTerpasung:iya mati dulu
biar bisa istirahat bentar,hehehehe
met malam guru senjaku yang cantik
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Tat Twam Asi:hahahahahaha
ah, minum embun pagi sis
biar stamina terjaga,hehehehe
aku sampai bingung nyari kamu, ternyata udah ganti nama
hahahahaha
sip
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:hahahahahahaha
kalo gila, kamu yang gila duluan ya sis
nanti aku susul kamu
dasar, sukanya saingan wae
salam hangat ya - Ratna Dewi Barrie Wah, ini hasil begadang semalam ya, apakah hantu itu Ra ? Mantab ! :)
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Ratna Dewi Barrie:hhahahahaha
iya mbak
hantunya menghantui wae, sampai takut nih
qiqiqiqiqiqi
salam hangat ya - Dalasari Pera hoho...emoooh.. Saya ga pernah gila, apalagi mau saingan gila-gilaan sama mas Andrie...*ngumpet ah, takut dijitak gara-gara ga nyambung.
- Andrie Enrique Ayyas Camarena @jempolers :terima kasih ya
salam hangat dan hormatku - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:loh, tadi katanya mau pulang
koq malah nongol lagi?
hahahahahaha
kabur yuk? - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dalasari Pera:hahahahaha
sipp...
makan dulu sis,qiqiqiqiqi - Dee Wijayanti Cuitt....cuittsss.....terk
lepek2 nih yee.....sama puisinya Mbak Ra....prikitiewww....uhuyy yyyy.....ohh aq cemburu....huuuhhh....ciak akakakakakak........ - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dee Wijayanti:jangan atuh sis
nanti kita klefek-klefek bareng ya,hehehe
salam hangat sis - KembaRa Gelungan Hitam aku belum jadi mama loreng yg meramalkan bagaimana jalan puisi itu melangkah, aku hanya belajr benar bukan ingin tenar, banyak koreksi kta kerja, makasih andrie
- Andrie Enrique Ayyas Camarena KembaRa Gelungan Hitam:hehehehehe
terima kasih mbak, nanti aku koreksi lagi ya
memang banyak yang salah ketik nih
siipp
mungkin kalo mama lemon cocok kali mbak,hehehe
salam hangat ya - KembaRa Gelungan Hitam aku bacanya kaget buanget haduuuh demikian tingginya mabukmu tpi aku perempuan biasa saran saya hati2 banyak racun di puisinya, perpaduan imajinatif hihi....
- Andrie Enrique Ayyas Camarena KembaRa Gelungan Hitam:qiqiqiqiqiqi
yes sip mbak
gitu dong, kassih saran dan masukkan yang brilian
biar aku bisa ikutan gila juga
hahahahaha - Andrie Enrique Ayyas Camarena Dee Larasati-ku:hahahahaha
sebenarnya aku lagi ketularan edan mbak
sama mbak ira
hahahaha
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena off dulu teman-teman
terima kasih atas jempol dan apresiasinya
salam hangat dariku - >>
di depan sorot matamu
aku berusaha mendapatkan tempat untuk hidup
terengahengah, mataku melotot
air liurku menetes di antara gigi taringku
...Lihat Selengkapnya - Erny Susanty WOW..my brotha Andrie..its soo amazing n make ma cant breath!! :))
aku membacanya sampai terpana,begitu panjang dan begitu memukau bait-baitmu!!
sukaaaaaaaa ya andrie...mb Ira memang wonderful untuk setiap puisi2nya..akupun suka tulisannya.
salam hangatku♥ - Ranting Cemara Amazing poem !!
And Fantastic Kembara Gelungan Hitam..
- Delbin Clyte ikutan mas Gaguk Bias ah, ngga bisa komen klo buat mba KembaRa Gelungan Hitam, dewi mau. hihihi~
puisimu, bro Andrie Enrique Ayyas Camarena, seperti biasa ya, walau dengan napas yang panjang namun tetap terjaga sampai bait terakhir. asyik. - Husni Hamisikhas buah tangan kawan baekku si kuda nil bernafas panjang..ia sedot katakata dari moncong bibir imaginya lalu di muntahkan dgn liar ke nafas kita yang tertatih. Disini peluru katakatamu makin elegan mas, meskipun beberapa bgian larik dal...Lihat Selengkapnya
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Dian Aza:terima kasih sis
aku banyak belajar dari beliau, mbakku KembaRa Gelungan Hitam, yang kemayu dan manis sekali,hehehehehe
salam hangat sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena Sue Munggaran:hahahahahaha
kau memang suka baitbait yang seram mbak
hahahahahaha
seram dan menggoda hati..
puisi ini aku buat sampai babak belur di remuk waktu
sampai sekarat.
salam hangat mbak - Andrie Enrique Ayyas Camarena Si Mene Ketehe:minum kopi dulu bro, biar tidak capek
aku juga sebenarnya capek juga,hahahaha
makasih bro, sahabat jiwaku
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Erny Susanty:terima kasih sis
aku juga suka tulisan-tulisanmu juga
so amazing too,
ah, mbakku KembaRa Gelungan Hitam memang luar biasa
aku sangat menghormati beliau
salam hangat sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena Ranting Cemara:hehehehehe
terima kasih sis
kau juga amazing juga
sipp
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Gaguk Bias:hahahahahaha
sama kali bro, dia, mbak KembaRa Gelungan Hitam luar biasa ya?
hehehehehe
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Delbin Clyte:hahahahaha
aku juga banyak belajar darimu bro
kau sangat brilllian dalam mengatur alirannya
salam hangat bro - Andrie Enrique Ayyas Camarena Tuditea Masditok:hahahahahaha
ada sis, kamu mau?
qiqiqiqiqi
salam hangat sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena Husni Hamisi:hahahahahahaha
terima kasih saudaraku mas huha yang baik hati
beri aku saran dan masukkan yang kuat, biar puisiku lebih hot lagi
kau memang luar biasa,hahahahaha
salam hangat dan hormatku - Andrie Enrique Ayyas Camarena Sue Munggaran:kalo seram nanti ada sendiri mbak
tapi kasian nanti kang Si Mene Ketehe kalo terlalu seram
nanti hubungannya sama mas Gaguk Bias jadi terganggu..
siipp..
suatu saat akan kubei yang seram-seram..hahahahaha - Andrie Enrique Ayyas Camarena Sue Munggaran:hahahahahahaha
wah, jadi di tageh nih..
bentar, nyari inspirasi dulu ya
mengamati wajah mommy sue, pasti nanti muncul ide yang seram-seram,qiqiqiqiqi - Andrie Enrique Ayyas Camarena Sue Munggaran:hahahahahaha
malah jadi takut mbak,qiqiqiqiqi
huruf-hurufnya pada lari semua nih..hahahaha - Andrie Enrique Ayyas Camarena Sue Munggaran:hahahahahahaha
waahhh...nanti ada pujian tersendiri buat mommy sue
qiqiqiqiqiqi - Varikesit 'ra Sadafff, saaya mengimaninya ini sebagai puisi yang tentunya mempunyai banyak makna yang tersirat di setiap baitnya. *buat antologi tunggal aja mas :D
- Ramlan Elektronik ini salah satu ode terpanjang yang pernah saya baca. hehe..mas Andrie memang sang maestro menulis bait-bait pendek namun banyak susunannya ini. hehe...its like anaconda poem.
salutku mas. pun pada mbak Ira, perempuan puisi dengan sejuta ketegaran. :) - Senandung Peri Harpamas aku semakin jauh terbuang,,,,,,,,,,,,
>dahsyat,,,,, thanks bro,,,,,,,,,,
~_~ - Ksatria Obong wow, sebuah penghargaan spesial teruntuk dengan karya hebat sang empunya
bravo! bersulang tuk keduanya :)
sruuppuutt duyu yu', mabro - Ezzyla Fi 3,4,5,6
itu memantapkan 1,2
sebuah tautan aksara pujian bisa dikatakan aubade yg indah..
Good job brother,,
nice n i like it
Salam hangat..*,~.. - Andrie Enrique Ayyas Camarena Varikesit 'ra:hahahahahaha
makasih mas, kapanpkapan kita ketemu terus ngopi bareng ya?
hehehehehehe
salam hangat mas - Andrie Enrique Ayyas Camarena Aras Sandi:terima kasih mas aras yang ngganteng dewe
salute juga buat dirimu
salam hangat dan hormatku - Andrie Enrique Ayyas Camarena Arther Panther Olii:hehehehehe
terima kasih mas
sebenarnya aku ngefans banget sama mbaj ira,qiqiqiqiqiqi
kau juga sangat brillian mas
terima kasih sekali
salam hangat dan hormatku ya mas arther - Andrie Enrique Ayyas Camarena Angel Ofthesea:hehehehehehe
kau semakin terbang ke atas sis, tidak jauh terbuang
semakin indah dengan ksatria anom yang ngganteng..
salam hangat sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena Ksatria Anoman Obong:mari bro
mari kita nikmati siang yang terik ini
secangkir kopi plus es mungkin cocok ya bro,
makasih ya bro
salam hangat dariku - Andrie Enrique Ayyas Camarena Ezzyla Fi:qiqiqiqiqiqi
sebenarnya ada 8 puisi koq
tapi kalo aku tampilkan semua, kelihatan panjang banget
mungkin ada yang bosen membacanya kali,hehehehe
terima kasih sis
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena @tambahan jempol :terima kasih ya
salam hangat dariku - Malika Hasan Allahu Akbar!! Andrieee....aku terkapar bener baca puisimu ini. Untung gak mati. Kau harus bikin novel deh Bro! hehehe...
- Malika Hasan Gimana caranya aku masuk ke notemu heh! Wong kau kunci. Ini tadi ubek-ubek wall mu!!!! teganya...
- Andrie Enrique Ayyas CamarenaMalika Hasan:loh, apa iya mbak?
perasaan tidak aku kunci koq
wallku terbuka, bisa ditulis setiap orang.
hahahahaha
makasih mbak,qiqiqiqiqi
...Lihat Selengkapnya - Malika Hasan wallmu okkaayyy.....sahabatku yang baeekkkk. notemu yang kau setting: me only kaleee. Jadi kamu tok yang bisa lihat notemu....mungkin.
- Andrie Enrique Ayyas Camarena Malika Hasan:hahahahahahaha
ya, bentar aku cek dulu ya mbak
qiqiqiqiqi - Afrilia Utami wah..wah... dahsyat nih Mas Andrie, puisimu bernafas panjaaaaaaang... hehe, sahabatku yang baik selamat ya! :)
salam hangat, dan secangkir kangen deh... xixixi - Andrie Enrique Ayyas Camarena @afrilia utami:terima kasih sis
mari kita nikmati secangkir kangen ini sis..hehehehe
salam hangat sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena Is Man:hahahahahaha
pesanan dari khadafi malah udah dari seblan kemarin belum aku buain,qiqiqiqiqiqi
salam hangat ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena Tirai Keranda Salju:nggak tahu sis
mungkin buta kali jadi nggak bisa melihat,qiqiqiqiqi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar