secangkir teh yang kau berikan, mengucap selamat pagi
Yang datang terlambat, tertutup tebing tebing nasib
Dan sepucuk surat dari hujan, membawa doa anak anak ayam
Di ujung pekarangan.
Secangkir teh dari sebuah luka
Beraroma pahit, memukul sampai ke hati
Menahan ribuan duka pada musim yang garang, menjadikannya embun
Menetes, tanpa menyakiti siapa siapa
Hingga cinta datang, mengirim kabar
tentang burung merpati yang terbang menuju langit
Padepokkan Halimun, 14 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar