Selasa, 03 April 2012

Sebuah Malam, Sebuah Cerita




terbitnya sore,
hanya keremangan senja yang ditempa masa
memenjara mata hati, berbisik pada hujan
agar cemburuku tak menyisakan kegaduhan
saat kecupanmu mampir di dahiku
untuk menanam rindu

kemudian menghapus kata yang puisi
kau ucap seperti matahari, menerangi semesta
tertidur di pundakmu dan lenyap tanpa kata kata
tapi sore masih buta, hanya hembusan angin lalu
untuk menyakini ketulusan yang memahat ingatan

semalam, ruh bertanya,
setelah kehilangan dan saling membaca
hingga keajaiban beredar untuk mencintai
tanpa syarat, tanpa apa apa
padaku, padamu
yang merumah di hatimu

sedangkan jarak antara kita semakin jauh
serupa ciuman bibir ombak
yang kehadirannya melumat waktu:
merayu musim semi
untuk menerjemahkan tubuhmu
mendekam di ruang biru
Seperti sunyi malam

kini tiap detik, purnama merayapi jantungku
malu malu, menebarkan cerita cinta
yang masih abu abu
dan aku mengunci debaran dada
menjadi penjara, seperti prasasti

 # di sanalah hati kita terkunci  #

Padepokan Halimun, 06 November 2011
 
Puisi Kecil 1 (1 foto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar