Puisi Ibu ( bagian 2 )
oleh Andrie Enrique Ayyas Camarena pada 29 Juni 2011 pukul 21:01 ·
Puisi Ibu ( bagian 2 )
Penyakit Penyakit Yang di Derita Puisiku
setelah bisa minum susu 6 cc, pertumbuhan fisikku tampak nyata. Mataku mulai terbuka dan aku seperti bayi normal. "Waktu pertama kali melihat matamu terbuka, matamu tampak jernih sekali, kamu sungguh lucu," begitu cerita ibuku. Mungkin karena peristiwa itu ibuku memberiku nama "cahaya bening'. kata ibu nama itu bisa memberikan cahaya yang jernih dan baik untuk semua orang, mengalirkan kebahagiaan buat semesta.
Keinginan supaya aku bertahan hidup selama mungkin membuatnya semakin tegar. Ibu mencoba menyampaikannya kepadaku dengan menggenggam tanganku erat supaya aku tidak pergi mengikuti ayah.
Suatu siang, salah seorang dokter mendatangi ibu yang sedang bercanda denganku.
"Ibu, saya menyarankan agar cahaya dipindahkan ke rumah sakit di jakarta. saya khawatir matanya rusak karena dia terlalu lama dalam inkubator. Inkubator ini dialiri banyak oksigen yang bisa membuatnya terkena ROP ( retinopathy of prematury ), penyakit yang gampang membutakan mata bayi prematur," jelas dokter yang menanganiku itu
Celakanya, rumah sakit di jakarta jauh letaknya dari tempatku di solo. Ibu takut kalo terjadi apa-apa padaku selama perjalanan ke sana. Akhirnya aku dirawat di rumah sakit yang masih satu kota yang lebih baik dari rumah sakit tempatku dirawat dulu.
Setelah sebulan di rawat, dokter yang merawatku, Dr Rizal menjelaskan kepada ibuku tentang penyakit yang kuderita. Dia satu per satu menyebutkan penyakit yang kuderita, yaitu kekurangan kalsium dalam darah, tingginya kadar bilirubin dalam darah, anemia, rachitis, dan ROP. kemungkinan besar aku akan mati kalau salah satu penyakit itu semakin parah.Selama dirawat, aku memang beberapa kali hampir mati. Tapi Dr Rizal dan beberapa perawat medis dengan sekuat tenaga berusaha menyelamatkanku. Ibuku tidak bosan bosannya menungguiku, berdoa dan menyemangatiku.
Ibu bercerita,"kalau ibu menangis, kamu sering menggengam tangan ibu, seolah olah berkata,"Ibu jangan menangis , aku akan berjuang."
Dr Rizal yang kemudian menjadi teman bicara ibu juga menghiburnya.
"Ibu, bagi cahaya, dorongan anda sangatlah tak ternilai, belaian anda akan sangat menentramkan hatinya, ucapan anda pasti juga dia dengar."
Ibu Puisiku Bertekat Tidak Menangis Lagi
Saat usiaku empat bulan, dokter mengizinkan aku keluar dari inkubator. Betapa senangnya ibu.Itulah pertama kali aku berada dalam pelukannya.
Ibu terkejut ketika menggendongku, karena tubuhku sangat ringan. Dia kembali menangis. Tapi kali ini tangis bahagia."Anakku, hebat sekali kamu, seringan ini tapi masih bisa hidup sampai sekarang. teruslah berjuang nak, Ibu akan selalu mendampingimu."
Dr Rizal datang menghampiri kami dan berkata, "ibu, sekarang waktunya minum susu. Ibu sudah menunggu saat ini sejak lama kan? Nah ini waktunya ibu memberikan ASI langsung pada cahaya dengan tangan sendiri. Coba peluk dia bu, dan ini juga pertama kali cahaya merasakan pelukan ibunya."
Dokter memberikan botol susu kepada ibu. "Dokter dan perawat sangat khawatir karena itu pertama kalinya, kamu minum susu tidak dengan selang hidung. Ternyata kamu begitu lahap meneguk susu dan tanpa disadari 50 cc langsung habis. Kamu tentu senang minum pertama kalinya dengan mulutmu sendiri," tutur ibuku.
Lima bulan setelah aku lahir, akhirnya beratku naik menjadi 800 g. Setelah itu, seminggu sekali aku di bawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk di periksa. Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, aku di vonis cacat mata oleh para dokter. Dengan perasaan pedih dan putus asa, ibu melangkahkan kaki meninggalkan ruangan dokter. Air matanya terus mengalir hingga badannya bergetar, pikirannya terus melayang, memikirkan masa depanku.
Keesokan paginya, ibuku bertekat tidak akan menangis kala menengokku. Ibu menyadari, kalau menangis di depanku justru akan menurunkan semangat hidupku meskipun aku tidak melihatnya. Di rumah sakit ibu menyapa sambil mengelus elus kepalaku, "selamat pagi cahaya anakku. Lihatlah ibu tidak menangis. Ibu bangga padamu, ayolah nak, berjuanglah bersama ibu.
Enam bulan setelah aku lahir, beratku akhirnya mencapai 900 g. Ibu mulai memikirkan cara membesarkanku. Suatu hari, ibu mengunjungi sebuah sekolah SLB di kota. Ibu menemui seorang guru di SLB dan minta diperkenalkan kepada seorang ibu yang paling baik untuk merawat anaknya yang tuna netra. Ibu bercerita tentang aku dan yang sudah dilakukannya. Ibu juga mengutarakan bahwa ia tidak tahu apa yang harus di perbuatnya.
"Anda sudah memulainya dengan memikirkan yang terbaik bagi anak anda. Tolong lupakan kalau dia tidak bisa melihat. Jadikan tangannya sengai pengganti mata. Tuntunlah tangan untuk menyentuh berbagai benda. Masa depan seorang anak tergantung komitman orang tuanya,"ujar guru itu menyemangati ibu.
Tujuh bulan setelah aku di rawat di rumah sakit, aku diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit. Beratku waktu itu 1.800 g. semua biaya rumah sakit ibuku sampai menjual tanahnya dan ada beberapa donatur yang membantu pelunasan biaya rumah sakit.
Dua puluh hari setelah pulang dari rumah sakit, beratku bertambah menjadi 2.200 g. Aku juga mulai bisa minum susu sebanyak 70 cc.
Suatu hari, ibu membawaku ke taman. Di sana ibuku sempat berbincang dengan ibu lain soal kondisiku. Di antara ibu itu ada yang berujar,"Nanti dia tidak bisa apa apa dong kalau tidak bisa melihat. Pasti dia akan merepotkan banyak orang. Di rumah , di sekolah, bahkan di tempat tempat umum dia pasti merepotkan," begitu katanya.ibu langsung membalas,"Dia tidak akan merepotkan anda. Tolong jangan ikut campur hal yang bukan urusan anda!"
Bersambung...
Padepokan halimun 29 Juni 2011
Penyakit Penyakit Yang di Derita Puisiku
setelah bisa minum susu 6 cc, pertumbuhan fisikku tampak nyata. Mataku mulai terbuka dan aku seperti bayi normal. "Waktu pertama kali melihat matamu terbuka, matamu tampak jernih sekali, kamu sungguh lucu," begitu cerita ibuku. Mungkin karena peristiwa itu ibuku memberiku nama "cahaya bening'. kata ibu nama itu bisa memberikan cahaya yang jernih dan baik untuk semua orang, mengalirkan kebahagiaan buat semesta.
Keinginan supaya aku bertahan hidup selama mungkin membuatnya semakin tegar. Ibu mencoba menyampaikannya kepadaku dengan menggenggam tanganku erat supaya aku tidak pergi mengikuti ayah.
Suatu siang, salah seorang dokter mendatangi ibu yang sedang bercanda denganku.
"Ibu, saya menyarankan agar cahaya dipindahkan ke rumah sakit di jakarta. saya khawatir matanya rusak karena dia terlalu lama dalam inkubator. Inkubator ini dialiri banyak oksigen yang bisa membuatnya terkena ROP ( retinopathy of prematury ), penyakit yang gampang membutakan mata bayi prematur," jelas dokter yang menanganiku itu
Celakanya, rumah sakit di jakarta jauh letaknya dari tempatku di solo. Ibu takut kalo terjadi apa-apa padaku selama perjalanan ke sana. Akhirnya aku dirawat di rumah sakit yang masih satu kota yang lebih baik dari rumah sakit tempatku dirawat dulu.
Setelah sebulan di rawat, dokter yang merawatku, Dr Rizal menjelaskan kepada ibuku tentang penyakit yang kuderita. Dia satu per satu menyebutkan penyakit yang kuderita, yaitu kekurangan kalsium dalam darah, tingginya kadar bilirubin dalam darah, anemia, rachitis, dan ROP. kemungkinan besar aku akan mati kalau salah satu penyakit itu semakin parah.Selama dirawat, aku memang beberapa kali hampir mati. Tapi Dr Rizal dan beberapa perawat medis dengan sekuat tenaga berusaha menyelamatkanku. Ibuku tidak bosan bosannya menungguiku, berdoa dan menyemangatiku.
Ibu bercerita,"kalau ibu menangis, kamu sering menggengam tangan ibu, seolah olah berkata,"Ibu jangan menangis , aku akan berjuang."
Dr Rizal yang kemudian menjadi teman bicara ibu juga menghiburnya.
"Ibu, bagi cahaya, dorongan anda sangatlah tak ternilai, belaian anda akan sangat menentramkan hatinya, ucapan anda pasti juga dia dengar."
Ibu Puisiku Bertekat Tidak Menangis Lagi
Saat usiaku empat bulan, dokter mengizinkan aku keluar dari inkubator. Betapa senangnya ibu.Itulah pertama kali aku berada dalam pelukannya.
Ibu terkejut ketika menggendongku, karena tubuhku sangat ringan. Dia kembali menangis. Tapi kali ini tangis bahagia."Anakku, hebat sekali kamu, seringan ini tapi masih bisa hidup sampai sekarang. teruslah berjuang nak, Ibu akan selalu mendampingimu."
Dr Rizal datang menghampiri kami dan berkata, "ibu, sekarang waktunya minum susu. Ibu sudah menunggu saat ini sejak lama kan? Nah ini waktunya ibu memberikan ASI langsung pada cahaya dengan tangan sendiri. Coba peluk dia bu, dan ini juga pertama kali cahaya merasakan pelukan ibunya."
Dokter memberikan botol susu kepada ibu. "Dokter dan perawat sangat khawatir karena itu pertama kalinya, kamu minum susu tidak dengan selang hidung. Ternyata kamu begitu lahap meneguk susu dan tanpa disadari 50 cc langsung habis. Kamu tentu senang minum pertama kalinya dengan mulutmu sendiri," tutur ibuku.
Lima bulan setelah aku lahir, akhirnya beratku naik menjadi 800 g. Setelah itu, seminggu sekali aku di bawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta untuk di periksa. Setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit, aku di vonis cacat mata oleh para dokter. Dengan perasaan pedih dan putus asa, ibu melangkahkan kaki meninggalkan ruangan dokter. Air matanya terus mengalir hingga badannya bergetar, pikirannya terus melayang, memikirkan masa depanku.
Keesokan paginya, ibuku bertekat tidak akan menangis kala menengokku. Ibu menyadari, kalau menangis di depanku justru akan menurunkan semangat hidupku meskipun aku tidak melihatnya. Di rumah sakit ibu menyapa sambil mengelus elus kepalaku, "selamat pagi cahaya anakku. Lihatlah ibu tidak menangis. Ibu bangga padamu, ayolah nak, berjuanglah bersama ibu.
Enam bulan setelah aku lahir, beratku akhirnya mencapai 900 g. Ibu mulai memikirkan cara membesarkanku. Suatu hari, ibu mengunjungi sebuah sekolah SLB di kota. Ibu menemui seorang guru di SLB dan minta diperkenalkan kepada seorang ibu yang paling baik untuk merawat anaknya yang tuna netra. Ibu bercerita tentang aku dan yang sudah dilakukannya. Ibu juga mengutarakan bahwa ia tidak tahu apa yang harus di perbuatnya.
"Anda sudah memulainya dengan memikirkan yang terbaik bagi anak anda. Tolong lupakan kalau dia tidak bisa melihat. Jadikan tangannya sengai pengganti mata. Tuntunlah tangan untuk menyentuh berbagai benda. Masa depan seorang anak tergantung komitman orang tuanya,"ujar guru itu menyemangati ibu.
Tujuh bulan setelah aku di rawat di rumah sakit, aku diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit. Beratku waktu itu 1.800 g. semua biaya rumah sakit ibuku sampai menjual tanahnya dan ada beberapa donatur yang membantu pelunasan biaya rumah sakit.
Dua puluh hari setelah pulang dari rumah sakit, beratku bertambah menjadi 2.200 g. Aku juga mulai bisa minum susu sebanyak 70 cc.
Suatu hari, ibu membawaku ke taman. Di sana ibuku sempat berbincang dengan ibu lain soal kondisiku. Di antara ibu itu ada yang berujar,"Nanti dia tidak bisa apa apa dong kalau tidak bisa melihat. Pasti dia akan merepotkan banyak orang. Di rumah , di sekolah, bahkan di tempat tempat umum dia pasti merepotkan," begitu katanya.ibu langsung membalas,"Dia tidak akan merepotkan anda. Tolong jangan ikut campur hal yang bukan urusan anda!"
Bersambung...
Padepokan halimun 29 Juni 2011
Andrie Enrique Ayyas Camarena eh, ini bener udah di baca belum sis Rita Noviana
hahahahahahaha
koq cepet banget sih?
Andrie Enrique Ayyas Camarena mbak Ratna Dewi Barrie,hehehehehe
tegas sekali ya mbak?hehehehe
makasih mbak
Husni Hamisi bro alurnya sudah asyik.. mulai menumbuhkan benihbenih prihatin dihatiku aku menikmatinyan , ada sebuah kritik kecil (jika mas andre ingin cerber ini tambah kuat).. alur ceritanya terlalu cepat bro khususnya pada jenjang tumbuhnya terlalu sedikit riak yang terjadi disana, kau bisa menyelipkan ceritacerita aneh antara ibu dan sang cahayanya..(misalnya tibatiba lampu mati so inkubator ga berfungsi, or ada seekor cicak ditengah malam merayap diatas inkubator dan saling bercakapcakap dengan sang baby or aplah gitu hehehe)
kurasa itu lebih mengharukan,menghibur pembaca, dan tentu saja aneh hehehe
Andrie Enrique Ayyas Camarena mas Husni Hamisi:hehehehehe
makasih ya mas
saran yang bagus sekali..aku sangat menyukai masukan itu
hehehehe, mungkin untuk cerita yang selanjutnya, itu bisa dipke,hehehe
siip mas
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
lompatan itu yang bikin ngos-ngosan mas
hahahahahaha
makasihnya mas
Marbuth Sastragila andrie memang pinter meletakkan tag ku di antara sekian wanita. hehe aku tu memang rada romantis kok ndre, di sebelahku ada kembara, hai kembara ^^ di bawahku ada malika, hai malika :)
Andrie Enrique Ayyas Camarena gubraks..!!
hahahahaha
waah, aku jagi GR nih mas Husni Hamisi
puisi ibu itu ada 3 bagian,
nanti yang ke 3 terakhir
aku takut kalo terlalu lama, malah yang baca jadi bosen
hehehehehe
makasihnya mas
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
aku berusaha membaca pikiranmu kang Marbuth Sastragila
hahahaha
meski gila, kamu itu mempunyai sisi romantis yang indah ketika di tafsirkan
hahahaha
Marbuth Sastragila itulah ndre. aku tu sudah berusaha untuk tidak romantis, tapi kenapa juga wanita wanita pada lengket ke aku. sedih aku ndre .. hahaha
Andrie Enrique Ayyas Camarena gubraks..!!!
hahahahahaha
ya karena kau gila itu kang Marbuth Sastragila,maka banyak wanita
yang tergila-gila padamu
hehehehehe
sedih-sedih tapi seneng ya kang?
Husni Hamisi gak kok..cara bertuturnya sudah asyik bro, ini sudah aneh dari awalnya sang baby puisi bisa falshback kisah hidupnya tuh gila. tinggal dilanjutin aja brade..jangan sampe 3 aja brade.. tanggung, di seri ke dua ini ada muncul dr. rizal ( sapa nih dokter ini, sapa tau bisa dikembangkan tokoh ini lebih gila lagi, para donatur siapa mereka ? adakah niat tersembunyi selain menyumbang doang ato apa, gimana jika ternyata guru SLB, tuh ternyata seorang banci or apa gitu..
gila bro, benih novelmu ni bisa jadi rame.. so jangan di 3 aja brader
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha
kalo udah masuk ke otakmu, semuanya memang bisa jadi hebat dan mengesankan mas Husni Hamisi
itulah kenapa aku sangat mengagumi dirimu
hehehehehe
kayaknya bagus juga ya..
hhmm, aku coba nyari inspirasi dulu mas
hahahaha
makasih ya
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
cie..cie..cie...
ketahuan nih kang Marbuth Sastragila
kau ini sebenernya memang penggila wanita|eh, namamu aku taruh di atas sendiri loh
hahahahaha
Ezzyla Fi senangnya bisa melihat aliran kasih ibu tercurah pula saat membela ananda tercinta:*
ku mengikuti alurnya brother dan sependapat juga dengan brother Husni Hamisi, biar diriku semakin hickz...:*
nice, nice, nice...
Salam hangat bro..*,~..
Husni Hamisi nah loh brade.. mba Ummi Hasfa , yang punya percetakan buku idem sama aku.., gaya 'bertutur gene" kurasa ada nilai jualnya.. sayang jika di setop ditngah jalan, ayolah kasih mabuk pembaca jangan setengahsetengah dong ma brade.. tuh kang Marbuth Sastragila sudh narinari.. ayooo angkat terus sloki mu sodara.. hehehe
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha
ini saja udah megap megap sis Dalasari Pera
aku ambil nafas dulu ya
makasih ya sis
semoga penasarannya bisa masuk sampai ke mimpi ya
Marbuth Sastragila aku tu sebetulnya kalem kok ndre, nakal tapi lembut hehe. bagiku di atas apa di bawah sama enaknya kok ndre .. hahahah
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahaha
makasihh sis Ezzyla Fi
bentar aku nyari secawan anggur dulu biar mabuk
ternyata banyak juga yang ngasih saran
waahh, aku jadi bersemangat nih
makasih ya sis
Andrie Enrique Ayyas Camarena
wah mas Husni Hamisi bikin panas wae
hhmm, ini kayak ilmu ninja ya mas
tusukan pedang dari langit merah
hehehehehehehe
makasih ya mas
...Lihat Selengkapnya
Erny Susanty Dreeiiiiiii...teganya..teganya...terulang lagi ya..masih bersambung pula malam ini..kau buat aku takkan tidur nyenyak ya..ku pastikan berimajinasi sendiri gimana akhir dr cahaya..biarin ja..itu salah kamu sendiri..postingnya dikit2 begini..arrghhh..
Btw,ku stuju sama komen mas Husni..ini uda jadi benih yang okee banget..lanjutakan trus dreee..supportku always!:)
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahaha
asem tenan ki kang Marbuth Sastragila
hahahahaha
hhmm, pecinta semua posisi tenan ki
hahahaha
Andrie Enrique Ayyas Camarena
hahahahahah
sis Erny Susanty, ini udah megap-megap banget
koq malah jadi gini ya..
wwaaaaaa...
aku juga pusing banget nih
...Lihat Selengkapnya
Dalasari Pera sepertinya mas andrie harus bertanggung jawab, banyak fansnya neh yang jadi uring-uringan...hehe
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha
maaf mbak Malika Hasan, kau ketularan sintingmu
soalnya kemarin aku bertapa di pinggir laut, banyak dewi laut yang mencumbuku
aku jadi melayang-layang sampai sekarang
hiks
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
aku malah jadi bingung sendiri nih sis Dalasari Pera,
ini semua karena sudah terkena ilmu ninjanya mas Husni Hamisi kayaknya
aagghhrr...
hahahahaha
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahaha
kalo dewi laut yang di surabaya itu pasti dewi laut yang menggemparkan
karena suka bawa pentungan wae..
hahahahaha..mbak Malika Hasan, ajak aku naik ke langit ke tujuh ya
heheheheh
makasih mabk
Malika Hasan bawa bekal yang banyak ya. biar gak kelaparan kalo udah nyampe sana....hahaha. ya wes maksih juga selalu bikin seru di rumahmu. Tos!
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha
makasih mbak Malika Hasan
semoga bekalku nanti cukup untuk terbang ke langit
toos mbak
siip..hehehe
Andrie Enrique Ayyas Camarena makasih sis Dian Aza
semoga cahaya bisa membias kemana mana
dan bisa melihat yang terbaik buat semuanya, amien
salute juga denganmu sis :)
Andrie Enrique Ayyas Camarena gubrakss..!!!!
hahahahahaha
tolong beri aku segelas anggurmu mbak Ummi Hasfa
agar mabukku bisa menjejal langit
hiks
Tuditea Masditok ingin sekali aku berada lebih dekat ... membaca aksara-demi aksara tanpa ada jarak ... selamat malam saudaraku ... makasih yua ... salam manisku ... :)
Andrie Enrique Ayyas Camarena heheheheheehe
sama-sama my sistaku yang manis Tuditea Masditok
met malam juga ya
semoga kau bahagia selalu,amien
Deena Buditomo waduh... tambah asik mbacanya... lagi seru2nya, eeeh dipotong iklan... hehehe to be continued ya... wis aku tunggu wae...
Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
makasih ya mbak Deena Buditomo
aku lagi mencari inspirasi dulu
hehehehehe
met malam ya
Deena Buditomo met malem juga.. selamat mencari ilham sebelum ilham pergi liburan... hehehe... aku suka cerita perjuangan hidup si kecil dan ibunya yg luar biasa... thanks for sharing ya..
Arther Panther Olii konfliknya sudah nambah. hehe... mas Andrie ternyata tak hanya piawai bertutur dengan larikan pendek bait panjang tapi mampu mengolahnya menjadi sebuah prosa yang sungguh humanis.
*setiamenantilanjutannya.com ^_^
Andrie Enrique Ayyas Camarena sama-sama mbak Deena Buditomo
semoga yang berikutnya lebih menghunjam ke hati ya..hehehehe
met met malam mbak..:)
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahaha
ah, aku jadi malu mas Arther Panther Olii kalo kau bilang begitu
pipiku jadi merah nih
xixixixixi
aku banyak belajar dari catatan-catatanmu mas
makasih udah banyak berbagi ilmu padaku
hehehehe
Dee Wijayanti Dohh....bradd aq terharu....terharu....ditunggu lg sambungannyaa...jgn lm2 yah.....cpatan donk ahh hehehehe...
Nabila Dewi Gayatri jalan hidup penuh liku.. tugas kita menapakinya.. yakin dengan kuasa dan kemurahanNya.. dengan sabar menunggu bersambungnya.. :)
Delbin Clyte duh, mama oh mama. hiks. lanjut bro, asyik banget, pesan moralnya. aku tunggu segera lanjutannya. :)
Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
duh my sis Dee Wijayanti,sabar ya
hahahahaha
aku lagi nyari inspirasi nih
hiks
Andrie Enrique Ayyas Camarena ya mbak Nabila Dewi Gayatri
perjalanan hidup yang sering membuat kita menangis sendiri
hiks
makasih ya mbak
Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
makasih my bro Delbin Clyte
semoga pesan-oesanya bisa sampai ke hati
amien
Andrie Enrique Ayyas Camarena kau memang ibu yang baik mbak SusyAyu Dua
semoga selalu begitu ya,hehehehehe
amien
Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehe
aku lagi nyari inspirasi sis Dinda Clyte
semoga cepet dapet ya
hahahahaha
makasih sis
Andrie Enrique Ayyas Camarena gubraakkss...!!!!
aduuuh ada @Betari Durga nih:
hehehehehehehe
met malam mbak ira
makasih ya mau mampir
siipp...:)
Ditha Lastcocaine Arts wah, sangat ditunggu sekali sambunganya, coz ini luar biasa dan aku kagum sama brader
Andrie Enrique Ayyas Camarena hahahahahahaha
aku sebenranya juga mengagumimu my bro Last Coccaine Dark Poetry
met malam ya
sip..:)
>>
keren..kereeen..
Lanjuuuuutkaaaan..aq tungguuuuu..Andrie Enrique Ayyas Camarena
awaaas yaaa..jgn bikin aq jd penuh sarang laba2 nunggu lanjutannya..
Andrie Enrique Ayyas Camarena hehehehehehe
udah aku buatin koq mommy Sue Munggaran
waah, sarang laba labanya pasti juga jenuh ya..
met pagi mom
Marsya Aqilla aku tertinggalll..nih..hiks...tp malam ini akan kutuntaskan hingga bagian ke-4..*seduh kopi*
Andrie Enrique Ayyas Camarena gubraks..!!
hahahahahaha
waahh, bisa bahaya nih mbak Seroja White
met malam ya mbak..:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar