Di Matamu, Ada Sebuah Firasat Yang datang Tanpa Senyum
oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 17 Oktober 2011 pukul 21:05 ·
Di Matamu, Ada Sebuah Firasat Yang datang Tanpa Senyum
Masih sama seperti dulu. Kamarmu masih sepi. Kosong. Seperti ditinggal penghuninya. Hanya tampak tiga buket bunga Lyli tergeletak di atas lemari. Dan di kursi inilah kita berada saat itu. Minum ice lemon tea. Mendengarkan suara musik di radio. Saling bercerita tentang kau dan aku. Melihat warna langit berubah perlahan. Menyaksikan terang beranjak gelap. Dan senja dikoyak pelan, terkuak. Seperti untaian tembang dan liukan penari, lalu digetarkan harmoni di kedua bola matamu. Mata yang memberiku banyak waktu untuk melamun, mengobrol, dan menuang dunia fantasiku. Matamu adalah penghubung nurani. Memanjang kokoh. Seperti jembatan gantung, dari akar akar pohon beringin tua. Dari matamu, kutahu kau suka berdiri di tengah jembatan, untuk menjemputku. Menghempaskan rindu kembali ke rerumputan. Kukecup pelan lehermu. Kau terdiam. Bibirmu mengerut cemberut. Dan kau pun terpejam, tak membiarkan matamu melihat kupergi.
Aku sudah sering mengatakan padamu. Aku tak pernah pergi. Bahkan meski untuk beberapa hari. Tapi aku harus menjalani peranku. Sampai selesai. Menjadi lelakimu. O ya, kau sering memperlihatkan foto foto masa kecilmu, berbincang dengan kenangan, yang sering datang sendirian, berwajah dingin sedingin es kutub utara. Dan aku tak perlu membuktikan apa apa, karena matamu lebih banyak berbicara daripada bibirmu. Bibir yang ringan ringan lucu. Lalu sepasang mata yang menyimpan cinta di hati sebagai perisai. Dan cintaku tumbuh dari matamu untuk mengatur nada nada rindu pada sebuah headphone yang sering menemanimu tidur. Mata itu mempunyai rahasia yang tak kumengerti, karena dia adalah alam semesta yang ada dalam dirimu.
Bisa jadi, aku akan memiliki banyak waktu mengobrol denganmu nanti. Yang sebenarnya mengagumimu diam diam sejak dulu. Jika tidak, bagaimana mungkin aku sampai meminjam buku, puisi, saputangan dan memandang wajahmu lekat lekat tanpa izin. Saat itu kau begitu cantik dan manis. Kini di sinilah aku. Di dalam matamu yang membuatku selalu telanjang. Di matamu ada sebuah firasat yang datang tanpa senyum. Aku kembali berusaha melihat matamu, namun aku kembali tersesat dalam labirin, dan tak bisa bernafas. Dan kematian mulai menyentuh sekujur tubuh.
Aku ingin mata itu bisa mengantarku ke manapun. Dalam hati aku berteriak. Terbukalah untukku. Aku ingin kau memandangku seperti dulu lagi. Aku tak tahu siapa yang ada di matamu, jika kau terpejam seperti itu. Biarkan hanya aku yang kau lihat. Namun kau tetap terpejam. Di situlah, di kedua telapak tanganku, kuletakan matamu. Terbuka utuh. Sepenuhnya. Hanya memandangku.
Di matamu,
Ada sebuah firasat mungil
Terlanjang, bersembunyi dalam labirin
Berjalan sendiri, entah rindu atau benci
Ada sedikit nyeri, membentur rasa hangat
Pahit manis menyentuh sekujur tubuh
Saat kau bilang,” cintaku mulai hidup dan bersuara di pangkuanmu”
Tapi dia masih sedingin embusan angin malam
Yang mengagumimu diam diam, sejak dulu
Untuk membuka kancing kancing rindu
Satu per satu
Pertama kali melihatmu,
Aku ingin meletakan sidik jari di hatimu
Membekas seperti warna pelangi
Aneka warna saling bertumpuk
Merah, jingga, kuning, hijau dan biru
Tak berbentuk dan berbingkai
Namun, ketika hatimu di balik
Yang terlihat di permukaan
Hanyalah deretan kaligrafi yang indah
Dan seuntai doa sholawat para syuhada
Mungkin cintaku telah mati
Tapi dia bisa membela diri,
Mati matian
Untuk mengikat sejuta kenangan
Di ruang ruang sunyi
Meski diriku tak secemerlang lukisan pagimu
Padepokan Halimun, 17 Oktober 2011
Masih sama seperti dulu. Kamarmu masih sepi. Kosong. Seperti ditinggal penghuninya. Hanya tampak tiga buket bunga Lyli tergeletak di atas lemari. Dan di kursi inilah kita berada saat itu. Minum ice lemon tea. Mendengarkan suara musik di radio. Saling bercerita tentang kau dan aku. Melihat warna langit berubah perlahan. Menyaksikan terang beranjak gelap. Dan senja dikoyak pelan, terkuak. Seperti untaian tembang dan liukan penari, lalu digetarkan harmoni di kedua bola matamu. Mata yang memberiku banyak waktu untuk melamun, mengobrol, dan menuang dunia fantasiku. Matamu adalah penghubung nurani. Memanjang kokoh. Seperti jembatan gantung, dari akar akar pohon beringin tua. Dari matamu, kutahu kau suka berdiri di tengah jembatan, untuk menjemputku. Menghempaskan rindu kembali ke rerumputan. Kukecup pelan lehermu. Kau terdiam. Bibirmu mengerut cemberut. Dan kau pun terpejam, tak membiarkan matamu melihat kupergi.
Aku sudah sering mengatakan padamu. Aku tak pernah pergi. Bahkan meski untuk beberapa hari. Tapi aku harus menjalani peranku. Sampai selesai. Menjadi lelakimu. O ya, kau sering memperlihatkan foto foto masa kecilmu, berbincang dengan kenangan, yang sering datang sendirian, berwajah dingin sedingin es kutub utara. Dan aku tak perlu membuktikan apa apa, karena matamu lebih banyak berbicara daripada bibirmu. Bibir yang ringan ringan lucu. Lalu sepasang mata yang menyimpan cinta di hati sebagai perisai. Dan cintaku tumbuh dari matamu untuk mengatur nada nada rindu pada sebuah headphone yang sering menemanimu tidur. Mata itu mempunyai rahasia yang tak kumengerti, karena dia adalah alam semesta yang ada dalam dirimu.
Bisa jadi, aku akan memiliki banyak waktu mengobrol denganmu nanti. Yang sebenarnya mengagumimu diam diam sejak dulu. Jika tidak, bagaimana mungkin aku sampai meminjam buku, puisi, saputangan dan memandang wajahmu lekat lekat tanpa izin. Saat itu kau begitu cantik dan manis. Kini di sinilah aku. Di dalam matamu yang membuatku selalu telanjang. Di matamu ada sebuah firasat yang datang tanpa senyum. Aku kembali berusaha melihat matamu, namun aku kembali tersesat dalam labirin, dan tak bisa bernafas. Dan kematian mulai menyentuh sekujur tubuh.
Aku ingin mata itu bisa mengantarku ke manapun. Dalam hati aku berteriak. Terbukalah untukku. Aku ingin kau memandangku seperti dulu lagi. Aku tak tahu siapa yang ada di matamu, jika kau terpejam seperti itu. Biarkan hanya aku yang kau lihat. Namun kau tetap terpejam. Di situlah, di kedua telapak tanganku, kuletakan matamu. Terbuka utuh. Sepenuhnya. Hanya memandangku.
Di matamu,
Ada sebuah firasat mungil
Terlanjang, bersembunyi dalam labirin
Berjalan sendiri, entah rindu atau benci
Ada sedikit nyeri, membentur rasa hangat
Pahit manis menyentuh sekujur tubuh
Saat kau bilang,” cintaku mulai hidup dan bersuara di pangkuanmu”
Tapi dia masih sedingin embusan angin malam
Yang mengagumimu diam diam, sejak dulu
Untuk membuka kancing kancing rindu
Satu per satu
Pertama kali melihatmu,
Aku ingin meletakan sidik jari di hatimu
Membekas seperti warna pelangi
Aneka warna saling bertumpuk
Merah, jingga, kuning, hijau dan biru
Tak berbentuk dan berbingkai
Namun, ketika hatimu di balik
Yang terlihat di permukaan
Hanyalah deretan kaligrafi yang indah
Dan seuntai doa sholawat para syuhada
Mungkin cintaku telah mati
Tapi dia bisa membela diri,
Mati matian
Untuk mengikat sejuta kenangan
Di ruang ruang sunyi
Meski diriku tak secemerlang lukisan pagimu
Padepokan Halimun, 17 Oktober 2011
- Gloria Gantina dimataku beningnya kasihmu selalu tersimpan gairah rindumu yang terukir dengan indah duhai lelakiku,karena diantar kita telah terjalin tali kasih yang meruah dengan ikatan cinta sejati,miliki aku dengan segenap waktumu,jangan sedetikpun terlewatkan,mari kita terus mengukir indah kasihmu dan kasihku,senyumku kan tetap mengembang dan tertuju hanya padamu karena aku akan menjelma manjadi angel dihatimu
- Dalasari Pera hasil pertapaan mas andrie keren sekali. judulnya gimanaaa gitu...hehe
- Zai Rania tak bisa berkata2... telah kau bicarakan semua tanya di jiwa... mantaf bro... i like it soooo much... salute...
- Andrie Enrique Ayyas Camarena kau benar bu dokter Ratna Dewi Barrie, yang cantik
senyum itu memang mahal, seperti kesehatan ya
xixixixixixi - Andrie Enrique Ayyas Camarena wah, ngejek nih my sweet sista Dalasari,
kau lebih hebat dariku sis, ini aku lagi mencari apa itu puisi
xixixixixi - Tuditea Masditok membaca syairmu, seperti aku tiba-tiba beranjak dewasa :DDD
makasih ya. maut rayuannya ;p - Andrie Enrique Ayyas Camarena sis Gloria,
mungkin hanya matamu yang bisa ku rindu
sampai kumati, cinta itu akan terus melekat
tanpa ada secuil kepalsuan yang kau benci
di sini aku masih menanti sederet janji
jika kata kata adalah kenangan semu
maka kau adalah nyataku,
yang selalu kukecup dalam angan..
xixixixi - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha
kau lebih mantaf dan lemut sis Zai Rania,
dan kuingin rindu itu di matamu
xixixixixixixi
ahhayyy.. - Zai Rania ahhayyyy... tak rela digoda nih bro... met malam aja ya... kutunggu karyamu...
- Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe, tapi gayamu yang selengekan itu malah selalu biki aku lebih terpaku sis Simone,
met malam sis.. - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha, padahal kau lebih dewasa dari yang kau duga sis Tuditea,
dan syairmu itu selalu bikin aku dag dig dug
xixixixi - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha, jangan kabur atuh sis Gloria,
tunggu aku
kwkwkwkwkwkw - Varikesit 'ra subhanallah sekali ya pak guru yang satu ini, rayuannya seperti pemuda yang hendak menyunting gadis umur belasan hahaha, salam takjubku pak.
- Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha, tidak ada yang menggodamu koq sis Zai,
xixixixixi
ahhayyy...
aku juga menanti karyamu sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahaha
waahhh, padahal seharusnya ini untukmu dan kekasihmu ya mas Varikesit,
bisikan ternyata antabanget loh mas..:-) - Dewi Lups Pink Udah tau Q cantik dan manis... Masih aj d omongin trs... He..he... Sugeng dalu,Pak Guru??? Pripun pawartosipun???
- Andrie Enrique Ayyas Camarena jempolers:makasih ya
salam haangat dariku ya - Andrie Enrique Ayyas Camarena loh, bu guru Dewi koq bisa nyampe sini?
waaaahh, sae bu guru sae sanget
xixixixi - Varikesit 'ra aku bingung nentuin kekasih, karena semua yang cantik, baik hati dan tidak sombong juga rajin senyum itu adalah kekasih saya. tinggal merekanya aja yang secara ikhlas mengakuinya hahaha
- Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
kwkwkwkwkwkwkw
nah itula masalahnya mas Varikesit , aku sendiri juga bingung
para wanita memang mahkluk yang membingungkan ya? - Zai Rania itulah uniknya wanita, bagai lukisan abstrak terpulang bijaksanamu menafsirkan rasa seorang wanita... ahhayyy... (ya tau tuh kamu kan lagi setia, ga mungkinlah goda2an... kucuman canda kok, jangan tersentuh hati ya bro... ^_^)
- Andrie Enrique Ayyas Camarena heheheheheehe, aku tahu koq sis Zai Rania,
aku juga bercanda,semoga kau dan keluarga sehat dan bahagia selalu ya,amien
dan awas, karyamu itu selalu kunanti..:-) - Dewi Lups Pink Td kesasar,trs nyampe sini dech... G biasane naik Bus Batik Solo Trans jdne bingung... (G nyambung ya??)
- Zai Rania aamiin... alhamdulillah, semoga doa terbalut tuk dirimu sekeluarga ya bro... wah jadi kaget nih bro... karyaku hanya biasa kok... :)
- Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha, pasti yang jadi sopirnya mbah jamari ya bu guru Dewi?
pantes ke sasar
xixixixixi - Varikesit 'ra emmm kadang becanda itu bisa serius. kalau diamini sama hati masing-masing hahaha
*wiet wiew - Andrie Enrique Ayyas Camarena ah, kau teralu merendah sis Zai Rania,
padahal aku sudah berkali kali membuktikan dan membacamu berulang ulang kali..
indahhh.. - Andrie Enrique Ayyas Camarena amien...amien..amien..
semoga mas Varikesit, cepat dapat jodoh yang baik, cantik da solekhah ya..
xixixixixixi - Deena Buditomo ..wow.. mata memang jendela hati, tempat mengeja aksara rindu yang tak pernah mati.. hehehe.. :)
- Bang Agus benar sdrku..terkadang mata lbh transparan mengungkapkan rasa. terimakasih sdrku. salam sdrku....
- Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe, mata itu sebenarnya apa ya mbak Deena?
kadang aku bingung sendiri.
xixixixi - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe, mata yang pandai mengungkap semua rasa ya mas Agus?
siipppp.aduuh senangnya
xixixixi - Deena Buditomo andrie, kalok gitu tunggu komen dari dokter specialist mata aja ya, hehehe... :)
- Andrie Enrique Ayyas Camarena gubrakkss..!! hahahahahahaha
wadduh, itu berarti yang jadi dokter matanya kamu ya mbak Deena?
hehehehehe - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahaha
xixixixixi
kabbuurr.. - Malika Hasan Oh Andrie, oh...hahahha. Tulisanmu ini, keren utuh penuh harmoni.
Yang seperti ini hanya kamu jagonya. Ya, hanya kamu jagonya... - Dee Wijayanti senyum itu ibadah, maka tersenyumlah.....smileeeee
e....^-^....halahh....soto y dah eikee...thx brad notenya..:) - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha, asyyikkkk..kereenn..kerenn
n..
makasih ya mbakku yang cantik Malika,
semoga aku nanti bisa jadi dewa lut juga ya
xixixixixixi - Andrie Enrique Ayyas Camarena senyummu begitu indah sis Dee,
maka jangan jauh jauh dariku ya
tetaplah di sampingku selalu
xixixixixi - SusyAyu Dua Ndrie...suka sama tulisanmu ini...imaji imajinya memerangkapku di sana...makasih, bro...:)
- Erny Susanty Andrieeeeeeeee...selalu aku speechless kalau uda baca tulisanmu..olahan kalimat2nya memabukan dan asyik..berkelana aku ke dalamnya dan membayangkan semuanya..keren,driee ^.^)
- Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe, aku malah lebih suka tulisanmu mbak SusyAyu,
makasih ya
met siang mbak..:-) - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe, kau lebih keren mbak Nona,
makasih udah berkenan hadir ya..:-) - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha, begitukah sis Erny?
ini lagi belajar nulis sis, semoga imajinya bisa menghangatkan hatimu ya..:-) - Delbin Clyte aih aih, mateeek, ajib banget ini bro bacaan siang2 menemani santap siang. lembut banget bro. oi, selamat siang ya.
- Ezzyla Fi aihh, di matamu kutemukan puisi yang merangkai deraian rindu:)
selalu asyik,.
Salam hangat brother...*,~ - Seroja White pak Guru Andrie Enrique Ayyas Camarena, coba liat mataku siapa yang berada di sana? bermenit yang lalu setelah membaca puisimu yang indah itu, sesorang tak mau beranjak dari sana...
- Andrie Enrique Ayyas Camarena pagi menjelang siang ya bro Delbin Clyte,hehehehehe
semoga hari harimu selalu indah,amien - Andrie Enrique Ayyas Camarena xixixixixi, coba liat di mata mas DDA sis Ezzyla Fi, di matanya pasti ada kamu,hehehehe
dia penuh rindu loh,hehehehe,
met pagi sis - Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahahaha, bentar ya mbak Seroja White, soalnya di matanya ada seseorang yang mencintaimu selalu, aku jadi terpana nih.
hehehehe
met pagi mabk - Andrie Enrique Ayyas Camarena Mariska Lesmana: silahkan sis, semoga bisa menghangatkan berandamunya
hehehehe - Ditha Lastcocaine Arts mulai produktif lg nulis nih,.. prosanya wuih, keren pisan... aku kayak terbawa dalam nuansanya... pagi bang
- KembaRa Gelungan Hitam nice,,,
catatan jika ada istilah seperti ice lemon tea, coba gunakan cetak miring adimas - Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehe, maksih mas dhita..
salam buat keluarga ya..:-) - Andrie Enrique Ayyas Camarena siippp, nasehat yang bagus mbak KembaRa,
met siang mbak..:-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar